Model Silabus Komponen Pembelajaran

l Berkaitan dengan tujuan pembelajaran tersebut di atas, pembelajaran bahasa Inggris dalam pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip belajar bahasa secara terpadu, kontekstual, dan fungsional. Pandangan ini didasarkan pada tiga prinsip utama yang saling berhubungan yaitu, 1 anak-anak adalah siswa yang aktif konstruktif. Mereka adalah pembuat makna meaning makers yang aktif dan konstruktif. Mereka dapat merangkai dan membuat pemahaman tentang dunianya berdasarkan apa yang mereka pelajari secara langsung, dan mereka juga dapat mengkonstruksi dan merekonstruksi apa yang telah mereka pelajari, 2 bahasa adalah sistem yang utama major system. Bahasa digunakan untuk berbagai tujuan sosial yang diekspresikan dengan pola-pola kebahasaan. Oleh karena itu, bahasa tidak dapat digunakan, diinterpretasikan, atau dievaluasi jika tidak dihubungkan dengan konteks sosial di mana bahasa itu digunakan. Lebih dari itu, bahasan pola-polanya dipelajari melalui penggunaan yang aktual sebagai bagian dari aktivitas manusia untuk berbagai macam tujuan di dalam konteks sosial yang berbeda, 3 pengetahuan knowledge ada dalam benak masing-masing individu yang diorganisasikan dan dikonstruksi oleh siswa secara individu melalui interaksi sosial. Pengetahuan tidak bersifat statis. Sebagai makhluk sosial, pengetahuan seseorang selalu dipengaruhi oleh budaya, kondisi sosial, sejarah, dan seterusnya.

b. Model Silabus

Silabus merupakan deskripsi dan organisasi materi pembelajaran yang harus diajarkan. Silabus pada umumnya dirumuskan dari kurikulum yang berlaku dan dituangkan dalam bentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP. li Sebelum menggunakan silabus seringkali kita dihadapkan pada masalah scope dan sequences. Scope atau ruang lingkup yang dimaksudkan untuk menyatakan kekuasaan dan kedalaman bahan, sedangkan sequences menyangkut urutan isi yang akan disampaikan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, untuk menunjang tercapainya tujuan kurikuler, silabus yang digunakan harus memperhatikan isi kurikulum sebagai acuan karena isi atau materi kurikulum akan menentukan kualitas suatu kurikulum lembaga pendidikan. Untuk menentukan isi atau materi mana yang akan digunakan, diperlukan beberapa kriteria. Zais dalam Asep Herry Heriawan 2003: 1.17 menentukan empat kriteria dalam melakukan isimateri kurikulum, yaitu: 1 Isi kurikulum memiliki tingkat kebermaknaan. 2 Isi kurikulum bernilai guna bagi kehidupan utility. 3 Isi kurikulum sesuai dengan minat siswa interest. 4 Isi kurikulum harus sesuai dengan perkembangan individu human development. Sementara itu, Hilda Taba dalam Asep Herry Heriawan 2003: 1.17 menetapkan kriteria sebagai berikut: 1 Isi kurikulum harus menetapkan validitas dan signifikan. 2 Isi kurikulum berpegang kepada kenyataan-kenyataan sosial. 3 Kedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbang. 4 Isi kurikulum menjangkau tujuan yang luas, meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. 5 Isi kurikulum harus dipelajari dan disesuaikan dengan pengalaman siswa. 6 Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik minat siswa. lii Sejalan dengan pendapat di atas, untuk menggunakan silabus yang tepat harus mempertimbangkan scope atau ruang lingkup dan sequence atau urutan yang mana yang akan dipilih, dan juga harus memiliki konsistensi dengan tujuan yang telah dirumuskan. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk mencapai hal tersebut: 1 urutan secara kronologis, yaitu menurut terjadinya suatu peristiwa, 2 urutan secara logis yang dilakukan menurut logika, 3 urutan bahan dari yang mudah menuju yang lebih sulit, 5 urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum, 6 urutan bahan berdasarkan psikologi unsur yaitu dari bagian- bagian kepada keseluruhan, 7 urutan bahan dari keseluruhan menuju bagian-bagian.

c. Materi Pembelajaran