75
kenikmatan sesaat seperti memprioritaskan kemewahan hidup seperti membeli barang-barang mewah seperti sepeda motor, membangaun rumah
yang paling utama, membeli kulkas, membeli tv baru dan lain-lain sebagainya.
4.4.3 Lembaga Pendidikan di Desa Rantau Panjang
Keberadaan lembaga sekolah yang ada di desa tersebut juga masih sangat minim, dimana sekolah yang ada di desa tersebut hanya dari tingkat
PAUD, SD, SMP Sanawiyah dan keberadaan sekolah SMA sendiri ada di pusat kota yang terletak di Medan, Batang Kuis, Pantai Labu, dan jarak
yang ditempuh sangat begitu jauh dari lokasi tempat tinggal mereka. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Bapak Sukri pada saat dilapangan
yaitu : “….sekolah SD kira-kira 1 batu 1 kilo, SMP 3 Batu 3
kilo, SMA pun 15 Batu 15 kilo, sekolah itu disini jauh, harus memakan waktu dulu dan anak-anak harus
memakai kenderaan menuju nya, awak tak punya kereta, anak manumpang-numpang saja untuk menuju
sekolah itu, sekali dua kali diboleh lah sama orang, selanjutnya agak masam muka tu, dan terakhirnya
awak yang sogan, alhasil barontilah budak tu sakolah, akibat malu manumpang sajo….”
Hal Ini sesuai dengan pemaran dengan Bapak Adi Bowo Pada
saat dipangan yaitu : “sekolah itu sangat jauh disini dek, cuman SD, PAUD,
dan sekolah SMP Swasta yang dekat disini, kalau ini letahnya dikampung ni nya, tapi kalau Sekolah SMA
dan SMP Negeri jauh, adanya di Batang kuis, Pantai Labu dia, makanya anak kalau mau sakolah kajauhan,
udah sompatlah pulak anak kacapean, kalau harus pulang balik tiap hari, lain lagi dikira minyaknya kan,
bocor lagi bannya, karena itulah anak jadi malas sakolah dek….”
Universitas Sumatera Utara
76
Jarak tempuh yang akan ditempuh anak di Desa Rantau Panjang menuju Sekolah nya begitu jauh, anak menuju sekolah biasanya
menggunakan sepeda motor milik pribadi, dan bagi anak yang tidak memiliki kenderaan akan mencari tumpangan ke pada tetangga nya. Jarak
tempuh dari desa ke sekolah yang membuang waktu dan begitu jauh membuat anak menjadi keletihan, akibatnya anak memutuskan untuk tidak
sekolah. Keberadaan sekolah tersebut merupakan salah satu penghambat
bagi masyarakat Desa Rantau Panjang, dimana sekolah sangat jauh dari desa mereka. Setiap hari anak-anak di desa harus memikirkan uang untuk
dipergunakan membeli bensin, jajan serta bayaran lainnya yang diperlukan pada saat sekolah. Tak jarang ketika anak mereka ingin sekolah
mengalami kerusakan kenderaan mereka, seperti ban sepeda motornya bojor, akibat dari permasalahan tersebut membuat anak memutuskan
sekolah mereka.
4.4.4 Kondisi Sekolah yang ada di Desa Rantau Panjang