Kerangka Berfikir Kinerja Petani Hutan Rakyat Dan Penyuluh Kehutanan Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
menurut persepsi petani meliputi indikator manajerial, komunikasi dan interaksi sosial, kemampuan bidang keahlian dan kepemimpinan.
Keterkaitan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kinerja petani hutan rakyat disajikan dalam Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka hubungan antar faktor yang berhubungan dengan kinerja petani hutan rakyat
Peningkatan kinerja petani hutan rakyat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan kelestarian hutan rakyat tidak dapat dilepaskan dari kinerja
penyuluh kehutanan. Kinerja penyuluh kehutanan dapat mengubah perilaku petani dalam mengelola hutan rakyat. Kinerja penyuluh kehutanan yang baik akan
Kompetensi penyuluh kehutanan menurut persepsi petani X
13
1. Manajerial 2. Interaksi sosial
3. Kemampuan bidang keahlian 4. Kepemimpinan
Karakteristik petani hutan rakyat X
11
1
. Umur 2. Pendidikan formal
3. Pendidikan nonformal 4. Pengalaman berusaha tani
5. Pendapatan 6. Rasio ketergantungan keluarga
Lingkungan sosial budaya X
14
1.
Kepercayaan antar sesama 2. Hubungan sosial
3. Ketaatan terhadap aturan 4. Kearifan lokal
Kinerja petani hutan rakyat Y
11
1. Kelestarian fungsi produksi
2. Kelestarian fungsi ekologi
3. Kelestarian fungsi sosial Hutan lestari
Petani hutan rakyat sejahtera
Lingkungan fisik X
12
1. Komposisi jenis tanaman yang ditanam
2. Luas hutan rakyat 3. Produktivitas hutan rakyat
4. Rasio tebang tanam hutan rakyat
Kinerja penyuluh kehutanan X
15
1. Pelaksanaan kegiatan sosial 2. Penyusunan program penyuluhan
3. Pemanfaatan sumberdaya lokal 4. Penyelenggaraan penyuluhan
5. Manajemen organisasi
berdampak pada perilaku petani yang lebih baik, sebaliknya jika kinerja penyuluh kehutanan tidak baik maka perilaku petani juga tidak optimal dalam melaksanakan
usaha hutan rakyat. Kinerja penyuluh kehutanan dalam membantu petani mengelola hutan
rakyatnya tidak terlepas dari kompetensi penyuluh dalam melaksanakan tugas pokok, dan fungsinya yang menjadi tanggungjawabnya sebagai penyuluh. Kinerja penyuluh
kehutanan ini pula merupakan refleksi dari motivasi kerja seorang penyuluh yang mendorong adanya semangat kerja dan kreativitasnya untuk membantu petani.
Dengan adanya kompetensi dan motivasi kerja ini akan melahirkan suatu kemandirian penyuluh yang berusaha membantu petani dengan segenap
kemampuannya agar tercipta suatu kemandirian petani yang tidak tergantung pada pihak lain. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi indikator
organisasi, dukungan dari pemerintah daerah dan pengakuan dari masyarakat. Keterkaitan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kinerja penyuluh
kehutanan disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka hubungan antar faktor yang berhubungan dengan kinerja penyuluh kehutanan
Kompetensi penyuluh kehutanan X
21
1. Melakukan aksi sosial 2. Merencanakan program
penyuluhan 3. Memanfaatkan sumberdaya
lokal 4. Manajemen organisasi
Motivasi penyuluh kehutanan X
22
1. Pengembangan potensi diri 2. Pengakuan petani
3. Kebutuhan untuk berprestasi 4. Kebutuhan untuk kekuasaan
Lingkungan penyuluh kehutanan X
23
1. Organisasi 2. Dukungan pemda
3. Pengakuan dari masyarakat
Kinerja penyuluh kehutanan Y
21
1. Pelaksanaan kegiatan sosial 2. Penyusunan program penyuluhan
3. Pemanfaatan sumberdaya lokal 4. Penyelenggaraan penyuluhan
5. Manajemen organisasi