Gambaran Umum Ruang lingkup

1

I. PENDAHULUAN

a. Gambaran Umum

Hygiene sanitasi makanan merupakan upaya kesehatan untuk menyehatkan makanan. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung unsur gizi yang cukup, bebas dari kuman pathogen dan aman dari bahan berbahaya atau zat kimia beracun. Ketentuan ini berlaku bagi semua orang baik penduduk di desa maupun di kota, baik bagi orang kaya maupun orang yang miskin, baik bagi pengusaha maupun rumah tangga. Namun pada kenyataannya bahwa kesehatan ternyata belumlah dapat dinikmati oleh semua orang. Banyak faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat. Salah satunya adalah kondisi hygiene sanitasi makanan, bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga yang belum memadai. Berbagai program kesehatan telah dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Berbagai produk hukum telah pula ditetapkan untuk melindungi masyarakat konsumen maupun produsen makanan, minuman dan bahan makanan dari gangguan kerusakan pangan. Berbagai bentuk intervensi tehnis dan penyuluhan hygiene sanitasi makanan juga telah seringkali disosialisasikan, namun peristiwa penyakit bawaan makanan dan keracunan makanan masih saja belum dapat diatasi secara bermakna. Upaya kesehatan adalah upaya bersama antara Pemerintah dan warga masyarakat, sehingga sebanyak dan sesering apapun upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, jika tanpa dukungan partisipasi aktif dan bantuan masyarakat, maka hal itu sangatlah sulit akan terwujud. Oleh karena itu, dukungan partisipasi dari seluruh warga masyarakat harus terus diwujudkan, dibina dan dikembangkan Universitas Sumatera Utara 2 melalui sosialisasi oleh seluruh aparatur kesehatan, aparatur pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan, agama dan profesi untuk terselenggaranya upaya-upaya pengaturan, pembinaan, pengawasan dan penyuluhan hygiene dan sanitasi makanan, bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga.

b. Ruang lingkup

Upaya hygiene sanitasi makanan termasuk minuman, bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga merupakan unsur kesehatan dasar yang sangat penting untuk melindungi seluruh anggota keluarga di dalam rumah tangga, dari gangguan penyakit bawaan makanan dan Upaya hygiene sanitasi merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang sejak di dalam rumah tangga, di lingkungan sekitarnya sampai kepada di tempat usaha komersial yang menyelenggarakan kegiatan pengelolaan makanan dan bahan makanan. Pembinaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi makanan dan bahan makanan pada tempat atau badan usaha komersial makanan dan bahan makanan, telah dilakukan sejak lama, melalui upaya penyuluhan dan penerapan ketentuan- ketentuan dari peraturan perundang-undangan yang telah ada, baik ditingkat Pusat, Propinsi maupun Kabupaten Kota. Sedangkan untuk lingkup rumah tangga, hal itu belum banyak yang dijalankan, karena kebijakannya adalah lebih menitik beratkan kepada upaya penyuluhan dan percontohan. Walaupun hal itu sama pentingnya dengan pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi makanan terhadap tempat usaha komersil, maka pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi makanan, bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga lebih kepada meningkatkan kesadaran dan Universitas Sumatera Utara 3 kepatuhan anggota keluarga terutama ibu-ibu rumah tangga yang berperanan aktif dalam menyediakan makanan siap saji bagi keluarga, agar terjamin aman dan tidak menjadi sumber penyakit atau keracunan makanan. Sehingga pemahaman tentang hygiene dan sanitasi makanan, bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga, menjadi suatu kebutuhan dasar bagi setiap ibu rumah tangga baik di desa maupun di kota.

c. Keterkaitan dengan sanitasi dasar.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 2 18

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.

1 5 114

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI TAHUN 2009.

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI PADA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU MANADO | Datesfordate | JURNAL KEPERAWATAN 16930 34063 1 SM

0 2 7

View of HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG

0 0 6

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10