Peran Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

clvii with English”, karangan Himawan, M.Pd, penerbit Erlangga, Jakarta 2004. Menurut penuturan Ibu Lila: “Buku-buku itu dipakai sebagai sumber utama, kalau sumber yang lain hanya sebagai penunjang saja, paling-paling saya tambah dan saya carikan dari buku-buku yang lain seperti lagu-lagu, puzzle, itu hanya sebagai selingan saja biar anak tidak bosan, selain itu alokasi waktu yang tersedia mepet sekali, Bu”. 2 Melaksanakan Tugas Rutin Kelas Peran guru dalam melaksanakan tugas rutin kelas mungkin berhubungan atau tidak berhubungan langsung dengan pembelajaran. Pelaksanaan tugas rutin yang efektif dan efisien sangat menunjang proses pembelajaran. Tugas rutin yang dimaksud antara lain: menyiapkan alt-alat tulis, alat peraga, penghapus. Guru harus sudah yakin kebutuhan ini sudah tersedia; memeriksa kehadiran siswa; mencermati kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, memeriksa kebersihan serta kerapian perabot kelas dan pakaian siswa. Tugas rutin kelas dilakukan oleh Ibu Lila dengan baik. Begitu masuk ruang kelas melihat kotak kapur untuk memastikan bahwa kapur sudah tersedia atau belum, menyuruh membersihkan papan tulis, meminta anak-anak untuk merapikan meja, membereskan barang-barang yang masih berserakan di atas meja, bertanya siapa yang tidak masuk. Setelah semuanya siap menerima pelajaran baru, pembelajaran dimulai.

b. Peran Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

1 Memulai Pembelajaran clviii Ibu Susi mengawali pembelajaran dengan menyapa “Good morning, How are you?”, dilakukan sebagai upaya menarik perhatian siswa. “Siapa yang tidak mengerjakan PR?”, “Coba saya periksa”. “Jawabanmu sudah betul, Dian”, sebagai upaya memberi motivasi pada siswa. Coba kamu perhatikan dulu ini “cheek” ini “head” sambil menunjuk pipi dan kepala “apa huruf awalnya?”. Dilakukan untuk mengaitkan materi yang akan diberikan. Materi sebelumnya tentang membaca abjad dan materi yang akan dibahas tentang the part of our body. 2 Melaksanakan Pembelajaran Dilaksanakan pada saat kegiatan inti, dalam pelaksanaan proses pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, situasi, siswa, dan lingkungan. Dalam pelaksanaanya dijumpai ketika membahas topik alphabet. Tujuan khusus yang ingin dicapai siswa dapat mengeja nama sendiri dan nama temannya. Proses pembelajaran yang diberikan melalui bertanya jawab secara berpasangan, misalnya, “what’s your name?, how do you spell your name?”. Hal ini dapat dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah seseuai dengan tujuan khusus pembelajaran yang sudah ditetapkan. 3 Menggunakan Alat Bantu Media Pembelajaran Alat Bantu yang digunakan dalam pembelajaran antara lain gambar, benda- benda realia yang ada dalam kelas dan di sekitar sekolah. Selain itu tidak nampak penggunaan alat peraga yang lain. 4 Melaksanakan Pembelajaran dalam Urutan yang Logis clix Guru dalam proses pembelajaran menunjukkan kemampuannya dalam mengatur secara logis kegiatan belajar sehingga kegiatan satu dengan yang lainnya merupakan tatanan yang runtut. Proses pembelajaran dalam urutan yang logis apabila materi disajikan dari mudah ke yang sukar, kegiatan yang disajikan berkaitan satu dengan yang lain, kegiatan yang dilakukan bermuara dalam satu kesimpulan, ada tindak lanjut dapat berupa pertanyaan, tugas atau PR pada akhir pembelajaran. Ibu Lila melaksanakan pembelajaran melalui tahap : a Melengkapi rumpang dengan huruf yang tepat Contoh : - OOD MORN-G B – Y b Melengkapi kalimat Contoh : Good….mom. How are….., Monica?. I am……, Brenda. c Menyusun kata-kata menjadi kalimat Contoh : fine-are-we-sir See-later-Monica-you Morning-you-how-this-are, dan seterusnya. d Membuat kalimat dengan kata-kata yang tersedia clx Contoh : Morning : …………………………… Evening : …………………………… How : …………………………… e Membuat dialog sederhana berdasarkan gambar Contoh : Dian: Good morning, Ari. Ari : Good morning, Dian. Dian : Look The sun shine. Ari : Yes, it is beautiful. f Tindak lanjut diberikan melalui pertanyaan: sudah paham belum?, tugas: coba kamu praktikkan lagi, PR: kamu kerjakan PR nya ya. 5 Melaksanakan pembelajaran dengan bervariasi Dalam pembelajaran, variasi kegiatan yang bersifat individual, kelompok, dan klasikal sangat penting dilakukan untuk memenuhi perbedaan individu siswa. Apa yang nampak dalam pembelajaran sebagian besar aktivitas pembelajaran dilakukan secara klasikal. Kalau nampak dilakukan aktivitas secara berpasangan itu hanya dilakukan dalam waktu yang singkat. 6 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien Dalam hal ini mengacu pada perilaku guru dalam memanfaatkan waktu secara optimal terhadap waktu yang telah dialokasikan. Apa yang dilakukan guru clxi mengindikasikan bahwa proses pembelajaran tidak dilakukan dengan tepat waktu. Indikasinya dapat dilihat ketika peneliti datang pada hari Senin, 25 April 2005 di SDN Sidorejo Lor 02. Pembelajaran bahasa Inggris baru dimulai pukul 07.58, meskipun sesuai dengan jadwal dimulai pukul 07.40. Setelah peneliti menanyakan, “Mengapa baru dimulai, bu?” diberi penjelasan oleh ibu Sarwendah guru kelas V karena upacara dulu. Ternyata upacara yang seharusnya dilaksanakan selama 40 menit pelaksanaannya molor sampai jam 07.55. “Apa seperti ini sering terjadi ?”, tanya peneliti. “Tidak bu, hanya hari ini kebetulan ada penyerahan piala lomba, jadi ya molor”. Ketidaktepatan waktu juga terjadi di SDN Salatiga 06 ketika dilakukan pengamatan lapangan tanggal 4 April 2005. Pelajaran Bahasa Inggris baru dimulai pukul 12.14 meskipun yang tertera pada jadwa dimulai pukul 12.00. Menurut penjelasan ibu Lila keterlambatannya disebabkan oleh jadwalnya setelah mata pelajaran KTK Kerajinan Tangan dan Kesenian. Waktu itu ketika guru dan peneliti masuk ke kelas anak masih sibuk membuat bunga plastik dan belum merapikan perabotannya. Meskipun waktu masuk sudah terlambat.

c. Peran Guru dalam Mengelola Interaksi Kelas