Instrumen Penelitian Teknik Pengolahan Data Metode Analisis Data

2. Melakukan observasi menggunakan lembar observasi kepada responden ibu mengenai hygiene sanitasi makanan pendamping air susu ibu MP-ASI yang meliputi pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan dan penyajian makanan jadi. 3. Melakukan wawancara langsung kepada responden ibu yang memiliki bayi usia 3-6 bulan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pauh mengenai personal hygiene yang meliputi kebersihan tangan, kebersihan kuku dan kebersihan payudara menggunakan kuesioner.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner dan Lembar Observasi 2. Alat tulis 3. Kamera digital

3.5 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul,lalu dilakukan pengolahan data sebagai berikut : 1. Editing yaitu melakukan pengecekan termasuk kelengkapan dan kejelasan isi kuesioner. 2. Coding yaitu mengubah hasil kuesioner dalam bentuk kode. Universitas Sumatera Utara 3. Scoring yaitu masing-masing variable diberi nilai agar mudah untuk dikelompokkan jawabannya dan mengkategorikan responden ssesuai dengan jumlah nilai jawaban yang dijawabnya. 4. Entry yaitu memasukkan data hasil kuesioner ke dalam program komputer yaitu dengan menggunakan aplikasi di computer. 5. Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data-data yang sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak 3.6 Variabel dan Definisi Operasional 3.6.1 Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variable,yaitu : 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan, hygiene sanitasi makanan pendamping air susu ibu MP-ASI yang meliputi pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan dan penyajian makanan serta personal hygiene ibu yang meliputi kebersihan tangan, kebersihan kuku, dan kebersihan payudara. 2. Variabel Dependen Variable Dependen dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada bayi usia 3-6 bulan. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Definisi Operasional

1. Diare adalah suatu keadaan dimana bayi berusia 3-6 bulan mengalami buang air besar lembek dan cair atau berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya atau 3 kali sehari. Kondisi ini ditanyakan dalam satu bulan terakhir. 2. Karakteristik ibu adalah gambaran keadaan atau ciri khas ibu yang terdiri dari umur, pendidikan dan pekerjaan. 3. Usia ibu adalah lama hidup ibu bayi yang diukur berdasarkan ulang tahun terakhir yang telah dilalui dalam satuan tahun pada waktu dilakukan penelitian. 4. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang diperoleh ibu dari instansi terkait yang ditandai adanya ijazah atau keterangan responden. 5. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu untuk menghasilkan uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. 6. Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang meliputi: a. Pemilihan bahan makanan adalah proses menentukan bahan-bahan dengan kondisi segar, masih utuh dan diperoleh dari sumber yang resmi untuk digunakan dalam proses pengolahan makanan pendamping air susu ibu. Universitas Sumatera Utara b. Penyimpanan bahan makanan adalah penyimpanan bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan makanan pada tempat yang bersih, tertutup, tidak dapat dijangkau oleh tikus, serangga dan binatang penganggu lainnya. c. Pengolahan makanan adalah cara atau tindakan mengolah bahan makanan yang dilakukan ibu dari bahan mentah menjadi makanan yang siap disajikan untuk bayi. d. Penyimpanan makanan adalah penyimpanan makanan yang siap saji di tempat yag bersih dan sirkulasi udara dapat berlangsung dengan menggunakan peralatan yang bersih dan penyaji makanan juga harus berpakaian bersih. e. Pengangkutan makanan jadi adalah pengangkutan makanan dari tempat penyimpanan ke tempat penyajian dengan menggunakan wadah tertutup dan bersih. f. Penyajian makanan adalah penyajian makanan kepada bayi menggunakan wadah atau peralatan makan yang bersih dan telah dicuci menggunakan sabun. 7. Personal hygiene adalah cara merawat diri untuk memelihara kesehatan fisik dan psikis pribadi, yang meliputi : Universitas Sumatera Utara a. Kebersihan tangan adalah perilaku individu dalam menjaga kebersihan tangan seperti cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. b. Kebersihan kuku adalah perilaku individu dalam menjaga kebersihan kuku seperti memotong kuku minimal 1 kali seminggu dan membersihkan kuku yang kotor ketika mandi. c. Kebersihan payudara adalah kegiatan membersihkan payudara setelah memberikan ASI dengan menggunakan air hangat dan kain yang telah dibersihkan. 3.7 Aspek pengukuran

1. Karakteristik Ibu

a. Umur Pengukuran variabel umur ibu dikategorikan berdasarkan hasil penelitian. b. Pendidikan Pengukuran variabel pendidikan didasarkan pada jenjang pendidikan yang ditamatkan oleh ibu yaitu : 1. Rendah SLTP ke bawah 2. Tinggi SLTP keatas c. Pekerjaan Pengukuran variabel pekerjaan dikategorikan berdasarkan kegiatan ibu untuk menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Bekerja 2. Tidak Bekerja

2. Higiene Sanitasi Makanan Pendamping ASI MP-ASI

a. Pemilihan Bahan Makanan Pengukuran variabel pemilihan bahan makanan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 21 pertanyaan kepada ibu bayi. Untuk pertanyaan pemilihan bahan makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu : Jawaban Ya, skor 1, jawaban Tidak, skor : 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, pemilihan bahan makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor ≥ 16 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 16 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. b. Penyimpanan Bahan Makanan Pengukuran variabel penyimpanan bahan makanan diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 3 pertanyaan kepada ibu bayi. Untuk pertanyaan penyimpanan bahan makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor =1, jawaban Tidak, skor = 0. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria pemberian skor, penyimpanan bahan makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 2 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 2 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. c. Pengolahan Makanan Pengukuran variabel pengolahan makanan diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 26 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan pengolahan makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengolahan bahan makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 19 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 19 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara d. Penyimpanan Makanan Jadi Pengukuran variabel tindakan penyimpanan makanan jadi diukur dengan menggunakan lembar obeservasi yang berisi 2 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan penyimpanan makanan jadi memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor =1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, penyimpanan makanan jadi dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik , jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 1 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 1 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. e. Pengangkutan Makanan Pengukuran variabel pengangkutan makanan jadi diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 2 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan penyimpanan makanan jadi MP-ASI memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Variabel pengangkutan makanan jadi dikategorikan menjadi dua yaitu: Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengangkutan makanan jadi dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawa ban responden memiliki nilai ≥ 1 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 1 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. f. Penyajian Makanan Pengukuran variabel penyajian makanan diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi sebanyak 3 pertanyaan kepada ibu. Untuk pertanyaan tindakan penyajian makanan memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, penyajian makanan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawa ban responden memiliki nilai ≥ 2 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 2 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara

3. Personal Hygiene Ibu

Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Instrumen kuesioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang variabel independen kebersihan tangan, kebersihan kuku dan kebersihan payudara. a. Kebersihan Tangan Pengukuran variabel kebersihan tangan diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 5 pertanyaan. Untuk pertanyaan kebersihan tangan dan kuku memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1 , jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, kebersihan tangan dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, j ika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 3 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 3 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. b. Kebersihan Kuku Pengukuran variabel kebersihan kuku diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 2 pertanyaan. Untuk kebersihan kuku memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria pemberian skor, kebersihan kuku dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 1 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 1 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. c. Kebersihan Payudara Pengukuran variabel kebersihan payudara diukur dengan menggunakan kuesioner yang berisi sebanyak 3 pertanyaan. Untuk pertanyaan kebersihan payudara memiliki dua pilihan jawaban yaitu jawaban Ya, skor = 1, jawaban Tidak, skor = 0. Berdasarkan kriteria pemberian skor, kebersihan payudara dikategorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut : 1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai ≥ 2 atau memilih jawaban yang memiliki nilai ≥ 75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Tidak baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai 2 atau memiliki nilai yang memiliki nilai 75 dari total skor seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara

3.8 Metode Analisis Data

1. Analisis Univariat Analisis univariat ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden, variabel dependen kejadian diare pada bayi dan variabel independen hygiene sanitasi makanan pendamping ASI dan personal hygiene responden. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat merupakan analisis lanjutan untuk melihat hubungan antara variabel dependen kejadian diare pada bayi dan masing-masing variabel independen karakteristik responden meliputi umur, hygiene sanitasi makanan pendamping ASI dan personal hygiene responden dengan uji statistic chi square χ2 . Uji chi square dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis berdasarkan tingkat sign ifikan nilai α sebesar 95. Jika nilai p α 0,05, maka hipotesis penelitian Ha ditolak dan jika nilai p α 0,05, maka hipotesis penelitian Ha diterima. Universitas Sumatera Utara 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kecamatan Pauh

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 2 18

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.

1 5 114

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI TAHUN 2009.

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI PADA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU MANADO | Datesfordate | JURNAL KEPERAWATAN 16930 34063 1 SM

0 2 7

View of HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG

0 0 6

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10