147
baik, sebab siswa-siswinya sendiri tidak mau tau dengan apa yang dikatakan guru-gurunya.
Disini terlihat bahwasanya usaha yang telah dilakukan untuk memperbaiki pendidikan memang sudah benar-benar dilakukan, akan
tetapi usaha tersebut terlihat tidak ada gunanya, usaha yang perlu dilakukan untuk permasalahan pendidikan di Desa Rantau Panjang
sebetulnya adalah penyadaran terlebih dahulu, serta kemauan agar terciptanya suatu pendidikan yang baik.
c. Sekolah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini
Sekolah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini saat ini sudah berdiri di Desa Rantau Panjang, yang mana sekolah tersebut dibangun
untuk anak-anak usia 3-5 tahun. PAUD tersebut sudah dibangun selama ± 2 tahun. Tetapi ke antusiasan masyarakat untuk pendidikan anak-anaknya
terhadap pendidikan yang baru-baru dibangun ini begitu baik. Orangtua menyekolahkan anaknya disebabkan karena terlalu sibuknya sehingga
tidak dapat memperhatikan anak-anaknya ketika pagi sampai siang hari, jadi anak tersebut dimasukkan sekolah agar ada yang menjaga anak-anak
mereka. Hal ini didukung saat wawancara dengan Bapak Abdul Hakim pada saat dilapangan yaitu :
“….untuk PAUD saya lihat sudah baik anak-anak mau sekolah, sudah banyak orangtua yang masukkan
anaknya sekolah, karena orangtua kan kalau pagi itu pergi kelaut sampai siang, jadi gak ada yang jaga
anaknya, jadi dimasukkannya anak itu ke PAUD biar ada yang jaga….”
Hal tersebut senada dengan pendapat Bapak Zamaluddin pada
saat dilapangan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
148
“….anak-anak yang masih kecil disini sudah hampir rata sekolah, sudah banyak yang mau sekolah, anak-
anak itu pun saya dengar yang minta sekolah, karena ikut dia sama kawan-kawannya, jadikan kalau tak di
sekolahkan menangislah anak tadi, udah itu orangtua nya pun setiap pagi rajinnya saya perhatikan
mengantarkan anaknya….”
Terlihat bahwasanya ada peningkatan jika dari segi sekolah PAUD di Desa Rantau Panjang tersebut, anak-anak mempunyai keinginan
utuk memasuki dunia pendidikan di umur yang masih begitu muda, sebut saja masih belita. Orangtua juga jika untuk anak-anaknya yang begitu kecil
mempunyai keinginan agar anaknya dimasukkan ke sekolah PAUD tersebut, walau dengan alasan karena terlalu sibuk tidak bisa
memperhatikan anak-anak mereka, tetapi tujuannya baik, baik agar anaknya bisa mengenal dunia pendidikan dari usia dini.
d. Sekolah Dasar Negeri 101928
Sekolah Dasar di Desa Rantau Panjang sudah begitu lama dibangun oleh pihak pemerintahan, dan Sekolah Dasar yang ada di Desa
Rantau Panjang tersebut berstatus Negeri. Banyak anak dari desa tersebut yang sekolah ke SD Negeri tersebut. Sekolah yang ada di desa juga tidak
begitu jauh dari pemukiman warga, dari rumah warga menuju sekolah bisa menggunakan jalan kaki. Jarak yang ditempuh hanya menghabiskan 15
menit saja dari rumah warga. Oleh sebab itu, jika ada anak tidak sekolah akan lebih dekat seorang guru memberitahu ke orangtua murid
bahwasanya anaknya tidak hadir atau bolos sekolah. Guru-guru dari
Universitas Sumatera Utara
149
sekolah tersebut juga sudah begitu memenuhi dari segala bidang mata pelajaran di SD Negeri yang terletak di Desa Rantau Panjang tersebut.
Oleh sebab itu akan menambah ilmu siswa-siswa dalam segala bidang tersebut sudah dapat dikatakan dengan baik. Akan tetapi cara yang
seharusnya dilakukan setiap siswa-siswa yang sekolah di SD Negeri tersebut adalah lebih giat belajar dan hadir untuk sekolah.
Akan tetapi proses sekolah yang diharapkan seorang guru dan kepala sekolah serta masyarakat luas tidak di dapatkan dari seorang murid
yang berada di desa Rantau Panjang tersebut. Dkarenakan banyak hal yang dianggap masyarakat serta seorang murid bahwasanya sekolah hanya
membuang waktu-waktu saja, sekolah hanya membuang uang, lebih baik langsung berkerja yang sudah tentu menghasilkan uang beserta kepuasan
yang ada. Prindship tersebut yang membuat tidak bergeraknya suatu pendidikan di Desa Rantau Panjanng. Dimana ketika anak didik yang
berada di seda tersebut jika tidak masuk dan diberi teguran akan marah dll sebagainya. Hal ini di dukung wawancara dengan Ibu Ratna Ningrum pada
saat dilapangan yaitu : “….murid sd ini jika tidak masuk sekolah ya kerja cari
uang mereka kelaut bantu-bantu orangtua nya, nanti bisa sampai berhari-hari gak masuk mereka, kadang
sampai seminggu lagi, jadi kami kasi surat teguran buat orangtua nya tapi tidak terima orangtua nya,
anaknya kalau dimarah juga menangis, anak-anaknya juga suka bolos, kelas 3 sampai ke atas sudah sering
itu cabut, cabutnya itu ya ke TPI sana….” Hal ini senada dengan pendapat Bapak M. Amri pada saat
wawancara dilapangan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
150
“….harus sabarlah hadapi anak-anak disini kalau sekolah, kalau tidak bisa darah tinggi kita ya kan dek,
he he, sama saja anak dan orangtuanya jadi payah kami, kalau ditegur anaknya kesenangan tidaklah sekolah
lagi, omaknya juga melarang anak tersebut sekolah, disuruhlah anaknya merantau ke Malasya sana….”
Jadi dari pemaparan tersebut dilihat bahwasanya orangtua dari
anak didik yang sekolah di SD Negeri tersebut ketika masih proses sekolah berjalan anak didik selalu bolos sekolah, lalu tujuan mereka ketika cabut
pergi ke TPI tempat penangkapan ikan dengan cara itu guru di sekolah tersebut memberikan sangsi kepada siswa dengan cara memberikan surat
panggilan ke orangtua murid tersebut. Tetapi ketika orangtua diberi tau akan memilih anak-anaknya untuk bekerja merantau ke Malasya, dengan
cara anak tersebut harus memutus sekolahnya saja, anak tersebut lebih baik putus sekolah. Hal ini dukung saat wawancara dengan Ibu Ratna
Ningrum pada saat wawancara dilapangan yaitu : “….pernah orangtua murid datang menghadiri surat
panggilan kami tentang anaknya tidak masuk-masuk sekolah, datangnya orangtua kami pikir mau bekerja
sama-sama kami agar memujuk anaknya tetap masuk sekolah ya kan, tapi yang ada orangtua anak bilang
kalau anaknya sudah mengurus paspor, sudah mau merantau ke Malasya dia buk, disana sudah ada
saudara-saudara yang mau nampung anak ini buk….” Jadi dorongan orangtua dilihat disini tidak begitu mendukung
anak-anaknya hendak melanjut sekolah, orangtua lebih menginginkan anak-anaknya untuk merantau ke Negeri seberang yaitu Malasya.
Orangtua merupakan orang yang terdekat dengan anaknya, anak tersebut jika diberi nilai-nilai kebaikan anak akan menurut dengan apa yang
dikatakan orangtua tersebut, disini orangtua mengharapkan anak-anaknya
Universitas Sumatera Utara
151
dapat membantu perekonomian orangtua nya, jadi anak lebih di utamakan bekerja.
e. Peran Masyarakat