155
3.2 Saran
1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat, dengan tujuan meningkatkan
kesadaran masyarakat Desa Rantau Panjang tentang pentingnya pendidikan bagi anak mereka.
2. Perlu adanya perhatian dari pihak pemerintah kepada Desa Rantau Panjang
khususnya dibidang pendidikan
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu mengemukakan teori- teori sebagai karangka berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti
menyoroti masalah yang dipilih. Landasan teori itu perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-
coba. Dalam penelitian ini yang menjadi tinjauan pustakanya adalah sebagai berikut.
2.1 Tindakan Sosial dalam Teori Perspektif Talcott Parson
Teori Parson yang umum sifatnya mengenai tindakan sosial dalam Johson, 1986:113 menekankan orientasi subyektif yang mengendalikan pilihan-
pilihan individu. Pilihan-pilihan ini secara normativ bersama. Hal ini berlaku untuk tujuan-tujuan yang ditentukan individu serta alat-alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan itu juga dalam memenuhi kebutuhan fisik yang dasar ada pengaturan normatifnya.
Prinsip-prinsip dasar ini menurut Parson bersifat universal dan mengendalikan semua prilaku tipe perilaku manusia, tanpa memandang konteks
sosial budaya tertentu. Meskipun suatu dasar kokoh bagi prinsip-prinsip universal itu penting sebagai titik tolak, tujuan akhir setiap teori ilmiah adalah untuk
menjelaskan variasi-variasi yang terdapat dalam gejala-gejala yang sedang diperhatikan. Untuk mendapai tujuan ini, penting untuk membentuk suatu strategi
dalam mengidentifikasi elemen-elemen dasar yang membentuk gejala dan untuk
Universitas Sumatera Utara
10
mengembangkan seperangkat kategori untuk mengklasifikasi tipe-tipe kasus yang berbeda.
Penelitian ini difokuskan pada nilai pendidikan pada anak di desa pesisir yaitu Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang.
Desa ini merupakan salah satu desa yang penduduknya adalah Suku Melayu sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis
berdasarkan teori tindakan sosial. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan peneliti di Desa Rantau Panjang tersebut peneliti melihat dari hasil pertanyaan
berupa jawaban dari informan bahwa Desa Rantau Panjang merupakan salah satu desa yang penduduknya masih menomorsekiankan pendidikan, dimana
masyarakat tersebut masih mementingkan kehidupan masa sekarang dari pada masa yang akan datang dengan cara masyarakat tersebut lebih utama memilih
bekerja tanpa dibekali dengan ilmu serta pendidikan terlebih dahulu. Tentunya hal ini merupakan tindakan sosial yang dapat dipengaruhi baik lingkungan sosial,
lingkungan keluarga dan nilai budaya masyarakat. Dalam buku Parsons yang berjudul Toward A General Theory Of Action
dalam Jhonson, 1986:144 meliputi pengembangan berbagai kategori dalam sistem klasifikasi untuk menganalisa orientasi subyektif individu. Dalam sistem-
sistem klasifikasi ini, variabel berpola mungkin yang paling banyak dikenal dan sering dikutip. Tetapi variabel ini harus dilihat dalam konteks kerangka Parson
yang lebih umum sifatnya. Dalam karangka umum itu, orientasi orang yang bertindak itu terdiri dari dua elemen dasar yaitu : orientasi motivasional dan
orientasi nilai.
Universitas Sumatera Utara
11
Orientasi motivasional merupakan orientasi yang bersifat individu yang menunjuk pada keinginan individu yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan yang dimaksud menyangkut kepuasan jangka panjang dan kepuasan jangka pendek atau dengan kata lain tujuan utama yang ingin dipenuhi
dapat memeperbesar kepuasan dan memperkecil kekecewaan. Satu segi dari permasalahan ini adalah ikhtiar untuk menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan
langsung yang memeberikan kepuasan dengan tujuan jangka panjang yang sering menuntut pembatalan pemuasan. Orientasi nilai yang bersifat sosial merupakan
orientasi yang menunjuk pada standar-standar normatif yang membedakan baik atau buruk, benar atau salah dan prioritas sehubungan dengan adanya kebutuhan-
kebutuhan dan tujuan-tujuan yang berbeda dalam wujud agama atau tradisi setempat Johson, 1986 : 114.
Masing-masing element dalam orientasi individu selanjutnya dibagi lagi ke dalam tiga dimensi yang berbeda-beda, masing-masing ada dalam setiap
orientasi individu. Dimensi itu adalah sebagai berikut :
2.2 Orientasi Subyektif dalam hubungan Sosial: Variabel-variabel Berpola