Persiapan rancangan menu. Persiapan Peralatan dan perlengkapan.

44 2 Tidak ada bahan bangunan berlubang yang terbuka 3 Tidak ada celah diantara kayu bangunan atau perabotan yang jaraknya kurang dari 5 cm. 4 Daun pintu bagian bawah dilapisi lembaran logam untuk mencegah tikus membuat lubang di daun pintu. 5 Pintu-pintu dibuat dapat menutup sendiri agar dapat menahan masuknya lalat, tikus dan hewan lainnya.

c. Persiapan rancangan menu.

Menu disusun sesuai dengan kebutuhan kalori harian untuk kecukupan gizi sehat yaitu sekitar 2.100 – 2.300 kalori untuk dewasa dan remaja, dan 500 – 750 kalori untuk anak-anak. Menyusun menu dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain : 1 Ketersediaan bahan, jenis bahan dan jumlahnya 2 Keragaman variasi dari setiap menu 3 Proses dan lamanya pengolahan 4 Keahlian dalam mengolah makanan

d. Persiapan Peralatan dan perlengkapan.

Peralatan adalah semua alat yang berhubungan langsung dengan makanan yang diperlukan dalam pengolahan makanan, pewadahan dan penyimpanan makanan baik untuk makanan mentah dan yang telah masak. Perlengkapan adalah semua alat yang tidak berhubungan langsung dengan makanan tetapi Universitas Sumatera Utara 45 diperlukan dalam pengolahan makanan, pewadahan dan penyimpanan makanan. Persyaratannya yaitu : 1 Meja peracikan a Meja peracikan harus bersih, kuat dan tahan karat. Bahan dapat berupa bambu atau kayu yang kuat dan dilapisi dengan plastik, stainless stell atau keramik, b Talenan untuk meracik makanan harus kuat dan tidak melepaskan bahan beracun. 2 Peralatan untuk meracik makanan seperti pisau, garpu, panci, sendok dan sejenisnya. a harus bersih, kuat dan tidak mudah rusak digunakan b Peralatan untuk meracik bahan mentah harus dibedakan dengan peralatan untuk meracik makanan yang sudah dimasak. c Setiap jenis peralatan sudah tersedia pada tempatnya setiap kali akan digunakan. d Peralatan tidak boleh bercampur baur karena dapat menyebabkan kontaminasi silang. 3 Peralatan untuk mengolah makanan. a harus bersih, kuat dan tidak mudah rusak digunakan b Peralatan untuk mengolah bahan mentah harus dibedakan dengan peralatan untuk mengolah makanan yang sudah dimasak. c Setiap jenis peralatan sudah tersedia pada tempatnya setiap kali akan digunakan. Universitas Sumatera Utara 46 d Peralatan tidak boleh bercampur baur karena dapat menyebabkan kontaminasi silang, 4 Peralatan wadah makanan masak a Harus Bersih, kuat dan tidak mudah rusak digunakan b Setiap wadah digunakan untuk menempatkan jenis makanan yang berbeda sesuai dengan peruntukkannya. c Wadah dilengkapi dengan tutup yang dapat mengeluarkan udara panas dari makanan, untuk mencegah pengembunan kondensasi yang dapat meningkatkan kadar air bebas sebagai media pertumbuhan bakteri. 5 Bahan peralatan untuk meracik, mengolah dan wadah makanan tidak boleh melarutkan zat beracun kedalam makanan. Contoh Kuningan, tembaga, timah dan melamin. 6 Perlengkapan pengolahan. Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas,lampu, kipas angin dsb, harus memenuhi persyaratan : a Bersih, kuat dan berfungsi dengan baik. b Tidak menjadi sumber pencemaran. c Tidak menjad sumber bencana atau kecelakaan,

e. Penyortiran dan pencucian bahan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN USIA AWAL PEMBERIAN MP ASI DENGAN LAMA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 8-12 BULAN DI Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Usia Awal Pemberian MP ASI Dengan Lama Kejadian Diare Pada Bayi Usia 8-12 Bulan di Puskesmas Coloma

0 2 18

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.

1 5 114

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI TAHUN 2009.

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI PADA USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU MANADO | Datesfordate | JURNAL KEPERAWATAN 16930 34063 1 SM

0 2 7

View of HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG

0 0 6

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10