PENERIMAAN PEMBIAYAAN GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Å Æ Ç È É ÊË Ì Í Æ Í Î ÍÏÐÑÒÐÓ ÔÍÓÐÕ Ö ×Ø Ö Ö × Ø Ù III - 10 No. Uraian TAHUN ANGGARAN Rata-rata Pertumbuhan 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 7 8 1.1 ASET LANCAR 65,567 78,139 57,108 40,766 50,276 -3,257 1.1.1. Kas 63,876 75,114 53,478 34,577 45,589 -3,677 1.1.2. Piutang 0,209 2,159 0,881 2,548 1,378 254,280 1.1.3. Piutang Lain-lain 0,282 0,059 0,130 0,088 0,082 0,534 1.1.4. Persediaan 1,200 0,807 2,619 3,553 3,227 54,568 1.2. INVESTASI JANGKA PANJANG 35,180 36,415 38,337 39,877 42,201 4,658 1.2.1. Investasi Non Permanen - 19,541 19,541 19,541 19,918 0,482 1.2.2. Investasi Permanen 35,180 16,874 18,796 20,336 22,283 -5,719 1.3. ASET TETAP 610,365 674,102 751,758 811,661 856,287 8,857 1.3.1. Tanah 99,654 99,825 101,590 114,444 114,603 3,683 1.3.2. Peralatan dan Mesin 51,223 62,742 74,713 87,682 94,971 16,810 1.3.3. Gedung dan Bangunan 147,325 168,634 207,077 229,356 245,304 13,743 1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 299,914 326,176 351,136 361,863 379,153 6,060 1.3.5. Aset Tetap Lainnya 8,782 15,018 16,250 16,631 18,707 23,510 1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 3,467 1,707 0,992 1,685 3,549 21,958 1.4. ASET LAINNYA - 0,075 0,793 3,118 8,930 359,231 1.4.1. Tuntutan Ganti Rugi - 0,075 0,104 0,118 0,107 10,702 1.4.2. Kemitraan Dengan Pihak Ketiga - - - 2,256 2,256 0,000 1.4.3. Aset Lain-lain - - 0,689 0,744 6,567 197,661

A. JUMLAH ASET

711,112 788,731 847,996 895,422 957,694 7,744 2.1.1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga PFK 0,772 0,257 0,077 -59,122 2.1.2. Utang Bunga 0,013 0,007 - - - -11,538 2.1.3. Utang Jk. Pendek Lainnya - - - 0,100 0,041 -14,750 2.2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,062 0,044 0,181 - - 70,583 B. JUMLAH KEWAJIBAN 0,847 0,308 0,258 0,100 0,041 -49,979 3. EKUITAS DANA 3.1. EKUITAS DANA LANCAR 64,782 77,875 57,031 40,666 50,235 -2,930 3.1.1. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 63,104 74,857 53,401 27,711 36,697 -6,429 3.1.2. Pendapatan Yang Ditangguhkan - - - 4,471 6,447 11,049 3.1.3. Cadangan Piutang 0,490 2,218 1,011 2,636 1,460 103,588 3.1.4. Cadangan Persediaan 1,200 0,807 2,619 3,553 3,227 54,568 3.1.5. Dana Yg Disediakan Utk Pemby Utang Jk Pdk -0,012 -0,007 - -0,015 -0,041 32,990 3.1.6. Dana Titipan Pihak Ketiga - - - 2,310 2,445 1,461 3.2. EKUITAS DANA INVESTASI 645,483 710,548 790,707 854,656 907,418 8,906 3.2.1. Diinvestasikan Dalam Investasi Jk. Panjang 35,18 36,415 38,337 39,877 42,201 4,658 3.2.2. Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 610,364 674,102 751,758 811,661 856,287 8,857 3.2.3. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya - 0,075 0,793 3,118 8,930 359,231 3.2.4. Dana Yg Hrs Disediakan Utk Pemby. Utang Jk. Pjg -0,061 -0,044 -0,181 - - 70,874

C. JUMLAH EKUITAS

710,265 788,423 847,738 895,322 957,653 7,776

B. JUMLAH KEWAJIBAN dan

EKUITAS DANA 711,112 788,731 847,996 895,422 957,694 7,744 Sumber: DPPKA Ú Û Ü Ý Þ ßà á â Û â ã âäåæçåè éâèåê ë ìí ë ë ì í î III - 11 Selama periode 2007-2011, Kota Payakumbuh mengalami peningkatan aset dari 711,112 milyar menjadi 957,694 milyar atau dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 7,7 per tahun. Sementara itu aset tetap dari tahun ketahun terjadi peningkatan jumlah nilainya namun peningkatan nilai aset tetap ini masih kurang besar.

3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Terkait dengan proporsi penggunaan anggaran perlu kita ketahui terlebih dahulu kebijakan-kebijakan secara umum terkait dengan pengelolaan keuangan daerah.Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh yang disepakati setiap tahunnya, maka secara umum kebijakan umum Pengelolaan KeuanganDaerah Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut. 1. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. 2. Seluruh penerimaan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut danatau dikurangi dengan bagian pemerintah pusatdaerah lain dalam rangka bagi hasil. 3. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sebagai komitmen taat azas dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Payakumbuh menetapkan kebijakan terkait pendapatan daerah sebagai berikut: a. Pendapatan Asli Daerah 1 Dalam upaya merencanakan target pendapatan asli daerah dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian tahun-tahun lalu, perkiraan pertumbuhan ekonomi, penerimaan tahun lalu dan potensi yang dapat mempengaruhi penerimaan pemerintah daerah serta optimalisasi pencapaiannya. 2 Dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah, pemerintah daerah tidak memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Upaya peningkatan pendapatan asli daerah ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui intensifikasi pajak dan retribusi daerah, serta peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi dengan ï ð ñ ò ó ôõ ö ÷ ð ÷ ø ÷ùúûüúý þ÷ýúÿ III - 12 peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan dengan biaya murah. Pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan peraturan daerah dengan berpedoman kepada undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. 3 Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian labadeviden atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya. Dalam upaya peningkatan PAD, pemerintah daerah mendayagunakan kekayaan daerah yang belum dipisahkan dan belum dimanfaatkan untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga menghasilkan pendapatan. Penyertaan modal pada pihak ketiga ditetapkan dengan peraturan daerah. b. Dana Perimbangan. Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah Kota Payakumbuh berupa Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Secara keseluruhan, terus diupayakan peningkatan Dana Perimbangan terutama melalui DAK dan dana bagi hasil. c. Hibah yang diterima baik berupa uang dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian penerimaan hibah. d. lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana penyesuaian dan dana otonomi khusus dianggarkan pada lain-lain pendapatan daerah yang sah. e. Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diterima pemerintah kabupaten merupakan lain-lain penerimaan yang sah. Secara umum, kebijakan umum keuangan daerah menyangkut tentang belanja daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012 adalah sebagai berikut: 1. Belanja daerah harus digunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. 2. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. 3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan