mempertimbangkan kualitas produk. Dalam hal ini pihak supermarket melakukan penyortiran kembali sebelum di jual kembali ke konsumen akhir.
Salah satu pihak yang selama ini baik dalam lembaga pemasaran pedagang besar yang menjual hasil daun bawangya ke supermarket adalah CV Agro Segar
yang didirikan oleh Bpk Santoso selaku pemilik dan pendiri CV Agro Segar. Untuk memenuhi permintaan daun bawang yang berkualitas dengan melalui
penyortiran ketat oleh pihak supermarket terkadang CV Agro Segar membeli daun bawang dari pedagang besar lain dengan harga yang lebih mahal dari petani. CV
Agro Segar membeli produk daun bawang pedagang besar dengan harga Rp 9.000 per kilogram. Cv Agro Segar menjual produk daun bawang ke
supermarket dan restoran di wilayah Jakarta dan sekitarnya, salah satu supermarket yang membeli produk daun bawang adalah ”Giant” supermarket, dan
restoran-restoran Jepang dan Korea di wilayah Jakarta. Untuk konsumen restoran CV Agro Segar mengemasnya dalam satu paket bersama komoditi lain.
Pengiriman CV Agro Segar ke supermarket tidak terlalu banyak yaitu 100 kilogram setiap kali pengiriman dalam sehari, hal ini terjadi karena CV Agro
Segar tidak memfokuskan pada satu komoditi. Berbeda dengan pedagang besar lain yang mefokuskan pada komoiti daun bawang dalam menjual daun bawangnya
ke supermarket. Harga yang terjadi di supermarket adalah Rp19.960 per kilogram
6.2.3 Saluran Pe masaran 3
Saluran pemasaran tiga merupakan saluran yang terdiri dari petani –
pedagang pengecer. Salura pemasaran tiga adalah saluran tependek dalam sistem tataniaga di Kecamatan Pacet dimana petani menjual hasil panen daun bawang
langsung ke pasar. Petani berinteraksi langsung dengan pembeli atau konsumen akhir di pasar. Dalam sitem tataniaga petani selaku produsen dan berperan sebagai
pedagang pengecer. Bedasarkan hasil kuisioner jenis saluran tataniaga tiga dilakukan oleh 7 petani dengan volume penjualan ke pengecer daun bawang
sebesar 242,86 kilogram per hari. Biaya
– biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk memasarkan daun bawangnya ke pasar adalah biaya, pengangkutan, sewa tempat dan retribusi pasar.
Penjualan dilakukan di wilayah pasar Cipanas, bogor dan sekitarnya. Pengangkutan daun bawang dari kebun ke pasar dilakukan dengan kendaraan
motor untuk penjualan dalam jumlah kecil dan tujuan pasar yang dekat, sedangkan untuk wilayah Bogor menggunakan jasa angkutan kendaraan minicolt
L300 jurusan Cianjur – Bogor atau jasa angkutan umum ”angkot” dari Cianjur
menuju Bogor. Wilayah Bogor pasar yang dituju adalah Pasar Bogor dan Pasar TU Warung Jambu. Pengiriman oleh petani ke Bogor dilakukan di malam hari
jam 19.00 WIB. Penjualan di Pasar TU Warung Jambu dan Pasar Bogor kemudian
dikordinasi dengan pedagang lain di wilayah pasar dengan menitipkan atau mengecer ke pedagang lain dalam bentuk eceran 50 -80 kilogram. yang kemudian
mulai dijual dari jam 21.00 – 07.00 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk menguasai
beberapa tempat yang strategis untuk melakukan penjualan, sehingga di setiap sudut pasar komoditi daun bawang dapat terlihat konsumen. Petani yang sudah
beralih menjadi pedagang pengecer dalam lembaga pemasaran sistem tataniaga disamping menjual daun bawang juga menjual komoditri lain yaitu, kangkung,
bayam,sawi hijau caisin, cabai dan beberapa komoditas sayuran lain. Para petani atau pedagang pengecer dengan karakteristik tersebut secara
umum tidak memilki kios tetapi menggelar barang daganganya di emperan sekitar pasar atau mendirikan tenda-tenda sementara dengan terpal dan kayu-kayu yang
mudah di bongkar pasang. Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjual dagangannya adala sewa tempat dan retribusi. Komoditas daun bawang yang siap
dijual ditingkat pengecer dihargai sebesar Rp 5.600-8.000 per kilogram. Alasan petani menggunakan saluran pemasaran tiga adalah karena
keuntungan yang didapat lebih besar dibandingkan jika menjual melalui pedagang pengumpul kebun atau melalui pedagang besar, tetapi menjual hasil daun bawang
ke pasar tidak dapat dilakukan terus- menerus oleh petani karena petani disamping berdagang juga memliki pekerjaan lain yaitu bertani. Saluran tiga dapat dilakukan
oleh petani jika hasil panen yang dihasilkan memilki harga yang tinggi dan baik untuk setiap komoditas yang ditanam, dalam hal ini sampai dengan pengambilan
sampel haraga untuk komoditas daun bawang dipasar sedang meningkat. Informasi pasar sampai ke petani dan petani dapat melakukan saluran pemasaran
tiga adalah jika petani tersebut sudah me milki pengalaman yang banyak dalam
proses pemasaran tersebut. Disamping itu petani dengan pedagang pengecer di wilayah pasar harus meilki kordinasi yang baik.
6.2.4 Saluran Pe masaran 4