Model Cooperatif Learning Model Pembelajaran

2.1.3 Model Pembelajaran

Menurut Mulyatiningsih 2010: 1, model pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyelenggaraan proses belajar mengajar dari awal sampai akhir. Sedangkan menurut Hidayah 2011: 15-16, model pembelajaran adalah suatu tindakan pembelajaran yang mengikuti pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu sintaks, yang harus diterapkan guru agar kompetensi atau tujuan belajar yang diharapkan akan tercapai dengan cepat, efektif, dan efisien. Menurut Suprijono 2009: 46 model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pedoman dalam merencanakan penyelenggaraan proses belajar mengajar yang mengikuti langkah-langkah pembelajaran tertentu sintaks agar kompetensi atau tujuan belajar dapat tercapai dengan cepat, efektif, dan efisien. Pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model cooperatif learning.

2.1.3.1 Model Cooperatif Learning

Pengertian model Cooperatif Learning yaitu model pembelajaran yang menekankan pada kehadiran suatu kelompok kecil teman sebaya yang saling berinteraksi satu sama lain dalam satu tim untuk menyelesaikan suatu permasalahan bersama dalam satu tujuan. Selain itu, menurut Winayawati et al., 2012: 66, model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antarsiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Sanjaya sebagaimana dikutip oleh Rusman 2014: 203 model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa untuk saling bekerjasama dalam suatu kelompok-kelompok kecil yang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda untuk mecapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam Cooperatif Learning agar siswa bekerja secara Cooperatif yaitu sebagai berikut. 1 Siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai. 2 Siswa harus menyadari bahwa yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota kelompok. Untuk mencapai hasil maksimum, siswa harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Suherman et al., 2003: 260. Roger dan Johnson dalam Suprijono, 2010: 58 mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan, yaitu sebagai berikut: 1 positive interdependence saling ketergantungan positif; 2 personal responsibility tanggung jawab perseorangan; 3 face to face promotive interaction interaksi promotif; 4 interpersonal skill komunikasi antaranggota; dan 5 group processing pemrosesan kelompok. Model pembelajaran kooperatif menurut para ahli pendidikan dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin 1995 sebagaimana dikutip oleh Rusman 2014: 205-206 yaitu menghasilkan sebagai berikut. 1 Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan social, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain. 2 Pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman.

2.1.3.2 Langkah-Langkah Model Cooperatif Learning