Masyarakat percaya bahwasanya pendidikan membawa pada perubahan

108 Terlihat bahwasanya solusi yang diberikan aparatur desa terhadap permasalahan pendidikan yang terjadi di Desa Rantau Panjang sendiri sudah diberikan masing-masing aparat yang bersangkutan. Tujuan aparatur desa terhadap permasalahan pendidikan di Desa Rantau Panjang tersebut agar masyarakat tetap mempertahankan pendidikan dari pada mengutamakan pekerjaan. Sehingga Sekretaris Desa ikut turun kelapangan untuk memberikan pelajaran ke pada anak-anak Desa Rantau Panjang, jika anak tidak menghadari Sekretaris Desa tidak pantang menyerah, beliau langsung menjeput anak-anak tersebut ke masing-masing rumah warga. Akan tetapi kesadaran masyarakat terhadap pendidikan memang benar-benar kurang, jika setiap harinya anak yang hadir hanya sampai 4 sampai 5 orang yang datang, lalu besok harinya datang begitu banyak dikarenakan Sekretaris Desa bersifat keras ingin mendidik maka anak-anak desa hadir. Namun ke esokan harinya tetap saja mana yang hadir 4 sampai 5 tersebut, tak jarang ke 4 sampai 5 orang tersebut mendapatkan peringkat di sekolah mereka. Oleh sebab itu Sekretaris Desa semakin berusaha agar kedepannya tetap lebih maju lagi.

4.8.3.2 Masyarakat percaya bahwasanya pendidikan membawa pada perubahan

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan terdapat bahwasanya orangtua yang mengganggap pentingnya pendidikan di sebabkan karena pergaulan serta cara pikirnya yang berbeda dengan masyarakat lain, dimana beliau merupakan seorang guru, semestinya beliau sangat mengerti pentingnya dari nilai pendidikan tersebut. Hal Universitas Sumatera Utara 109 tersebut didukung oleh wawancara dengan Ibu Ratna Nigrum pada saat dilapangan yaitu : “….ya kalau kami dan suami sangat percaya kalau pendidikan pasti akan mengubah kehidupan diri sendiri, keluarga maupun orang banyak, dengan pendidikan akan memperkaya diri, dimana pada saat ini jika ingin bekerja harus menghandalkan ijazah, dari situkan bisa kita lihat dengan pendidikan kita bisa memilih ingin bekerja dimana, kita tinggal memilih saja apa seharusnya kita pilih, tapi disamping itu perlu adanya kemampuan seseorang nak, macem ibuklah ibuk bisa jadi gurukan karena ibu ada pendidikan, kalau gak ada manalah bisa, melaut lah jadinya, yang mana melaut hanya perlu tenaga dan otot yang kuat….” Hal ini juga senada dengan pendapat informan Bapak Zamaluddin yaitu : “….bagaimana pun tak bisa dipungkiri bahwasanya pendidikan merupakan salah satu tabungan yang besar saat ini dimana masa depan nanti akan mengubah kehidupan yang lebih baik lagi, dimana dengan pendidikan akan bisa membuka lapangan pekerjaan, macem anak saya lah kan dia dari pertama tidak bisa menyuntik, membantu orang melahirkan tapi karena dia sekolah maka nya dia bisa jadi anak yang baik sekarang, beda sama orang yang tak berpendidikan….’’ Diketahui bahwasanya di desa tersebut khusunya orangtua sangat percaya bahwasanya dengan pendidikan tersebut akan membawa pada kehidupan yang lebih baik lagi, dimana dengan pendidikan akan menjadikan seseorang yang lebih berarti bagi diri sendiri dan bagi diri orang banyak, dengan cara semuanya haruus memiliki pendidikan serta ijazah agar menjadi orang yang berhasil, seperti yang sudah terterap di pernyataan diatas orangtua yang memiliki pengetahuan luas maka akan mengerti sekali apa yang di rasakan mengenai nilai pendidikan tersebut, Universitas Sumatera Utara 110 dalam konsep pemikiran orangtua menilai pendidikan sebagai penuntut pertumbuhan sejak lahir sehingga tercapai kedewasaaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam lingkungan masyarakat kedepannya. Orangtua yang mengerti akan nilai pendidikan pasti tidak akan pernah menomorsekiankan pendidikan tersebut, dimana orangtua mengerti bahwasanya pendidikan tersebut merupakan agen perubahan kedepannya, masing-masing orangtua yang mengetahui bahwasanya pendidikan tersebut sangat penting karena cara mereka berfikir sangat jauh beda dengan yang lainnya saat mana yang lain hanya memikirkan pekerjaan namun orangtua yang mengerti pendidikan pasti akan mementingkan pendidikan tersebut.

4.8.3.3 Masyarakat yang tidak percaya bahwasanya pendidikan tidak akan membawa perubahan