Praktek Pembelian dan Penjualan

c. Sub Terminal Agribisnis dan Pedagang Besar Struktur pasar yang dihadapi STA dan pedagang besar tidak mengalami perbedaan dan cenderung mengarah kearah strtukur ologopoli. Hal ini ditunjukan dari ciri-ciri sebagai berikut : 1. Jumlah penjual dan pembeli sedikit dibandingkan pembeli yaitu, jumlah pedagang besargrosir lebih sedikit dibandingkan pedagang pengecer. 2. Pedagang besar memilki ikatan yang erat antara sesama pedagang besar . saling melakuikan kerjasama. Hambatan yang terjadi untuk masuk menjadi pedagang besar adalah permasalahan modal. 3. Pedagang besar dapat mempengaruhi harga yang terjadi, karena pedagang ini mampu memprediksikan harga berdasarkan jumlah pasokan dengan banyaknya permintaan dari pengecer. Hal ini mengidentifikasikan bahwa antara pedagang besar dan PPK dapat terjadi tawar menawar. d. Struktur pasar yang dihadapi pedagang pengecer Struktur pasar yang dihadapi pedagang pengecer adalah pasar persaingan sempurna, hal ini dapat ditunjukan denga ciri-ciri sebagai berikut. 1. Jumlah pedagang pengecer cukup banyak 2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen 3. Pedagang pengecer tudak dapat mempengaruhi pasar sehingga bertindak sebagai price taker. 4. Informasi pasar didapat pedagang pengecer melalui survey pasar atau dari pedagang pengecer lainnya.

6.5 Perilaku Pasar

Perilaku pasar adalah pola tingkah laku lembaga- lembaga pemasaran yang menyesuaikan dengan struktur pasar dimana lembaga tersebut melakukan kegiatan penjualan dan pembelian serta bentuk-bentuk keputusan yang diambil dalam menghadai struktur pasar tersebut. Perilaku pasar meliputi kegiatan pembelian dan penjualan, penentuan harga dan kerjasama antara lembaga tataniaga.

6.5.1 Praktek Pembelian dan Penjualan

Pola saluran pemasarn daun bawang di Kecamatan Pacet melibatkan beberapa lembaga pemasaran yang melakukan kegiatan pembelian dan penjualan kecuali petani yang tidak melakukan praktek pembelian serta konsumen akhir yang tidak melakukan proses penjualan. Saluran pemasaran yang terjadi dimulai dari petani yang menjual daun bawangnya dengan tiga cara, yaitu penjualan kepada pedagang pengumpul kebun PPK, penjualan ke pedagang pengecer dan penjualan ke pedagang besar. Proses pemanenan dilakukan oleh petani dibantu dengan tenaga sewa dengan membayar sewa tenaga kerja sehari yang terdiri dari 1-5 orang tergantung hasil prouksi. Setelah daun bawang di panen oleh petani kemudian dijual kepada pedagang pengumpul kebun PPK selanjutnya PPK menjual ke mbali daun bawang tersebut melaui pedagang besar dan STA, yang kemudian daun bawang di jual kepedagang pengecer yang terdiri dari pedagang lokal dan supermarket. Praktek pembelian ditingkat PPK dilakukan dengan petani. PPK memiliki langganan dengan beberapa pertain, langganan tersebut tidak terikat dengan PPK sewaktu-waktu petani tersebut mendapatkan tawaran yang lebih tinggi mereka akan menjualnya ke PPK yang berani menjual dengan harga yang lebih tinggi. Praktek penjualan PPK dilakukan melalui pedagang besar dan STA, melalui pedagang besar adalah dengan sistem penjualan langsung, dan penjualan ke STA dilakukan dengan mengirimkan daun bawang langsung ke pedagang STA, pedagang STA sudah memilki langganan PPK. Terdapat kekhususan tersendiri untuk pengiriman daun bawang dari petani ke pedagang besar yaitu petani-petani yang membudidayakan daun bawangnya dengan baik. Petani yang memilki komoditi daun bawang yang baik umunnya merupakan anggota kelompok tani, yang nantinya hasil panen tersebut dikordinir sebelum dijual ke pedagang besar. Pedagang pengecer membeli daun bawang dari pedagang besar, kemudian pedagang besar membawa produk daun bawang ke pasar-pasar tradisional atau pedagang grosir pasar yang kemudian pedagang pengecer membeli dari pedagang besar ditingkat pasar atau menghampiri daun bawang yang dibawa pedagang besar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Untuk retail supermarket penjualan dan pembelian dilakukan derngan sistem konrak berjangka yang memiliki kesepakatan dan perjanjian diantara kedua bela h pihak. Pihak supermarket dalam melkukan proses jual beli dengan sistem tidak berasal dari satu pedagang besar, tetapi berasal dari berbagai pedagang besar, ytang kemudian melakukan perluasan target pencarian pasiokan untuk menghindari resiko kelangkaan pasokan daun bawang yang berkualitas.

6.5.2 Sistem Penentuan Harga