untuk mendukungnya. Kemandirian merupakan satu tolok ukur perubahan manajerial terhadap pribadi seseorang.
4.9. Kontribusi dan Implikasi Praktis serta Rekomendasi Hasil Penelitian
terhadap Pengelolaan Hutan Rakyat
Permasalahan dalam pengelolaan hutan rakyat mengacu pada berbagai pustaka berada dalam empat sub sistem yaitu sub sistem produksi, sub sistem pengolahan, sub
sistem pemasaran dan sub sistem kelembagaan, dimana keempatnya terkait secara simultan dan dinamis dalam suatu sistem.
Penelitian ini
difokuskan untuk
mencoba membantu
memecahkan permasalahan pengelolaan hutan rakyat dari sisi kualitas sumberdaya manusia pelaku
atau pemangku kepentingan dalam pengelolaan hutan rakyat. Penelitian ini melihat kinerja petani hutan rakyat dan faktor-faktor yang berhubungannya. Dalam ilmu
manajemen keberadaan dan peran dari sumberdaya manusia sangat diperlukan. Dengan demikian sebagai salah satu komponen pelaku usaha dalam pengelolaan
hutan rakyat, keberadaan dan kualitas petani hutan rakyat menjadi penting untuk diperhatikan. Sebagai sebuah output dari sebuah sistem, maka dalam rangka
meningkatkan kinerja petani hutan rakyat perlu juga mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungannya baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal.
Melalui hasil penelitian ini diketahui bahwa kinerja petani hutan rakyat dalam pengelolaan hutan rakyat termasuk kategori sedang. Hal ini berarti masih terus perlu
upaya secara serius untuk meningkatkan kinerjanya sehingga menjadi lebih baik. Perbaikan kinerja petani hutan rakyat dilakukan melalui peningkatan kemampuan
petani hutan rakyat baik fungsi kelestarian produksi, fungsi kelestarian ekologi dan fungsi kelestarian sosial pada sub sistem produksi dalam pengelolaan hutan rakyat.
Dalam rangka meningkatkan kinerja petani hutan rakyat perlu diperhatikan faktor-faktor yang berhubungannya baik dari internal petani berupa karakteristik
petani hutan rakyat maupun dari eksternal petani yaitu faktor lingkungan fisik, kinerja penyuluh kehutanan dan lingkungan sosial budaya. Kinerja petani hutan rakyat belum
baik karena kapasitas yang dimilikinya rendah. Kapasitas petani yang rendah karena petani hutan rakyat belum dapat mengakses sumberdaya yang ada secara optimal.
Peningkatan keberdayaan petani hutan rakyat yang dilakukan melalui penyuluhan kehutanan hasilnya belum dapat menjadikan petani mampu
mengembangkan kapasitas yang dapat meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan hutan rakyat. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan pemberdayaan
petani hutan rakyat dengan memperhatikan indikator-indikator karakteristik yang memiliki pengaruh nyata dalam peningkatan kinerja petani hutan rakyat. Disamping
itu juga perlu menangkap peluang dari faktor eksternal yang memiliki nilai pengaruh nyata agar masing-masing pihak dapat memerankan fungsinya sesuai dengan
tupoksinya. Salah satunya yaitu peningkatan peran penyuluh kehutanan dalam peningkatan kinerja petani hutan rakyat.
Selain petani juga hal yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung pengelolaan hutan rakyat lestari yaitu peran dari penyuluh kehutanan. Dengan
demikian peranan dan kinerja dari penyuluh kehutanan sangat penting untuk ditelaah. Pada akhirnya dalam meningkatkan kinerjanya perlu diidentifikasi faktor-faktor yang
berhubungannya agar dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja penyuluh kehutanan dalam pengelolaan hutan rakyat kinerjanya masih
perlu ditingkatkan. Salah satu penyebabnya adalah kompetensi penyuluh kehutanan yang masih perlu ditingkatkan. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya kualitas
penyuluhan kehutanan terhadap kinerja petani hutan rakyat. Sementara itu penyuluh kehutanan dituntut untuk melaksanakan tugas secara profesional sesuai dengan
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI penyuluhan kehutanan. Perlunya pengembangan faktor kompetensii dan motivasi penyuluh kehutanan dan dukungan
lingkungan akan dapat menciptakan suasana yang kondusif terhadap peningkatan kinerja penyuluh kehutanan di masa mendatang.
Dengan demikian mengidentifikasi kinerja dan faktor-faktor yang berhubungan kinerja petani hutan rakyat dapat secara langsung berhubungan terhadap pengelolaan
hutan rakyat baik dari sub sistem produksi, pengolahan maupun pemasaran. Demikian juga hasil identifikasi terhadap kinerja penyuluh kehutanan dan faktor-