Banyak Sumpah Mengurangi Takaran dan Timbangan

Begitulah yang dikerjakan oleh orang-orang Islam zaman dahulu, dimana mereka itu menjelaskan cacat barang dagangannya dan samasekali tidak pernah merahasiakannya. Mereka selalu berbuat jujur dan tidak berdusta, ikhlas dan tidak menipu. Ibnu Sirin pernah menjual seekor kambing, kemudian dia berkata kepada si pembelinya: Saya akan menjelaskan kepadamu tentang ciri kambingku ini, yaitu kakinya cacat. Begitu juga al-Hassan bin Shaleh pernah menjual seorang hamba perempuan jariyah, kemudian ia berkata kepada si pembelinya: Dia pernah mengeluarkan darah dari hidungnya satu kali. Walaupun hanya sekali, tetapi jiwa seorang mumin merasa tidak enak kalau tidak menyebutkan cacatnya itu, sekalipun berakibat menurunnya harga.

4.2.9 Banyak Sumpah

Lebih keras lagi haramnya, jika tipuannya itu diperkuat dengan sumpah palsu. Oleh karena itu Rasulullah melarang keras para saudagar banyak bersumpah, khususnya sumpah palsu. Rasulullah s.a.w. bersabda: Sumpah itu menguntungkan perdagangan, tetapi dapat menghapuskan barakah. Riwayat Bukhari Beliau sangat membenci banyak sumpah dalam perdagangan, karena:  Memungkinkan terjadinya suatu penipuan.  Menyebabkan hilangnya perasaan membesarkan asma Allah dari hatinya.

4.2.10 Mengurangi Takaran dan Timbangan

Salah satu macam penipuan ialah mengurangi takaran dan timbangan. Al-Quran menganggap penting persoalan ini sebagai salah satu bagian dari muamalah, dan dijadikan sebagai salah satu dari sepuluh wasiatnya di akhir surat al-Anam, yaitu: Penuhilah takaran dan timbangan dengan jujur, karena Kami tidak memberi beban kepada seseorang melainkan menurut kemampuannya. al-Anam: 152 Penuhilah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan jujur dan lurus, yang demikian itu lebih baik dan sebaik-baik kesudahan. al-Isra: 35 Celakalah orang-orang yang mengurangi, apabila mereka itu menakar kepunyaan orang lain membeli mereka memenuhinya, tetapi jika mereka itu menakarkan orang lain menjual atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Apakah mereka itu tidak yakin, bahwa kelak mereka akan dibangkitkan dari kubur pada suatu hari yang sangat besar, yaitu suatu hari di mana manusia akan berdiri menghadap kepada Tuhan seru sekalian alam? al-Muthafifin: 1-6 Oleh karena itu setiap muslim harus berusaha sekuat tenaga untuk berlaku adil jujur, sebab keadilan yang sebenarnya jarang bisa diujudkan. Justru itu sesudah perintah memenuhi timbangan, al-Quran kemudian berkata: Kami tidak memberi beban kepada seseorang, melainkan menurut kemampuannya. Al-Quran juga telah mengisahkan kepada kita tentang ceritera suatu kaum yang curang dalam bidang muamalah dan menyimpang dari kejujurannya dalam hal takaran dan timbangan. Kepunyaan orang lain selalu dikuranginya. Kemudian oleh Allah dikirimnya seorang Rasul untuk mengembalikan mereka itu kepada kejujuran dan kebaikan disamping dikembalikannya kepada Tauhid. Mereka yang dimaksud ialah kaumnya Nabi Syuaib. Nabi Syuaib menyeru dan sekaligus memberikan saksi kepada mereka sebagai berikut: Penuhilah takaran dan jangan kamu menjadi orang yang suka mengurangi; dan timbanglah dengan jujur dan lurus, dan jangan mengurangi hak orang lain dan jangan kamu berbuat kerusakan di permukaan bumi. As-Syuara: 181-183 Muamalah seperti ini suatu contoh yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim dalam kehidupannya, pergaulannya dan muamalahnya. Mereka tidak diperkenankan menakar dengan dua takaran atau menimbang dengan dua timbangan; timbangan pribadi dan timbangan untuk umum; timbangan yang menguntungkan diri dan orang yang disenanginya, dan timbangan untuk orang lain. Kalau untuk dirinya sendiri dan pengikutnya dia penuhi timbangan, tetapi untuk orang lain dia kuranginya.

4.2.11 Membeli Barang Rampokan dan Curian sama dengan Perampas dan Pencuri