PENYIMPANAN MAKANAN MASAK Pewadahan makanan

48

4. PENYIMPANAN MAKANAN MASAK

Bahan makanan yang sudah diolah di rumah tangga menjadi makanan yang siap saji. Makanan siap saji merupakan campuran dari zat-zat gizi yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin diperlukan manusia untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak. Namun ternyata zat-zat gizi tersebut merupakan makanan kesukaan jasad renik pathogen seperti bakteri dan jamur. Bakteri sangat menyukai protein, sedangkan jamur sangat menyukai karbohidrat dan lemak. Jika jumlahnya mencapai dosis infeksi, maka makanan tersebut menjadi makanan tersebut menjadi sumber penyakit bawaan makanan. Oleh karena itu penyimpanan makanan masak menjadi sangat penting untuk diperhatikan bersama. Ruang lingkup kaidah penyimpanan makanan masak: 1 Konsep Pertumbuhan bakteri 2 Tahapan pertumbuhan bakteri 3 Lingkungan penghambat pertumbuhan bakteri 4 Lingkungan pemacu pertumbuhan bakteri 5 Suhu penyimpanan yang aman 6 Waktu penyimpanan yang aman. Penyimpanan makanan harus lebih cermat dan waspada daripada penyimpanan bahan makanan, karena makanan adalah langsung untuk dikonsumsi, sedangkan bahan makanan perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. 1 Konsep pertumbuhan bakteri a Bakteri akan berkembang biak di dalam makanan siap saji secara membelah diri satu menjadi dua, Universitas Sumatera Utara 49 dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya, setiap 20 menit sekali. b Dalam suasana dan kondisi lingkungan makanan yang cocok bagi pertumbuhan jasad renik, maka setiap satu sel bakteri akan tumbuh menjadi 300 ribu sel selama 6 jam atau menjadi 2 juta sel dalam tempo tujuh jam. Oleh karena itu makanan siap saji yang dibiarkan begitu saja lebih dari enam jam sebaiknya tidak dikonsumsi lagi. 2 Tahap pertumbuhan bakteri pathogen a Pertumbuhan normal pada suhu 15 – 35 C dan 40 -60 C b Pertumbuhan cepat antara suhu 36 – 39 C c Pertumbuhan lambat antara 7 – 15 C dan 60 – 70 C d Pertumbuhan berhenti tetapi tidak mati pada 0 C e Pertumbuhan berhenti dan mati pada ?70 C. 3 Lingkungan penghambat pertumbuhan bakteri a Kondisi makanan yang kering b pH asam atau basa c suhu 10 C atau 60 C d mengandung gula, garam atau cuka 4 Lingkungan pemacu pertumbuhan bakteri a Kondisi makanan yang basah atau lembab b pH normal 6,8-7,5 c suhu optimum yaitu 10 - 60 o C d tersedia cukup makanan protein Universitas Sumatera Utara 50 e mengandung air bebas air yang digunakan untuk tumbuhnya bakteri 5 Suhu penyimpanan yang aman a Makanan kering, goreng gorengan : 25 – 30 C b Makanan basah berkuah sop gulai, soto: 60 C c Makanan yang akan disajikan lebih dari 6 jam tetapi kurang dari satu hari : 10 C 6 Waktu penyimpanan yang aman a Makanan yang baru dimasak suhunya sekitar ± 80 C, kondisi ini masih aman b Makanan dalam waktu tunggu kurang dari 4 jam, suhunya dapat diabaikan karena masih 60 C c Makanan yang suhunya sudah 60 C harus segera dimakan d Makanan panas harus disajikan dalam keadaan panas f Makanan dingin yang suhunya 10 C selama disimpan maksimum 24 jam, aman dikonsumsi.

5. PENGANGKUTAN MAKANAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 2 18

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.

1 5 114

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI TAHUN 2009.

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI PADA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU MANADO | Datesfordate | JURNAL KEPERAWATAN 16930 34063 1 SM

0 2 7

View of HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG

0 0 6

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10