Bekerja Sebagai Pegawai Bekerja dan Usaha

Hindari pula pengurangan timbangan dan takaran, sebab mengurangi timbangan dan takaran itu membawa celaka, seperti firman Allah: Wailul lil muthaffifin celakalah orang-orang yang mengurangi takaran. Dan hindari pulalah dari penimbunan, sehingga Allah dan RasulNya tidak akan membiarkan dia begitu saja. Terakhir, hindarilah perbuatan riba. Karena sesungguhnya Allah akan menghancurkannya. Seperti tersebut dalam hadis yang mengatakan: Satu dirham uang riba dimakan oleh seseorang, sedangkan dia tahu bahwa uang tersebut adalah uang riba, akan lebih berat siksaannya daripada tigapuluh enam kali berzina.37 R iwayat Ahmad Penjelasan satu persatu persoalannya ini, insya Allah akan kami terangkan nanti di bab Muamalat.

2.4.11 Bekerja Sebagai Pegawai

Seorang muslim boleh saja bekerja mencari rezeki dengan jalan menjadi pegawai, baik itu pegawai negeri atau swasta, selama dia mampu memikul pekerjaannya dan dapat menunaikan kewajiban. Tetapi di samping itu seorang muslim tidak boleh mencalonkan dirinya untuk suatu pekerjaan yang bukan ahlinya, lebih-lebih menduduki jabatan hakim. Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda sebagai berikut: Siallah Amir, siallah kepala dan siallah kasir. Sungguh ada beberapa kaum yang menginginkan kulit-kulitnya itu bergantung di bintang yang tinggi, kemudian mereka akan diulurkan antara langit dan bumi, karena sesungguhnya mereka itu tidak pernah menguasai suatu pekerjaan. Riwayat Ibnu Hibban dan al-Hakim, ia sahkan sanadnya Abu Dzar pernah juga meminta kepada Nabi untuk diberi suatu jabatan, maka oleh Nabi ditepuknya pundak Abu Dzar sambil beliau bersabda: Hai Abu Dzar Engkau orang lemah, kekuasaan adalah suatu amanat dan kelak di hari kiamat akan menyusahkan dan menyesalkan, kecuali orang yang dapat menguasainya karena haknya dan melaksanakan apa yang menjadi tugasnya. Riwayat Muslim Dan sabda Rasulullah juga tentang masalah hakim sebagai berikut: Hakim itu ada tiga macam: Satu di sorga dan dua di neraka. Yang di sorga, yaitu seorang hakim yang tahu kebenaran dan ia menghukum dengan kebenaran itu. 2 Seorang laki-laki yang tahu kebenaran tetapi dia menyimpang dari kebenaran itu, maka dia berada di neraka. 3 Seorang laki-laki yang menghukum manusia dengan membabi-buta bodoh, maka dia di neraka. Riwayat Abu Daud, Tarmizi dan Ibnu Majah Jadi sebaiknya seorang muslim tidak perlu ambisi kepada kedudukan-kedudukan yang besar dan berusaha di belakang kedudukan itu sekalipun dia ada kemampuan. Sebab kalau kedudukannya itu dijadikan pelindung, maka kedudukannya itu sendiri akan menghambat dia. Dan barangsiapa mengarahkan setiap tujuannya itu untuk show di permukaan bumi ini, maka dia tidak akan peroleh taufik dari lanqit. Telah bersabada Rasulullah s.a.w. kepadaku: Hai Abdurrahman Jangan kamu minta untuk menjadi kepala, karena kalau kamu diberinya padahal kamu tidak minta, maka kamu akan diberi pertolongan, tetapi jika kamu diberinya itu lantaran minta, maka kamu akan dibebaninya. Riwayat Bukhari dan Muslim Dari Anas, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: Barangsiapa mencari penyelesaian suatu hukum tetapi dia minta supaya dibela, maka hal itu akan dibebankan kepada dirinya. Dan barangsiapa dipaksakannya, maka Allah akan mengutus Malaikat supaya meluruskannya. Riwayat Abu Daud dan Tarmizi Ini, kalau dia tidak tahu, bahwa orang lain tidak akan mampu mengatasi kekosongan itu dan apabila dia tidak tampil niscaya kemaslahatan akan berantakan dan retak tali persoalan. Kalau dia tahu hanya dialah yang mampu, maka dia boleh bersikap seperti apa yang dikisahkan al-Quran kepada kita tentang Nabiullah Yusuf a.s. dimana ia berkata kepada tuannya: Jadikanlah aku untuk mengurus perbendaharaan gudang bumi, karena sesungguhnya aku orang yang sangat menjaga dan mengetahui. Yusuf: 55 Demikianlah tata-tertib Islam dalam mengatur masalah mencari pekerjaan- pekerjaan yang bersifat politis dan sebagainya.

2.4.12 Kepegawaian yang Diharamkan