153
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis wawancara, dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan di dalam desa tersebut masih tergolong rendah yaitu :
1. Masyarakat pesisir khususnya Desa Rantau Panjang sendiri menilai
bahwasanya pendidikan itu tidak begitu penting bagi masing-masing masyarakat desa tersebut. Anak-anak sendiri lebih baik memilih untuk
langsung bekerja ketimbang untuk sekolah, yang mana anak berprinsip bahwasanya pendidikan hanya membawa pada kesusahan kedepannya. Hal
tersebut dikarenakan faktor ekonomi orangtua yang kurang. Walaupun demikian masih ada orangtua yang tidak berkecukupan dalam ekonomi
namun pendidikan anaknya baik disebabkan karena pola pikir serta pergaulan orangtua yang luas, sangat berbeda dengan masyarakat lainnya,
walaupun pada kenyataannya anaknya tetap saja tidak memiliki pekerjaan pengangguran.
2. Orientasi anak untuk sekolah hanya untuk membaca dan menulis saja
menurut mereka, bahkan sekolah dianggap anak di Desa Rantau Panjang tersebut hanya untuk memiliki pekerjaan. Dan orientasi inilah yang
menjelaskan rendahnya pendidikan anak usia sekolah hanya pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar SD, dan juga Sekolah Menengah Atas, dan
bahkan ada yang tidak tamat sekolah. 3.
Jarak tempat tinggal dengan sekolah menjadi salah satu faktor minimnya pendidikan anak di Desa Rantau Panjang adapun faktor lain yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
154
penghambat pendidikan tersebut adalah 1 ekonomi orangtua yang menyebabkan anak untuk memilih langsung bekerja, dimana anak memilih
bekerja untuk menghasilkan uang dari pada harus sekolah, biasanya anak yang sudah bekerja akan merasa nyaman untuk mencari uang di desa
tersebut, adapun anak-anak yang hendak sekolah orangtua lebih mengharapkan bantuan dari pemerintah, namun anak-anak yang hendak
sekolah orangtua lebih mengutamakan bantuan dari pemerintah, ketika tidak ada bantuan maka orangtua merasa dirugikan ketika uang mereka
digunakan untuk biaya pendidikan anak-anaknya 2 lingkungan yang tidak mendukung, dimana lingkungan di desa sangat rentan dengan
permasalahan narkoba, dan 3 kurangnya kemauan anak untuk melanjutkan sekolah yang lebih baik lagi, hal ini diakibatkan karena
kemauan anak diukur dengan kemauan orangtua, ketika orangtua tidak mengijinkan anak untuk tidak sekolah anak akan mengikut kemauan
orangtuanya dengan alasan anak takut jadi anak durhaka, 4 orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak tidak mendapatkan
perhatian yang baik dari orangtua nya, biasanya orangtua hanya mementingkan kesibukannya sendiri tanpa mementingkan kebutuhan
anak-anaknya.
Universitas Sumatera Utara
155
3.2 Saran