87 b. Menempatkan makanan dengan wadah tertutup dan
dihindari cara penempatan dengan tumpang tindih yang terbuka, karena bagian luar pada wadah di atasnya akan
mengotori makanan dalam wadah di bawahnya, demikian seterusnya.
VIII. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Untuk melaksanakan Program Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Makanan, Bahan Makanan dan Keamanan Makanan di rumah
tangga, perlu ditetapkan peranan dan tanggung jawab dari masing-masing pihak yang terkait sebagai berikut :
1. Pusat :
a. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan tingkat Nasional yang akan menjadi sumber hukum bagi
penetapan kebijakan tingkat Propinsi dan KabupatenKota. b. Merencanakan, menyusun dan menetapkan metoda
penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan termasuk penyuluhan dan pelatihan yang akan dilakukan oleh semua
jenjang mulai dari tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten Kota, KecamatanPuskesmas, KelurahanDesa dan RT
RW.
c. Merencanakan, menyusun dan menetapkan bahan dan materi penyuluhan dan pelatihan dengan metode
partisipatori secara nasional. d. Mengangkat dan mempekerjakan tenaga ahli untuk
membantu kelancaran penyelenggaraan Program di Pusat, Propinsi dan KabupatenKota, dengan kriteria
tertentu sesuai dengan kebutuhan Program.
Universitas Sumatera Utara
88 e. Merencanakan, menyusun dan menetapkan anggaran
belanja negara dan sumber pembiayaan lainnya secara nasional.
f. Melakukan advokasi, sosialisasi dan asistensi untuk tersedianya alokasi anggaran dan terlaksananya Program
untuk Propinsi dan KabupatenKota sesuai dengan volume dan beban kerja.
g. Merencanakan, menyusun dan menetapkan daerah lokasi percontohan untuk dikembangkan secara bertahap dan
berkelanjutan di tingkat Nasional. h. Melakukan pelatihan petugas penanggung jawab program
dan pelatih fasilitator partisipatori tingkat Propinsi. i. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan sinergi dan sinkronisasi kegiatan untuk
mencapai hasil yang maksimal.
j. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kriteria nasional untuk evaluasi keberhasilan secara kualitatif
maupun kuantitatif yang terukur, transparan dan akuntabel.
k. Penanggung jawab program secara nasional adalah Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan cq. Direktur Penyehatan Lingkungan.
2. Propinsi :
a. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan tingkat Propinsi berdasarkan Kebijakan Nasional dan
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi.
Universitas Sumatera Utara
89 b. Mengamankan dan mengawasi metoda penyelenggaraan
pembinaan dan pengawasan Hygiene Sanitasi Makanan, Bahan Makanan dan Keamanan Makanan di Rumah
tangga termasuk penyuluhan dan pelatihan partisipatori yang dilakukan oleh KabupatenKota, Kecamatan
Puskesmas, KelurahanDesa dan RTRW.
c. Menyebarluaskan dan menggandakan kembali bahan dan materi penyuluhan dan pelatihan dengan metode
partisipatori secara nasional untuk kebutuhan di tingkat Propinsi.
d. Merencanakan, menyusun dan menetapkan anggaran belanja Propinsi dan sumber pembiayaan lainnya di
wilayahdaerah Propinsi. e. Melakukan advokasi, sosialisasi dan asistensi untuk
tersedianya alokasi anggaran dan terlaksananya Program di KabupatenKota sesuai dengan volume, beban kerja
dan prioritas kegiatan dan prioritas daerah.
f. Merencanakan, menyusun dan mengajukan usulan penetapan daerah lokasi percontohan tingkat Propinsi,
untuk dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan di wilayah Propinsi.
g. Melakukan pelatihan petugas penanggung jawab program dan pelatih fasilitator partisipatori tingkat Kabupaten
Kota h. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral tingkat Propinsi dalam rangka menjalin keterpaduan, dan meningkatkan sinergi
dan sinkronisasi kegiatan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Universitas Sumatera Utara
90 i. Mengamankan, mengawasi dan melaksanakan kriteria
evaluasi nasional dalam menilai keberhasilan secara kualitatif maupun kuantitaitif yang terukur, transparan
dan akuntabel dalam lingkup Propinsi.
j. Penanggung Jawab program di Propinsi adalah Kepala Dinas Kesehatan Propinsi cq Kepala Sub Dinas yang
membidangi Kesehatan Lingkungan Propinsi.
3. KabupatenKota.
a. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan tingkat KabupatenKota berdasarkan Kebijakan Nasional,
Propinsi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Kota.
b. Membina dan mengawasi penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Makanan, Bahan Makanan dan Keamanan
Makanan di rumah tangga termasuk sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan partisipatori yang dilakukan
oleh petugas Kecamatan Puskesmas, KelurahanDesa dan RWRT.
c. Menyebarluaskan dan menggandakan kembali bahan dan materi penyuluhan dan pelatihan secara nasional atau
sesuai dengan lokal spesifik untuk kebutuhan di wilayah KabupatenKota.
d. Merencanakan, menyusun dan menetapkan anggaran belanja KabupatenKota dan sumber pembiayaan lainnya
untuk daerah KabupatenKota. e. Melakukan pelatihan fasilitator partisipatori petugas
KecamatanPuskesmas dan lintas sektoralprogram dan LSM tingkat KabupatenKota.
Universitas Sumatera Utara
91 f. Merencanakan, menyusun dan menetapkan daerah
kecamatan lokasi percontohan, untuk dikembangkan secara
bertahap dan
berkelanjutan di
seluruh wilayahnya.
g. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral di tingkat Kabupaten
Kota dalam rangka meningkatkan dukungan, keterpaduan, sinergi dan sinkronisasi kegiatan untuk
mencapai hasil yang maksimal.
h. Membina dan mengawasi pelaksanaan program dan melaksanakan evaluasi kiteria keberhasilan secara kualitatif
maupun kuantitatif yang terukur, transparan dan akuntabel di KabupatenKota.
i. Melakukan sosialisasi kriteria keberhasilan program untuk ditindaklanjuti oleh KecamatanPuskesmas.
j. Mengimplementasikan alokasi anggaran yang bersumber dari Pusat, Propinsi dan KabupatenKota untuk pelaksanaan
Pogram Hygiene Sanitasi Makanan, Bahan Makanan dan Keamanan Makanan Rumah tangga di wilayah Kecamatan
Puskesmas.
k. Penanggung Jawab program di KabupatenKota adalah Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota cq. Pejabat yang
membidangi Kesehatan Lingkungan.
4. KecamatanPuskesmas
a. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan program di tingkat KecamatanPuskesmas.
b. Menyelenggarakan pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan lintas program dan lintas sektoral di tingkat kecamatan
puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
92 c. Menyebarluaskan bahan dan materi penyuluhan dan
pelatihan partisipatori untuk kebutuhan di tingkat Kecamatan Puskesmas.
d. Merencanakan, menyusun dan mengusulkan realisasi rencana anggaran belanja yang telah dialokasikan oleh
sumber pembiayaan Pusat, Propinsi dan Kabupaten Kota.
e. Melakukan pelatihan partisipatori petugas DesaKelurahan dan Pengurus RWRT, Kader dan Tokoh Masyarakat
Desa. f. Merencanakan, menyusun dan mengusulkan desa lokasi
percontohan kegiatan yang akan dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota.
g. Melaksanakan kerjasama lintas program maupun lintas sektoral di tingkat KecamatanPuskesmas dalam rangka
meningkatkan dukungan, kerjasama, sinergi dan sinkronisasi kegiatan untuk mencapai hasil yang
maksimal.
h. Melaksanakan evaluasi kriteria keberhasilan program secara kualitatif dan kuantitatif yang terukur, transparan
dan akuntabel di tingkat KecamatanPuskesmas. i. Penanggung jawab program di tingkat Kecamatan
Puskesmas adalah Camat dan wakil penanggung Jawab Program adalah Kepala Puskesmas Kecamatan.
5. KelurahanDesa
a. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan kegiatan di tingkat KelurahanDesa.
Universitas Sumatera Utara
93 b. Menyelenggarakan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan
partisipatori bagi petugas kesehatan, tokoh masyarakat, Pengurus RWRT, kader kesehatan dan Posyandu.
c. Menyebarluaskan bahan dan materi penyuluhan Hygiene Sanitasi Makanan, Bahan Makanan dan Keamanan
Makanan untuk kebutuhan ibu-ibu di tingkat RW, RT, dan Dasa Wisma.
d. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan anggaran belanja yang telah dialokasikan oleh sumber pembiayaan
di tingkat Pusat, Propinsi, KabupatenKota dan Kecamatan Puskesmas.
e. Merencanakan, menyusun dan mengusulkan lokasi percontohan kegiatan di wilayah RWRT yang akan
dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan kepada wilayah lainnya.
f. Melaksanakan koordinasi kegiatan dengan menggerakkan semua unsur di tingkat Kelurahan dan Desa dalam
rangka meningkatkan dukungan, keterpaduan, sinergi dan sinkronisasi kegiatan untuk mencapai hasil yang
maksimal.
g. Melaksanakan evaluasi kriteria keberhasilan program dan mengumpulkan data kunjungan rumah tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS, Cara Pembuatan Makanan yang Baik CPMB di rumah tangga dan kasus
Penyakit Bawaan Makanan dan Keracunan Makanan di rumah tangga secara terukur, transparan dan akuntabel.
h. Penanggung jawab program di KelurahanDesa adalah LurahKepala DesaKuwu dan wakil penanggung jawab
program adalah Petugas kesehatan di DesaKelurahan
Universitas Sumatera Utara
94
IX LANGKAH KEGIATAN A. Tingkat Pusat
1. Menetapkan Kebijakan Nasional berupa Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Hygiene Sanitasi
Makanan, Bahan Makanan dan Keamanan Makanan di Rumah Tangga, sebagai sumber acuan teknis dan acuan
hukum untuk ditindaklanjuti dengan Penetapan Peraturan Daerah Propinsi dan atau KabupatenKota.
2. Membentuk Tim Pembina di tingkat Pusat yang dipimpin oleh Dirjen PP dan PL atau Pejabat lain yang ditunjuk
olehnya yang melibatkan unsur-unsur terkait di sektor Pemerintah dan swasta, serta Organisasi dan Lembaga
Swadaya Masyarakat seperti Asosiasi, Profesi, Pemuda, Wanita dan pihak terkait lainnya.
3. Menyusun rencana kerja Program hygiene sanitasi makanan, bahan makanan dan keamanan makanan
di rumah tangga yang terintegrasi dengan berbagai program dan sektor terkait baik dalam rangka program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, program Millennium Development Goals maupun program-program kesehatan
lainnya.
4. Membentuk tim pelatih tingkat Nasional yang bertugas menyelenggarakan pelatihan petugas Propinsi dan
K a b u p a t e n K o t a d a l a m r a n g k a m e m p e r s i a p k a n penyelenggaraan praktek hygiene sanitasi makanan,
bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga.
5. Mengembangkan, menggandakan dan menyebarluaskan bahan dan materi penyuluhan, pelatihan dan sosialisasi
tentang praktek hygiene sanitasi makanan, bahan
Universitas Sumatera Utara
95 makanan dan keamanan makanan di rumah tangga
kepada aparatur pemerintahan daerah, swasta dan masyarakat.
6. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektoral di tingkat Pusat serta Persiapan Daerah KabupatenKota
percontohan. 7. Melakukan evaluasi input dengan mengukur seberapa
jauh respon Pemerintah KabupatenKota terhadap Penerbitan Kepmenkes dengan dilaksanakannya
aktifitas rencana kerja Hygiene Sanitasi Makanan Bahan Makanan dan Keamanan Makanan di Rumah Tangga dan
pengajuan Rencana Kerja dan Anggarannya oleh Dinas
rannya oleh Dinas Kesehatan KabupatenKota kepada Pemda dan DPRD.
8. Melakukan evaluasi proses dengan mengukur kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi
dalam menindaklanjuti Kepmenkes dengan membuat edaran, supervisi atau forum diskusi pemecahkan masalah
Penyakit Bawaan Makanan dan Keracunan Makanan di KabupatenKota wilayah kerjanya.
9. Melakukan evaluasi output dengan mengukur banyaknya kegiatan, penyusunan perda, pelatihan dan penyuluhan
yang telah dijalankan oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan atau Dinas Kesehatan KabupatenKota dalam rangka
penyelenggaraan Hygiene sanitasi makanan, bahan makanan dan keamanan makanan di rumah tangga.
10 Melakukan evaluasi outcome dengan mengukur banyaknya keluarga yang telah menerapkan praktek
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam menerapkan Cara Produksi Makanan yang Baik di rumah tangga dan
menurunnya kejadian Penyakit Bawaan Makanan dan Keracunan Makanan di rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
96
B. Tingkat Propinsi