Emas dan Sutera Asli Haram Untuk Orang Laki-Laki

Apakah kamu mempunyai uang? Orang tersebut menjawab: Ya saya punya Nabi bertanya lagi. Dari mana uang itu? Orang itupun kemudian menjawab: Dari setiap harta yang Allah berikan kepadaku. Maka kata Nabi: Kalau Allah memberimu harta, maka sungguh Dia lebih senang menyaksikan bekas nikmatNya yang diberikan kepadamu dan bekas kedermawananNya itu. Riwayat Nasai Masalah kebersihan ini lebih ditekankan lagi pada hari-hari berkumpul, misalnya: Pada hari Jumat dan Hari raya. Dalam hal ini Nabi pun pernah bersabda: Sebaiknyalah salah seorang di antara kamu --jika ada rezeki-- memakai dua pakaian untuk hari Jumat, selain pakaian kerja. Riwayat Abu Daud

2.2.2 Emas dan Sutera Asli Haram Untuk Orang Laki-Laki

Kalau Islam telah memberikan perkenan bahkan menyerukan kepada umatnya supaya berhias dan menentang keras kepada siapa yang mengharamkannya, yaitu seperti yang dikatakan Allah dalam al-Quran: Siapakah yang berani mengharamkan perhiasan Allah yang telah dikeluarkan untuk hambaNya dan begitu juga rezeki-rezeki yang baik halal? al-Araf: 32 Maka dibalik itu Islam telah mengharamkan kepada orang laki-laki dua macam perhiasan, di mana kedua perhiasan tersebut justru paling manis buat kaum wanita. Dua macam perhiasan itu ialah: 1. Berhias dengan emas. 2. Memakai kain sutera asli. Ali bin Abu Talib r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. mengambil sutera, ia letakkan di sebelah kanannya, dan ia mengambil emas kemudian diletakkan di sebelah kirinya, lantas ia berkata: Kedua ini haram buat orang laki-laki dari umatku. Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah Tetapi Ibnu Majah menambah: halal buat orang-orang perempuan. Dan Saiyidina Umar pernah juga berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a. w. bersabda: Jangan kamu memakai sutera, karena barangsiapa memakai di dunia, nanti di akhirat tidak lagi memakainya. Riwayat Bukhari dan Muslim Dan tentang masalah pakaian sutera Nabi pun pernah juga bersabda: Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang nanti di akhirat tidak ada sedikitpun bagian baginya. Riwayat Bukhari dan Muslim Dan tentang masalah emas, Nabi s.a.w. pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas di tangannya, kemudian oleh Nabi dicabutnya cincin itu dan dibuang ke tanah. Kemudian beliau bersabda: Salah seorang diantara kamu ini sengaja mengambil bara api kemudian ia letakkan di tangannya. Setelah Rasulullah pergi, kepada si laki-laki tersebut dikatakan: Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah. Maka jawabnya: Tidak Demi Allah, saya tidak mengambil cincin yang telah dibuang oleh Rasulullah. Riwayat Muslim Dan seperti cincin, menurut apa yang kami saksikan di kalangan orang-orang kaya, yaitu mereka memakai pena emas, jam emas, gelang emas, kaling rokok emas, mulut?gigi emas dan seterusnya. Adapun memakai cincin perak, buat orang laki-laki jelas telah dihalalkan oleh Rasulullah s.a.w., sebagaimana tersebut dalam hadis riwayat Bukhari, bahwa Rasulullah sendiri memakai cicin perak, yang kemudian cincin itu pindah ke tangan Abubakar, kemudian pindah ke tangan Umar dan terakhir pindah ke tangan Usman sehingga akhirnya jatuh ke sumur Aris di Quba. 13 Tentang logam-logam yang lain seperti besi dan sebagainya tidak ada satupun nas yang mengharamkannya, bahkan yang ada adalah sebaliknya, yaitu Rasulullah s.a.w. pernah menyuruh kepada seorang laki-laki yang hendak kawin dengan sabdanya: Berilah si perempuan itu mas kawin, walaupun dengan satu cincin dari besi. Riwayat Bukhari Dari hadis inilah, maka Imam Bukhari beristidlal untuk menetapkan halalnya memakai cincin besi. Memakai pakaian sutera dapat diberikan keringanan rukhshah apabila ada suatu keperluan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, yaitu sebagaimana Rasulullah pernah mengizinkan Abdur-Rahman bin Auf dan az-Zubair bin Awwam untuk memakai sutera karena ada luka di bagian badannya. 14

2.2.3 Hikmah Diharamkannya Emas dan Sutera Terhadap Laki- Laki