Karakteristik Ibu Higiene Sanitasi Makanan Pendamping ASI MP-ASI

a. Kebersihan tangan adalah perilaku individu dalam menjaga kebersihan tangan seperti cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. b. Kebersihan kuku adalah perilaku individu dalam menjaga kebersihan kuku seperti memotong kuku minimal 1 kali seminggu dan membersihkan kuku yang kotor ketika mandi. c. Kebersihan payudara adalah kegiatan membersihkan payudara setelah memberikan ASI dengan menggunakan air hangat dan kain yang telah dibersihkan. 3.7 Aspek pengukuran

1. Karakteristik Ibu

a. Umur Pengukuran variabel umur ibu dikategorikan berdasarkan hasil penelitian. b. Pendidikan Pengukuran variabel pendidikan didasarkan pada jenjang pendidikan yang ditamatkan oleh ibu yaitu : 1. Rendah SLTP ke bawah 2. Tinggi SLTP keatas c. Pekerjaan Pengukuran variabel pekerjaan dikategorikan berdasarkan kegiatan ibu untuk menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Bekerja 2. Tidak Bekerja

2. Higiene Sanitasi Makanan Pendamping ASI MP-ASI

a. Pemilihan Bahan Makanan Pengukuran variabel pemilihan bahan makanan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 21 pertanyaan kepada ibu bayi. Untuk pertanyaan pemilihan bahan makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu : Jawaban Ya, skor 1, jawaban Tidak, skor : 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, pemilihan bahan makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor ≥ 16 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 16 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. b. Penyimpanan Bahan Makanan Pengukuran variabel penyimpanan bahan makanan diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 3 pertanyaan kepada ibu bayi. Untuk pertanyaan penyimpanan bahan makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor =1, jawaban Tidak, skor = 0. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria pemberian skor, penyimpanan bahan makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 2 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 2 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. c. Pengolahan Makanan Pengukuran variabel pengolahan makanan diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 26 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan pengolahan makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengolahan bahan makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 19 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 19 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara d. Penyimpanan Makanan Jadi Pengukuran variabel tindakan penyimpanan makanan jadi diukur dengan menggunakan lembar obeservasi yang berisi 2 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan penyimpanan makanan jadi memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor =1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, penyimpanan makanan jadi dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik , jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 1 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 1 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. e. Pengangkutan Makanan Pengukuran variabel pengangkutan makanan jadi diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 2 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan penyimpanan makanan jadi MP-ASI memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Variabel pengangkutan makanan jadi dikategorikan menjadi dua yaitu: Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengangkutan makanan jadi dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawa ban responden memiliki nilai ≥ 1 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 1 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. f. Penyajian Makanan Pengukuran variabel penyajian makanan diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 3 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan penyajian makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, penyajian makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawa ban responden memiliki nilai ≥ 2 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 2 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara

3. Personal Hygiene Ibu

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 2 18

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.

1 5 114

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI TAHUN 2009.

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI PADA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU MANADO | Datesfordate | JURNAL KEPERAWATAN 16930 34063 1 SM

0 2 7

View of HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG

0 0 6

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10