Pasar persaingan murni adalah pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli dan produk yang diperjualbelikan bersifat homogen. Apabila jumlah
penjual dan pembelinya satu dan sifat produknya unik, maka struktur pasar yang berlaku adalah monopoli jika dilihat dari sudut penjual, sedangkan jika dilihat dari
sudut pembeli bersifat monopsoni. Karakteristik masing- masing pasar dapat dilihat pada Tabel 8.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi struktur pasar adalah dapat dilihat dari pengetahuan yang diperlukan untuk memasuki pasar, modal yang dibutuhkan,
dan market share yang diperoleh masing- masing lembaga pemasaran yang terlibat.
Tabel 8 . Lima Jenis Pasar Pada Sistem Pangan dan Serat.
No Karakteristik
Struktur Pasar Produk Jumlah
Perusahaan Sifat Produk
Dari Sudut Penjual Dari
Sudut Pembeli
1 Banyak
Standar Homogen
Persaingan Murni Persaingan
Murni 2
Banyak Diferensiasi
Persaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
3 Sedikit
Standar Oligopoli Murni
Oligopsoni Murni
4 Sedikit
Diferensiasi Oligopoli
Diferensiasi Oligopsoni
Diferensiasi 5
Satu Unik
Monopoli Monopsoni
Sumber: Hammond dan Dahl, 1977
3.1.7 Perilaku Pasar
Perilaku pasar merupakan saluran tingkah laku dari lembaga pemasaran yang menyesuaikan dengan struktur pasar tempat lembaga tersebut melakukan
kegiatan pembelian dan penjualan. Perilaku suatu pelaku pasar dapat dilihat pada saat beroperasi, misalnya pada saat penentuan harga, lokasi, promosi, penjualan,
pembelian, dan strategi pemasaran. Struktur dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar yang dapat diukur melalui perubahan harga, biaya dan marjin
pemasaran, serta jumlah komoditi yang diperdagangkan Hammond dan Dahl, 1977.
Menurut Hammond dan dahl 1977, keragaan pasar adalah akibat dari struktur dan perilaku pasar yang dalam kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan
harga, biaya, dan volume produksi. Deskripsi dari keragaan pasar dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:
1. Harga dan penyebarannya di tingkat produsen dan konsumen.
2. Marjin pasar dan penyebarannya pada setiap pelaku pasar.
3.1.8 Efisiensi Pemasaran
Pemasaran yang efisien merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam suatu sistem pemasaran. Efisiensi pemasaran tercapai jika sistem tersebut dapat
memberikan kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran, yaitu produsen, konsumen akhir dan lembaga- lembaga pemasaran Limbong dan
Sitorus, 1987. Kegiatan pemasaran dikatakan efisien apabila biaya pemasaran dapat
ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan, persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi, tersedianya fasilitas fisik
pemasaran dan adanya kompetisi pasar yang sehat Soekarta wi, 2002. Efisiensi pemasaran dapat diukur melalui efisiensi berupa persentase harga yang diterima
oleh petani farmer’s share terhadap harga kepada konsumen. Farmer’s share
mempunyai hubungan negatif dengan marjin pemasaran yang berarti tingginya marjin pemasaran akan mengakibatkan kecilnya persentase bagian yang diterima
petani. Efisiensi pemasaran terbagi menjadi dua kategori yaitu efisiensi
operasional teknologi dan efisiensi harga ekonomi. Efisiensi operasional meliputi efisiensi dalam pengolahan, pengemasan, pengangkutan dan fungsi lain
dari system pemasaran. Dengan adanya efisiensi operasional, biaya akan lebih rendan dan output dari barang atau jasa tidak berubah atau bahkan meningkat
kualitasnya. Efisiensi harga meliputi kegiatan pembelian, penjualan, dan aspek harga. Untuk mencapai efisiensi harga harus memperhatikan jumlah produsen
yang ada di pasar, kemampuan dari produsen baru untuk memasuki pasar dan kemungkinan terjadinya kolusi antar produsen.
3.1.9. Marjin Pemasaran