6 Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
Yang mendasari pemilihan indikator-indikator komunikasi matematis dalam penelitian ini adalah bahwa kemampuan komunikasi matematis yang
ditekankan dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi tulis sehingga indikator yang dipilih adalah indikator yang sesuai dengan komunikasi tulis. Oleh
karena itu, indikator komunikasi matematis secara tertulis adalah : 1 menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika melalui sintaksis, maupun frase
secara tertulis, 2 menggambarkan atau menginterpretasikan ide, situasi, dan relasi matematika melalui gambar benda nyata, diagram, grafik, ataupun secara
geometris, 3 menarik kesimpulan terhadap beberapa solusi, dan 4 memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi. Apabila siswa sudah memiliki
kemampuan sesuai dengan indikator-indikator tersebut, maka siswa tersebut dikatakan telah memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematis yang baik.
2.1.7 Alat Peraga Mandiri
Menurut Suharjana 2009: 3 alat peraga adalah media pembelajaran yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep
yang abstrak, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi objek alat peraga maka siswa
mengalami pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti dari suatu konsep.
Adapun manfaat alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.
1 Mempermudah dalam hal pemahaman konsep-konsep dalam matematika. 2 Memberikan pengalaman yang efektif bagi siswa dengan berbagai
kecerdasan yang berbeda. 3 Memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran matematika.
4 Memberikan kesempatan bagi siswa yang lebih lamban berpikir untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil.
5 Memperkaya program pembelajaran bagi siswa yang lebih pandai. 6 Mempermudah abstraksi.
7 Efisiensi waktu. 8 Menunjang kegiatan matematika di luar sekolah Suharjana, 2009: 4.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga mandiri adalah media pembelajaran yang berfungsi sebagai sumber belajar untuk
membantu proses penanaman konsep dan proses abstraksi siswa yang dibuat secara mandiri oleh masing-masing siswa atau kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2.1.8 Lembar Kegiatan Siswa LKS
Lembar Kegiatan Siswa LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berfungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS juga
merupakan sebuah media pembelajaran, karena dapat digunakan secara bersama- sama dengan sumber belajar atau media pembelajaran yang lain Widjayanti,
2008: 1. Fungsi Lembar Kerja Siswa menurut Widjayanti 2008: 2 adalah sebagai
berikut.
1 Untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar mengajar.
2 Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat waktu penyajian suatu topik.
3 Membantu siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar. 4 Dapat membangkitkan minat siswa jika LKS disusun lebih baik, sistematis,
dan menarik. 5 Dapat menumbuhkan percaya diri pada siswa dan meningkatkan motivasi
belajar dan rasa ingin tahu. Penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat
didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik Widjayanti: 2008: 2-5. Syarat- syarat didaktik penyusunan LKS adalah sebagai berikut: a mengajak siswa aktif
dalam proses pembelajaran, b memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep, c memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan
kegiatan siswa sesuai dengan ciri KTSP, d dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa, dan e
pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi. Syarat konstruksi penyusunan LKS adalah sebagai berikut: a
menggunakan Bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak, b menggunakan struktur kalimat yang jelas, c memiliki tata urutan pelajaran yang
sesuai dengan tingkat kemampuan anak, d hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, e tidak mengacu pada sumber yang di luar kemampuan keterbacaan
siswa, f menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keluasaan pada siswa
untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS, g menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, h gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata,
i dapat digunakan oleh anak-anak, baik yang lamban maupun yang cepat, j memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi, dan k
mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Syarat teknis penyusunan LKS adalah sebagai berikut: a gunakan huruf
cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, gunakan
kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu baris, gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa, usahakan agar
perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi, b gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan pesan isi dari gambar
tersebut secara efektif kepada pengguna LKS, dan c penampilan sangat penting dalam LKS karena biasanya anak pertama-tama akan tertarik pada penampilan
bukan pada isinya.
2.1.9 Materi pokok