3.5. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Penelitian dilakukan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Populasi utama dalam penelitian ini adalah petani hutan
rakyat dan penyuluh kehutanan yang ada di masing-masing kabupaten. Sampel petani hutan rakyat pada masing-masing kabupaten secara acak dari petani-petani hutan
rakyat binaan penyuluh kehutanan yang juga menjadi responden dalam penelitian ini. Jumlah sampel petani ditentukan berdasarkan jumlah penyuluh kehutanan di
kabupaten dengan perbandingan satu penyuluh dan dua petani. Jumlah penyuluh kehutanan yang aktif di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Purworejo masing-masing
50 dan 25 orang, sehingga jumlah petani hutan rakyat yang menjadi responden masing-masing adalah 100 petani di Kabupaten Ciamis dan 50 petani di Kabupaten
Purworejo. Sebagai pertimbangan untuk jumlah sampel petani hutan rakyat adalah penyebarannya, keterbatasan waktu dan dana. Seluruh penyuluh kehutanan di kedua
kabupaten menjadi responden karena jumlahnya terbatas.
3.6. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara terhadap responden survey
menggunakan kuesioner terstruktur. Adapun teknik pengumpulan data primer lain yang digunakan observasi atau pengamatan langsung kegiatan-kegiatan responden
selama kegiatan penelitian di lapangan. Data sekunder dihimpun dari kajian terhadap hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data sekunder lain dengan menelusuri informasi dari dokumen-
dokumen resmi instansi terkait, seperti Pemerintahan Daerah Dinas Kehutanan dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan di Kabupaten Ciamis
dan Kabupaten Purworejo.
3.7. Uji Reliabilitas dan Validitas
Dalam penelitian ini, uji validitas dan reabilitas dilakukan dengan cara melakukan pengujian kepada petani hutan rakyat dan penyuluh kehutanan di
Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis sebelum instrumen digunakan untuk penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil
ujicoba kuesioner menunjukkan nilai koefisien validitas lebih besar dari 0,5 dan koefisien realibilitas 0,6
– 0,7. Nilai i tersebut nyata, ini berarti kuesioner layak untuk digunakan Lampiran 1.
3.8. Definisi operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.8.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat X
11
Karakteristik petani hutan rakyat adalah ciri-ciri pribadi petani hutan rakyat yang melekat pada individu petani sebagai salah satu faktor yang berhubungan
kinerja petani hutan rakyat. Selengkapnya indikator, definisi operasional dan ukuran faktor karakteristik petani hutan rakyat disajikan dalam Lampiran 2.
3.8.2. Faktor Lingkungan Fisik X
12
Faktor lingkungan fisik adalah faktor-faktor yang berada diluar diri petani yang berhubungan dengan areal fisik hutan rakyat yang berhubungan petani hutan rakyat.
Selengkapnya indikator, definisi operasional dan ukuran faktor lingkungan fisik disajikan dalam Lampiran 3.
3.8.3. Kompetensi Penyuluh Kehutanan menurut Persepsi Petani X
13
Kompetensi penyuluh kehutanan menurut persepsi petani adalah kemampuan yang dimiliki penyuluh kehutanan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
untuk mencapai tujuan program penyuluh kehutanan berdasarkan pandangan petani. Selengkapnya Indikator, definisi operasional dan ukuran faktor kompetensi penyuluh
kehutanan menurut persepsi petani disajikan Lampiran 4.