Materi Pembelajaran Komponen Pembelajaran

lii Sejalan dengan pendapat di atas, untuk menggunakan silabus yang tepat harus mempertimbangkan scope atau ruang lingkup dan sequence atau urutan yang mana yang akan dipilih, dan juga harus memiliki konsistensi dengan tujuan yang telah dirumuskan. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk mencapai hal tersebut: 1 urutan secara kronologis, yaitu menurut terjadinya suatu peristiwa, 2 urutan secara logis yang dilakukan menurut logika, 3 urutan bahan dari yang mudah menuju yang lebih sulit, 5 urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum, 6 urutan bahan berdasarkan psikologi unsur yaitu dari bagian- bagian kepada keseluruhan, 7 urutan bahan dari keseluruhan menuju bagian-bagian.

c. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah isi atau bahan yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam kegiatan pembelajaran. Betapa pun baiknya metode yang digunakan, alat peraga yang canggih, sumber materi yang digunakan, pembelajaran tidak akan efektif dan maksimal jika materi pembelajaran tidak disesuaikan dengan kondisi siswa. Lingkup materi pembelajaran yang baik pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1 Realitas, yaitu dapat digunakan oleh guru dan siswa serta mudah mendapatkannya. 2 Relevan dalam arti adanya kesesuaian terhadap umur, minat, lingkungan siswa, tujuan yang akan dicapai serta memiliki dampak kemajuan terhadap siswa. 3 Menarik, segala sesuatu yang dilakukan dan digunakan dalam aktivitas pembelajaran memiliki daya tarik sehingga menimbulkan keingintahuan siswa. liii 4 Memiliki daya pendorong artinya memiliki kualitas yang menyebabkan siswa mengetahui bahan yang dipelajarinya memiliki nilai manfaat. Seorang guru perlu mempertimbangkan indikator dalam mengembangkan dan mengorganisasikan materi-materi pembelajaran. Indikator-indikatornya sebagai berikut: apakah cakupan materi keluasan dan kedalaman sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran GBPP, sistematika materi disusun secara logis, kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dan sesuai dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya, atau kemutakhiran dalam arti materi yang dipilih bukan materi yang telah usang dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Pada umumnya sifat mata pelajaran atau bidang studi dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan Nana Sudjana, 2000: 67. Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, dan wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra manusia. Fakta dapat dipelajari melalui informasi dalam bentuk lambang-lambang, kata-kata, istilah-istilah, pernyataan sifat, dan lain- lain. Konsep atau pengertian, yaitu perangsang yang mempunyai sifat- sifat yang sama. Suatu konsep dibentuk melalui pola unsur bersama di antara anggota kumpulan atau rangkaian. Pada dasarnya konsep adalah klasifikasi dari pola yang bersamaan. Contoh konsep adalah : keluarga, masyarakat, ekologi, pendidikan, dan lain-lain. Sementara itu, prinsip adalah hubungan fungsional dari beberapa konsep. Mempelajari prinsip lebih sulit dari pada mempelajari konsep. Sebab apabila prinsip tidak dikuasai fakta yang diperolehnya melalui penarikan kesimpulan tidak akan logis. Prinsip pokok yang telah diterima dengan baik dan teruji kebenarannya dinamakan hukum. Keterampilan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu keterampilan fisik dan keterampilan intelektual. Keterampilan fisik adalah liv keterampilan psikomotor. Misalnya, menjahit, mencuci, mengetik, dan lain-lain. Ketermpilan intelektual, misalnya memecahkan masalah, melakukan penilaian, membuat perencanaan, dan lain-lain. Mempelajari keterampilan harus menguasai fakta, konsep, dan prinsip. Dengan demikian materi pembelajaran harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat ditetapkan setelah merumuskan tujuan pembelajaran. Dari rumusan tujuan dan bahan yang sudah ditetapkan akan ditetapkan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu tujuan, bahan, dan kegiatan belajar harus disusun dengan harmonis agar betul-betul dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Strategi Pembelajaran