Cara Pemanfaatannya Memanfaatkan Tanah Pertanian
4.2.16.1 Cara Pemanfaatannya
Cara pertama. Diurus sendiri dengan ditanaminya tumbuh-tumbuhan atau ditaburi benih kemudian disiram dan dipelihara. Begitulah sampai keluar hasilnya. Cara semacam ini adalah cara yang terpuji, di mana pemiliknya akan mendapat pahala dari Allah karena tanamannya itu bisa dimanfaatkan oleh manusia, burung dan binatang ternak. Kebanyakan sahabat Anshar adalah hidup bercocok-tanam. Mereka urus sendiri tanah-tanah mereka itu, sebagaimana telah diterangkan terdahulu. Cara kedua. Kalau dia tidak mungkin dapat mengurus sendiri, maka dipinjamkannya tanahnya itu kepada orang lain yang mampu mengurusnya dengan bantuan alat, bibit ataupun binatang untuk mengolah tanah, sedang dia samasekali tidak mengambil hasilnya. Cara semacam ini sangat dituntut oleh Islam. Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda sebagai berikut: Barangsiapa memiliki tanah, maka tanamilah atau berikan kepada kawannya. Riwayat Bukhari dan Muslim Dalam satu riwayat dikatakan demikian: Dari Jabir ia berkata: Kami biasa menyewa tanah dengan mendapatkan sebagai dari hasil mukhabarah, kemudian kami mendapat hasil tanah itu begini dan begini. Maka sabda Nabi: barangsiapa memiliki tanah, maka tanamilah sendiri atau suruhlah saudaranya untuk menanaminya, kalau tidak, tinggalkanlah. Riwayat Ahmad dan Muslim Berdasar dhahir hadis ini sementara ulama salaf berpendapat, bahwa pemanfaatan tanah hanya dapat ditempuh dengan salah satu dua cara: 1. Mungkin ditanaminya sendiri, atau 2. Mungkin diserahkan kepada orang lain untuk ditanami tanpa imbalan suatu apapun. Yakni pengawasan terhadap tanah dilakukan oleh pemiliknya sedang hasilnya diambil oleh yang mengerjakannya. Ibnu Hazm meriwayatkan dengan sanadnya sendiri sampai kepada al-Auzai, bahwa ia berkata: Atha, Makhul, Mujahid dan Hasan Basri semuanya berpendapat, bahwa tanah yang tidak ditanami, tidak boleh disewakan dengan dirham maupun dinar dan tidak juga dipekerjakan, melainkan harus ditanami oleh si pemiliknya sendiri atau diberikannya kepada orang lain. Diriwayatkan, bahwa Abdullah bin Abbas berpendapat, bahwa perintah memberi tanah dalam hadis-hadis di atas, bukan wajib tetapi hanya sunnat belaka. Imam Bukhari meriwayatkan, bahwa Amr bin Dinar berkata: aku berkata kepada Thawus, salah seorang rekan Ibnu Abbas: kalau kamu tinggalkan mukhabarah, maka mereka akan beranggapan, bahwa Nabi melarangnya. Kemudian Thawus berkata: orang yang lebih tahu, yakni Ibnu Abbas, pernah memberitahukan kepadaku, bahwa Rasulullah s.a.w. tidak melarangnya, cuma beliau bersabda demikian: Sungguh salah seorang di antara kamu akan memberikan tanahnya kepada kawannya, lebih baik daripada dia mengambil atas tanahnya itu hasil yang ditentukan. Riwayat Bukhari Cara ketiga, ialah cara muzaraah, yaitu pemilik tanah menyerahkan alat, benih dan hewan kepada yang hendak menanaminya dengan suatu ketentuan dia akan mendapat hasil yang telah ditentukan, misalnya: 12, 13 atau kurang atau lebih menurut persetujuan bersama. Boleh juga si pemilik tanah itu membantu kepada yang hendak menaminya berupa bibit, alat atau hewan. Cara seperti ini disebut: muzaraah, musagaat atau mukhabarah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim diterangkan, bahwa Rasulullah s.a.w. menyewakan tanah kepada penduduk Khaibar dengan perjanjian separuh hasilnya untuk pemilik tanah. Hadis ini diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat, di antaranya: Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah. Hadis ini dijadikan alasan oleh orang yang membolehkan muzaraah; dan mereka berkata: Muzaraah adalah perkara yang baik dan sudah biasa berlaku, yang juga dikerjakan oleh Rasulullah s,a.w. sampai beliau meninggal dunia, kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin sampai mereka meninggal dunia. Dan kemudian diikuti oleh orang-orang sesudahnya. Sehingga tidak seorang pun ahli bait Nabi di Madinah yang tidak mengerjakan hal ini. Dan begitu juga isteri-isteri Nabi s.a.w. sepeninggal beliau. Cara seperti ini tidak boleh dianggap mansukh. 19 Sebab terjadinya mansukh harus semasa hidup Rasulullah s.a.w. Adapun sesuatu yang dikerjakan oleh Nabi sampai beliau meninggal dunia, dan kemudian disepakati oleh para khalifahnya dan mereka pun mengerjakannya, dan tidak seorangpun yang menentangnya, maka bagaimana mungkin hal semacam ini dianggap mansukh? Kalau hal itu dimansukh semasa hidup Nabi, tetapi mengapa beliau sendiri mengerjakannya sesudah dimansukhnya hukum tersebut? Mengapa mansukhnya itu justru dirahasiakan sehingga tidak seorang khalifah pun yang menyampaikan hal itu, padahal kisah Khaibar ini sangat masyhur di kalangan mereka? Siapakah perawi mansukh ini, sehingga mereka tidak menyebut dan dia sendiri tidak menyampaikan hal itu kepada para sahabat yang lain?4.2.16.2 Muzaraah yang Tidak Dibenarkan
Parts
» halal haram dalam islam oleh yusuf qardhawi
» Asal Tiap-Tiap Sesuatu Adalah Mubah
» Menentukan Halal-Haram Semata-Mata Hak Allah
» Mengharamkan yang Halal dan Menghalalkan yang Haram Sama dengan Syirik
» Mengharamkan yang Halal akan Berakibat Timbulnya Kejahatan dan Bahaya
» Setiap yang Halal Tidak Memerlukan yang Haram
» Niat Baik Tidak Dapat Melepaskan yang Haram
» Menjauhkan Diri dari Syubhat Karena Takut Terlibat dalam Haram
» Sesuatu yang Haram Berlaku Untuk Semua Orang
» Keadaan Terpaksa Membolehkan Yang Terlarang
» Menurut Pandangan Orang Arab Jahiliah Islam Menghalalkan Yang Baik
» Diharamkan Bangkai dan Hikmahnya
» Haramnya Darah Yang Mengalir Daging Babi Binatang Yang Disembelih Bukan Karena Allah
» Macam-Macam Bangkai Makanan dan Minuman
» Hikmah Diharamkannya Macam-Macam Binatang di Atas Binatang yang Disembelih Untuk Berhala
» Ikan dan Belalang Dapat Dikecualikan dari Bangkai Memanfaatkan Kulit Tulang dan Rambut Bangkai
» Keadaan Darurat dan Pengecualiannya Daruratnya Berobat
» Binatang laut yaitu semua binatang yang hidupnya di dalam air Binatang darat yang haram
» Menyembelih Sebagai Syarat Halalnya Binatang Syarat-Syarat Penyembelihan Menurut Syara
» Rahasia Penyembelihan dan Hikmahnya
» Penyembelihan Orang Majusi dan Sebagainya Kaidah: Apa Yang Ghaib Bagi Kita, Jangan Kita Tanyakan
» Syarat Yang Berlaku Untuk Pemburu
» Berburu Dengan Senjata Tajam Berburu dengan Menggunakan Anjing dan Sebagainya
» Setiap Yang Memabukkan Berarti Arak Minum Sedikit Memperdagangkan Arak
» Seorang Muslim Tidak Boleh Menghadiahkan Arak Tinggalkan Tempat Persidangan Arak
» Khamar Adalah Penyakit Bukan Obat
» Setiap yang Berbahaya Dimakan atau Diminum, Tetap Haram
» Islam Agama Bersih dan Cantik
» Emas dan Sutera Asli Haram Untuk Orang Laki-Laki
» Hikmah Diharamkannya Emas dan Sutera Terhadap Laki- Laki
» Hikmah Dibolehkannya Untuk Wanita Pakaian Wanita Islam
» Laki-Laki Pakaian Untuk Berfoya-foya dan Kesombongan
» Berlebih-Lebihan Tatoo, Kikir Gigi dan Operasi Kecantikan Hukumnya Haram
» Menipiskan Alis Menyambung Rambut
» Semir Rambut Pakaian dan Perhiasan
» Memelihara Jenggot Pakaian dan Perhiasan
» Lambang-Lambang Kemewahan dan Kemusyrikan Bejana Emas dan Perak
» Islam Mengharamkan Patung Hikmah Diharamkannya Patung
» Bimbingan Islam dalam Mengabadikan Orang Besar
» Rukhsah Dalam Permainan Anak-Anak
» Patung yang Tidak Sempurna dan Cacat Lukisan dan Ukiran
» Gambar yang Terhina adalah Halal Photografi
» Kesimpulan Hukum Gambar dan Yang Menggambar
» Memelihara Anjing Tanpa Ada Keperluan Memelihara Anjing Pemburu dan Penjaga, Hukumnya Mubah
» Pengetahuan Ilmu Modern Tentang Memelihara Anjing
» Diamnya Orang yang Mampu Bekerja adalah Haram Bilakah Minta-Minta Itu Diperkenankan?
» Jaga Harga Diri dengan Bekerja Bekerja dengan Jalan Bercocok-Tanam
» Bercocok-Tanam yang Diharamkan Perusahaan dan Mata-Pencaharian
» Melacur Tarian dan Seni Tubuh
» Perusahaan Melukis, Membuat Salib dan Sebagainya Perusahaan Minuman Keras dan Narkotik
» Bekerja dengan Jalan Berdagang
» Pendirian Gereja Tentang Masalah Dagang Perdagangan yang Dilarang
» Bekerja Sebagai Pegawai Bekerja dan Usaha
» Kepegawaian yang Diharamkan Bekerja dan Usaha
» Pedoman Secara Umum Tentang Bekerja
» Jangan Dekat-dekat pada Zina Pergaulan Bebas adalah Haram
» Melihat Jenis Lain dengan Bersyahwat
» Aurat Perempuan Haram Melihat Aurat
» Perempuan Masuk Pemandian Lapangan Gharizah
» Menampak-nampakkan Perhiasan adalah Haram
» Beberapa Hal yang Dapat Mengeluarkan Perempuan dari Batas Tabarruj
» Isteri yang Melayani Tamu-Tamu Suaminya Hubungan Kelamin yang Tidak Normal adalah Berdosa Besar
» Hukumnya Onani Masturbatio Lapangan Gharizah
» Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam
» Pinangan yang Diharamkan Perawan Harus Diminta Izin dan Jangan Dipaksa
» Memadu Antara Dua Saudara Perempuan-Perempuan yang Bersuami
» Kawin dengan Perempuan Ahli Kitab
» Perempuan Muslimah Kawin dengan Laki-Laki Lain
» Adil Adalah Syarat Dibolehkan Poligami Hikmah Dibolehkannya Poligami
» Hubungan Suami-Isteri Jalinan Perasaan Antara Suami-Isteri
» Menjaga Rahasia Isteri Perkawinan
» Alasan yang Mendorong Keluarga Berencana
» Hak dan Kewajiban dalam Pergaulan Antara Suami-Isteri
» Suami-Isteri Harus Sabar Ketika Nusyuz dan Bersengketa
» Talaq Sebelum Islam Talaq dalam Pandangan Agama Yahudi Talaq dalam Pandangan Agama Kristen
» Pertentangan Sekte Kristen dalam Persoalan Talaq
» Effek Pengekangan Agama Kristen dalam Persoalan Talaq Penolakan Farid Dalam Persoalan Ini
» Agama Kristen Hanya Obat Sementara, Bukan Syariat yang Universal
» Islam Membatasi Persoalan Talaq Mencerai Perempuan Waktu Datang Bulan
» Talaq Harus Dijatuhkan Bertahap
» Hak Isteri yang Tidak Suka Menyusahkan Isteri Hukumnya Haram
» Bersumpah Untuk Menjauhi Isteri, Hukumnya Haram
» Islam Memelihara Nasab Ayah Tidak Boleh Mengingkari Nasab Anaknya
» Bagaimana Mengambil Anak Angkat Hukumnya Haram dalam Islam
» Lembaga Anak Angkat Dihapus dengan praktek, Setelah Dihapusnya dengan Perkataan
» Pencangkokan Sperma Bayi Tabung Menisbatkan
» Jangan Membunuh Anak Hubungan Antara Orang Tua Dan Anak
» Persamaan dalam Pemberian Kepada Anak-anak
» Menegakkan Hukum Waris dalam Batas Ketentuan Allah
» Nilai Sunnatullah dalam Alam Semesta Memberantas Ramalan dan Khurafat
» Percaya Kepada Tukang Tenung, Kufur Mengadu Nasib dengan Azlam
» Sihir Masalah Kepercayaan dan Tradisi
» Bertangkal Masalah Kepercayaan dan Tradisi
» Tathayyur Merasa Sial Masalah Kepercayaan dan Tradisi
» Memerangi Tradisi Jahiliah Tidak Ada Ashabiyah dalam Islam
» Tidak Boleh Ada Pertentangan Lantaran Nasab dan Warna Kulit
» Meratapi Orang yang Sudah Mati
» Menjual Sesuatu yang Haram, Hukumnya Haram Menjual Barang yang Masih Samar, Terlarang
» Mempermainkan Harga Bagian Muamalah Hubungan Pekerjaan
» Penimbun Dilaknat Bagian Muamalah Hubungan Pekerjaan
» Mencampuri Kebebasan Pasar dengan Memalsu
» Makelar Itu Sendiri Hukumnya Halal Perkosaan dan Penipuan, Hukumnya Haram
» Siapa yang Menipu, Bukan dari Golongan Kami
» Banyak Sumpah Mengurangi Takaran dan Timbangan
» Hikmah Diharamkannya Riba Riba adalah Haram
» Rasulullah Selalu Minta Perlindungan pada Allah dari Berhutang
» Menjual Kredit dengan Menaikkan Harga Salam
» Syirkah antara Pemilik-Pemilik Modal
» Apakah Asuransi dapat Digolongkan Yayasan Dana Bantuan
» Sesuaikan dengan Islam Asuransi Menurut Aturan Islam
» Cara Pemanfaatannya Memanfaatkan Tanah Pertanian
» Muzaraah yang Tidak Dibenarkan
» Qias yang dapat Menetapkan Dilarangnya Menyewakan dengan Uang
» Syirkah dalam Memelihara Binatang
» Sekedarnya Saja Tentang Hiburan
» Rasulullah s.a.w. adalah Manusia Hati Itu Bisa Bosan
» Memanah Macam-Macam Hiburan yang Halal
» Main Anggar Macam-Macam Hiburan yang Halal
» Menunggang Kuda Berpacu Kuda
» Berburu Main Dadu Macam-Macam Hiburan yang Halal
» Main Catur Menyanyi dan Muzik
» Undian, Salah Satu Macam Judi Nonton Film
» Tidak Halal Seorang Muslim Menjauhi Kawannya
» Jangan Ada Suatu Golongan Memperolokkan Golongan Lain
» Tajassus Memata-matai Mendamaikan Persengketaan
» Karena suatu kepentingan Karena suatu niat
» Mengadu Domba Mendamaikan Persengketaan
» Melindungi Harga Diri Mendamaikan Persengketaan
» Pembunuh dan yang Terbunuh, Kedua-duanya di Neraka
» Dilindunginya Darah Kafir Ahdi dan Dzimmi Bilakah Kehormatan Darah Itu Gugur?
» Menyuap, Hukumnya Haram Melindungi Harta Benda
» Hadiah dari Rakyat Kepada Penguasa
» Menyuap Untuk Menghilangkan Kezaliman Berlebih-Lebihan Menggunakan Harta, Hukumnya Haram
» Tinjauan Khusus untuk Ahli Kitab
» Ahludz Dzimmah Orang Kafir yang Berada di Wilayah Pemerintahan Islam
» Bersahabat Hubungan antara Ummat Islam dengan Ghairul Islam
Show more