Tujuan Pembelajaran Komponen Pembelajaran

xlviii

a. Tujuan Pembelajaran

Komponen utama yang harus dibuat seorang guru adalah merumuskan tujuan dalam kegiatan belajar mengajar KBM. Tujuan memiliki peranan yang penting dalam KBM, karena tujuan yang jelas dapat memberi arah yang jelas pula terhadap pemilihan materi pembelajaran, pemilihan metode yang tepat, penggunaan alat peraga yang sesuai, dan pengembangan alat evaluasi yang diterapkan. Tujuan dapat dipandang sebagai proses process dan sebagai hasil product. Terlepas dari masalah apakah tujuan sebagai proses atau hasil, tujuan selalu dikaitkan, dan tidak dapat dilepaskan dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta didasari oleh falsafah dan ideologi dari suatu negara. Hal ini disadari karena setiap negara memiliki falsafah dan ideologi yang berbeda dan tentunya arah tujuan pendidikan secara umum nasional akan memiliki karakteristik sesuai dengan ideologi suatu negara. Di Indonesia, tujuan umum atau disebut tujuan pendidikan nasional ditetapkan di dalam keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR, dimuat dalam GBHN Garis-garis Besar Haluan Negara dan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan umum yang dicapai dijabarkan dalam tujuan-tujuan yang lebih kecil yang berfungsi sebagai tujuan perantara intermedia. Masing- masing tujuan ini akan membentuk suatu hierarki yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Secara hierarki tujuan-tujuan pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut : Tujuan Umum Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Institusional Tujuan Lembaga Satuan Pendidikan Tujuan Pengajaran Kurikuler Tujuan Mata Pelajaran xlix Gambar 2. Hierarki Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang ingin dicapai secara nasional yang dilandai oleh suatu falsafah suatu negara. Tujuan Institusional adalah tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga pendidikan. Misalnya, tujuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan sebagainya. Tujuan kurikuler adalah penjabaran dari tujuan institusional yang berisi program-program pendidikan yang menjadi sasaran suatu bidang studi atau mata pelajaran. Misalnya, tujuan mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan Instruksional merupakan tujuan paling bawah yang harus dicapai setelah proses pembelajaran. Tujuan ini dirinci lagi menjadi tujuan pembelajaran umum TPU dan tujuan pembelajaran khusus TPK. Rumusan tujuan pembelajaran umum biasanya sudah tercantum dalam GBPP, sedangkan tujuan pembelajaran khusus harus dijabarkan oleh guru berdasarkan TPU yang ada. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sebagai muatan lokal adalah agar siswa memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sederhana dalam bahasa Inggris dengan penekanan pada keterampilan komunikasi melalui topik yang disesuaikan dengan lingkungan Depdikbud Propinsi Jawa Tengah, 1995: 2. Di samping itu, pemberian mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dikembangkan dengan menekankan pada keterpaduan dan keterkaitan link and match antara keluarga, sekolah dan masyarakat dengan memperhatikan faktor bakat, minat dan kemampuan siswa. l Berkaitan dengan tujuan pembelajaran tersebut di atas, pembelajaran bahasa Inggris dalam pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip belajar bahasa secara terpadu, kontekstual, dan fungsional. Pandangan ini didasarkan pada tiga prinsip utama yang saling berhubungan yaitu, 1 anak-anak adalah siswa yang aktif konstruktif. Mereka adalah pembuat makna meaning makers yang aktif dan konstruktif. Mereka dapat merangkai dan membuat pemahaman tentang dunianya berdasarkan apa yang mereka pelajari secara langsung, dan mereka juga dapat mengkonstruksi dan merekonstruksi apa yang telah mereka pelajari, 2 bahasa adalah sistem yang utama major system. Bahasa digunakan untuk berbagai tujuan sosial yang diekspresikan dengan pola-pola kebahasaan. Oleh karena itu, bahasa tidak dapat digunakan, diinterpretasikan, atau dievaluasi jika tidak dihubungkan dengan konteks sosial di mana bahasa itu digunakan. Lebih dari itu, bahasan pola-polanya dipelajari melalui penggunaan yang aktual sebagai bagian dari aktivitas manusia untuk berbagai macam tujuan di dalam konteks sosial yang berbeda, 3 pengetahuan knowledge ada dalam benak masing-masing individu yang diorganisasikan dan dikonstruksi oleh siswa secara individu melalui interaksi sosial. Pengetahuan tidak bersifat statis. Sebagai makhluk sosial, pengetahuan seseorang selalu dipengaruhi oleh budaya, kondisi sosial, sejarah, dan seterusnya.

b. Model Silabus