Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

xc menghayati benar-benar berniat untuk bercerita dengan baik kepada anak-anak. Untuk lebih menghidupkan situasi, anak-anak tidak dibiarkan pasif sebagai pendengar, tetapi dilibatkan secara langsung dalam cerita itu, ikut bergerak, ikut menyanyi, ikut berbisik, berteriak, dan sebagainya. Untuk itu tradisi story telling sebaiknya dibudayakan di sekolah dasar untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap karya sastra, sekaligus juga untuk meningkatkan motivasi anak agar gemar membaca. Untuk menggalakkan kehidupan bersastra di sekolah, guru harus mempunyai kiat-kiat tertentu, yakni: a Menyediakan buku-buku sastra yang benar-benar berkualitas dan bevariasi dan jumlah yang memadai untuk anak-anak dalam berbagai tataran kelas. b Memberikan kesempatan untuk membaca sastra itu di sekolah maupun di rumah. c Memberikan atmosfir yang segar baik fisik maupun sosial. Misalnya, setiap kelas memiliki sudut sastra. d Guru atau orang tua harus menjadi model yang baik dalam kegiatan membaca sastra atau bersastra. e Guru atau orang tua dibiasakan berbagi pengalaman sastranya kepada anak-anak. Demikian juga anak-anak dibiasakan berbagai pengalaman sastranya dengan guru, orang tua, maupun kawan- kawannya.

B. Penelitian yang Relevan

xci Dalam bagian ini akan dikemukakan beberapa hasil penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Sukarni 1998 dalam tesisnya yang berjudul “Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar” menghasilkan temuannya bahwa pengajaran bahasa Inggris di SD Kanisius Baciro Yogyakarta dilaksanakan secara informal, tidak menekankan pada pencapaian kurikulum mulok bahasa Inggris. Oleh karena diberikan secara informal, maka materi, metode penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan ciri umum siswa sekolah dasar. Materi pelajaran ditekankan pada pemahaman kosa kata yang berada di lingkungan sekitar siswa dan penyampaiannya melalui permainan dan nyayian. Penelitian yang dilaksanakan oleh Abdul Muth’im 1995 dalam tesisnya yang berjudul “The Perception of Community Toward The Teaching and Learning English at Elementary in Kotamadya Banjarmasin”. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di SD memiliki daya tarik dan penting dilaksanakan. Penelitian tentang pembelajaran bahasa Inggris dipandang menarik sebab penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan deskripsi yang relatif utuh menyeluruh tentang realisasi pembelajaran bahasa Inggris dalam konteks senyatanya.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran bahasa Inggris pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru, melalui kegiatan terpadu dari bentuk xcii kegiatan yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Titik berat pembelajaran bahasa Inggris adalah siswa berlatih menggunakan bahasa itu. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang disadari. Mengajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan berbagai kegiatan belajar bahasa seoptimal mungkin. Dalam proses pembelajaran terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Komponen-komponen tersebut ialah tujuan pembelajaran, model silabus, bentuk dan prosedur pembelajaran, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Di dalam ruang kelas bahasa Inggris, proses pembelajaran merupakan proses interaksi dan komunikasi. Interaksi pembelajaran bukan hanya komunikasi satu arah dari guru kepada peserta didik saja, melainkan mengarah pada komunikasi yang optimal antara guru dengan peserta didik dan sesama peserta didik. Peran guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif akan berjalan baik apabila guru berkemampuan tinggi di dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Pembelajaran bahasa Inggris yang efektif mempersyaratkan adanya keterlibatan guru dan murid secara interaktif. Kelas yang didominasi guru membatasi kemampuan siswa untuk berekspresi dan bereksperimen dengan bahasa. Guru yang ingin menciptakan kualitas kelas yang efektif harus memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap situasi dan kebutuhan siswa. Pada saat yang sama guru dituntut memiliki keterampilan dan kreativitas menentukan bentuk dan prosedur pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi dan lingkungan kelas yang dihadapi. xciii Peran siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris ditunjukkan dari keterlibatan mereka dalam pembelajaran, bahasa yang digunakan, cara mereka berinteraksi dengan menggunakan bahasa Inggris, bagaimana mereka memberikan respons, dan sebagainya. Pembelajaran bahasa Inggris tidak akan berhasil apabila pelaksanaannya siswa hanya duduk pasif, sedangkan guru sibuk di depan kelas menyampaikan materi pelajaran. Untuk itu seorang guru hendaknya memahami silabus, menyusun tujuan pembelajaran yang jelas dan operasional, menentukan materi pembelajaran yang sesuai, menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, agar aktivitas pembelajaran di dalam kelas berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk membangun kegiatan pembelajaran yang optimal harus dirumuskan tujuan pembelajaran yang operasional. Tujuan pembelajaran bahasa Inggris di SD harus dirumuskan dengan jelas dan wajar dengan tidak mengabaikan ciri-ciri umum anak seusia SD. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran bahasa Inggris di SD harus mengacu dan bertumpu pada minat, kebutuhan, situasi dan lingkungan mereka. Model silabus bahasa Inggris di SD sebagai muatan lokal ditata dan diorganisasikan dalam berbentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP dan merupakan salah satu bagian kurikulum yang berlaku. Model silabus sebagaimana tercermin dalam GBPP menjadi acuan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Bentuk dan prosedur pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing mengalami perkembangan dari masa ke masa. Kemajuan yang begitu pesat di bidang komunikasi berpengaruh juga terhadap strategi pembelajaran bahasa. Strategi pembelajaran yang digunakan guru berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. xciv Siswa akan aktif dalam pembelajaran apabila pengaturan atau pengorganisasian siswa individual, kelompok, atau klasikal, serta pemanfaatan tempat dan waktu dilakukan bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Materi pelajaran yang diberikan pada siswa harus sesuai dengan tuntutan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan siswa, memperhatikan minat, dan perhatian siswa, serta sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Evaluasi secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh taraf keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Secara khusus, evaluasi bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Evaluasi dikatakan berhasil apabila hasil yang dicapai siswa sesuai dan berorientasi pada tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Evaluasi yang baik haruslah memiliki alat ukur yang tepat valid dan dapat dipercaya reliable. Pada pelaksanaan evaluasi terhadap materi bahasa Inggris dapat dilakukan dengan cara tertulis written test, tes lisan oral test atau pun tes perbuatan performance test. Secara visual alur kerangka berpikir tentang “Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar” tersebuti digambarkan sebagai berikut: Silabus Kurikulum Tujuan Pembelajaran KBM Siswa Guru xcv Gambar 7. Hubungan Antarkomponen dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SD Bentuk dan Prosedur Pembelajaran Materi Pembelajaran Evaluasi xcvi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini secara berturut-turut dibahas tentang tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, objektivitas dan keabsahan data, dan teknik analisis data.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar yang sudah melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal. Sekolah Dasar yang dimaksud adalah SD Negeri Salatiga 06 dan SD Negeri Sidorejo Lor 02. Dipilihnya dua sekolah dasar didasarkan pada beberapa pertimbangan : 1. Kedua sekolah dasar tersebut memasukkan materi pelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal. 2. Kedua sekolah dasar tesebut memiliki guru bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Inggris. 3. Atas pertimbangan tujuan umum penelitian yaitu untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. 4. Keunikan pembelajaran bahasa Inggris di dua sekolah dasar tersebut yakni di satu sisi, di SD Negeri Salatiga 06 diajar oleh guru yang berpengalaman dan sekaligus menjadi koordinator guru bahasa Inggris se Salatiga. Sementara itu, di SD Negeri