Uji Normalitas Uji Kesamaan Dua Varians Uji Hipotesis 1 Uji Hipotesis 2

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak juga digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data. Hipotesis yang digunakan adalah : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan :data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Syarat populasi dapat dikatakan normal yaitu jika . Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Akhir No Kelas Kriteria 1 Eksperimen 5,34 7,81 Berdistribusi normal 2 Kontrol 5,75 7,81 Berdistribusi normal Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen = 5,34 . Artinya bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan pada kelas kontrol yaitu 5,75 . Artinya bahwa data pada kelas kontrol juga berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39 dan Lampiran 40.

4.1.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Syarat populasi dapat dikatakan homogen atau mempunyai variansi yang sama adalah jika . Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh . Maka dapat disimpulkan bahwa data akhir yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai variansi yang sama atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 41.

4.1.2.3 Uji Hipotesis 1

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas-VII SMP Negeri 41 Semarang mencapai nilai minimal 75. Uji hipotesis ketuntasan belajar kelas eksperimen menggunakan uji t satu pihak yakni pihak kanan. Kriteria pengujian yang berlaku adalah tolak H jika dengan derajat kebebasan = diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan dengan dan dk = 30. Karena , maka H ditolak artinya rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas-VII SMP Negeri 41 Semarang minimal 75. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 42.

4.1.2.4 Uji Hipotesis 2

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP Negeri 41 Semarang menggunakan pembelajaran TTW berbantuan alat peraga mandiri lebih baik dari rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII menggunakan pembelajaran konvensional. Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima H jika , dimana , dk = dan peluang . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan dengan dan dk = 61. Karena , maka H ditolak artinya rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas-VII SMP Negeri 41 Semarang menggunakan pembelajaran TTW berbantuan alat peraga mandiri lebih dari rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 43.

4.1.2.5 Uji Hipotesis 3