Dana Perimbangan GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

† ‡ ˆ ‰ Š ‹Œ  Ž ‡ Ž  Ž‘’“‘” •Ž”‘– — ˜™ — — ˜ ™ š III - 7 pertumbuhan sebesar61,37. Realisasi pendapatan daerah pada tahun 2011 sebesar 99,54 dan PAD terealisasi sebesar 96,39 pada tahun 2011, Dana Perimbangan 98,98 dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah mencapai 104,75 pada tahun 2011. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah belum diketahui secara pasti besar potensi PAD sehingga target yang ditetapkan tidak didasarkan atas asesmen potensi yang dimiliki. Setelah berlakunya close list system dalam ketentuan jenis pajak dan retribusi sesuai UU 282009, perlu dilakukan penyesuaian dari perangkat regulasi, kelembagaan pendapatan daerah serta personil agar tidak berimplikasi pada penurunan pendapatan daerah. Adapun penerimaan Dana Perimbangan relatif tanpa masalah berarti kecuali DAK yang memerlukan dana pendamping dari daerah minimal 10 dari jumlah DAK mengurangi porsi pemanfaatan DAU sesuai dengan kebutuhan daerah. Adapun lain-lain pendapatan daerah yang sah terbanyak berasal dari dana penyesuaian dan otonomi khusus yang peruntukkannya sebagai dana tunjangan profesi guru PNSD dana tunjangan tambahan penghasilan guru PNSD. Sedangkan dana bagi hasil pajak dari propinsi pada tahun 2011 sebesar Rp. 11,782 Milyar berasal dari pajak kendaraan bermotor dan BBNKB. Potensi yang diharapkan kedepan adalah semakin meningkatnya pendapatan daerah sesuai dengan semakin berkembangnya basis penerimaan daerah yang dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang baru misalnya dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 282009 dan PP Nomor 692010 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Disamping itu kedepan potensi penerimaan daerah dari penerimaan deviden Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan serta PBB juga menjadi harapan sumber penerimaan daerah yang potensial selain dari SKPD dan unit kerja yang mengelola BLUD seperti rumah sakit dan dana bergulir. Tentu saja arah kebijakan peningkatan pendapatan daerah harus sinkron dengan perkembangan perekonomian daerah dan peningkatan PAD misalnya tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi high-cost economy.

3.1.1.2. Belanja Daerah

Gambaran tentang belanja daerah yang disajikan secara series menginformasikan mengenai tingkat realisasi belanja Kota Payakumbuh serta perkembangannya dari tahun ke tahun. Berdasarkan data pada tabel 3.3 bahwa realisasi belanja daerah terus meningkat dari Rp.259,620 Milyar 2007 hingga mencapai Rp.390,536 Milyar 2011, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan belanja daerah mencapai 10,93 pertahun. Tabel 3.4. Realisasi dan Rata-Rata Pertumbuhan Belanja Daerah Kota PayakumbuhTahun Anggaran 2007-2011 Rp Milyar No. Uraian Tahun Rata-rata Pertumbuhan 2007 2008 2009 2010 2011

2. BELANJA DAERAH

259,620 305,133 356,246 364,912 390,536 10,93