pengambilan jumlah petani responden sebanyak 20 telah dianggap mewakili jumlah petani daun bawang yang ada di Kecamatan Pacet. Selain itu karakteristik
petani daun bawang dapat dikatakn homogen dilihat dari segi produk yang dihasilkan dan teknik budidaya penanaman serta pola pemasarannya.
Penentuan responden untuk lembaga pemasaran daun bawang didapat melalui metode Snow Ball Sampling yaitu dengan cara mengikuti alur pemasaran
hingga produk sampai ke konsumen dengan menelusuri saluran pemasaran daun bawang di daerah penelitian berdasarkan informasi ya ng diperoleh dari pelaku
pasar yaitu mulai dari tingkat petani sampai pedagang pengecer. Jumlah pedagang yang dijadikan responden terdiri dari enam orang pedagang pengumpul kebun
yang berlokasi di Kecamatan Pacet, pedagang besar berjumlah lima orang masing- masing dua pedagang besar yang berwilayah di STA dan tiga pedagang
besar yang berwilayah di Kecamatan Pacet, serta lima pedagang pengecer yang berlokasi masing- masing di pasar Cipanas, pasar TU Bogor, Pasar Induk Jakarta,
Tangerang, Pasar Senen. Selain pasar lokal pedagang kecamatan Pacet juga menjual ke Supermarket dan Restoran di Jakarta.
4.4. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskritif dan dilengkapi oleh data kuantitaf yang berasal dari analisis Margin
Pemasaran dan LC ratio untuk menghitung keuntungan di tiap saluran pemasaran serta
Farmer’s share.
4.4.1. Analisis Deskriptif
Metode analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif kondisi pemasaran daun bawang. Selanjutnya pendeskripsian kondisi
ini juga disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.
4.4.2. Analisis Saluran Tataniaga
Saluran tataniaga daun bawang diamati mulai dari petani dengan menghitung persentase pasokan sampai pedagang pengecer dan hingga pada
akhirnya sampai ke konsumen akhir. Jalur tataniaga tersebut akan menggambarkan peta saluran tataniaga. Semakin panjang saluran tataniaga, maka
marjin tataniaga yang terjadi antara produsen dan konsumen akan se makin tinggi.
Saluran tataniaga daun bawang di Kecamatan Pacet dianalisis dengan mengamati lembaga- lembaga tataniaga yang berperan sebagai pihak perantara dalam proses
penyampaian produk dari produsen ke konsumen serta pembentukan peta saluran tataniaga.
4.4.3 Analisis Struktur dan Pe rilaku Pasar
Struktur pasar daun bawang dianalisis berdasarkan saluran pemasaran yang didukung peranan fungsi- fungsinya, jumlah lembaga pemasaran yang
terlibat penjual dan pembeli, sifat produk, kebebasan keluar masuk pasar, dan informasi harga pasar yang terjadi. Perilaku pasar daun bawang ini dianalisis
dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian, kerjasama antar lembaga tataniaga, serta sistem penentuan dan pembayaran harga. Struktur pasar dapat
dilihat dengan mengetahui jumlah petani dan penjual yang terlibat, heterogenitas produk yang dipasarkan, kondisi dan keadaan produk, mudah tidaknya keluar
masuk pasar serta perubahan informasi harga pasar.
4.4.4. Analisis Marjin Pemasaran
Analisis marjin pemasaran bertujuan untuk mengetahui tingkatan efisiensi pemasaran daun bawang. Marjin pemasaran dihitung berdasarkan pengurangan
harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap tingkat lembaga pemasaran atau perbedaan harga yang diterima oleh petani dengan harga yang d ibayarkan
oleh konsumen. Selain itu marjin pemasaran digunakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang diterima oleh masing- masing lembaga yang terkait
dengan membandingkan perbedaan harga pada masing- masing lembaga. Besarnya marjin pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya-biaya
pemasaran yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh oleh lembaga pemasaran. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
MT = ∑ Mi………………………………………………………...…………… 1
Mi = Psi – Pbi…………………………………………………...…………… 2
M = Ci + π............................................................................................................. 3
Dengan menggabungkan persamaan 1 dan 2 diperoleh : Psi
– Pbi = Ci+π............................................................................................... 4 Sehingga keuntungan lembaga tingkat ke-I adalah
π=Psi– Pbi – Ci………………………………………………………....……... 5
Keterangan: Mi : Margin Tataniaga Tingkat Ke- i
Psi : Harga Jual Pasar Tingkat Ke- i Pbi : Harga Beli Pasar Tingkat Ke- i
Ci : Biaya Lembaga Pemasaran Tingkat Ke-i
π : Keuntungan Pemasaran Tingkat Ke-i MT: Marjin Total
4.4.5. Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya