Hubungan antara fase belajar dan acara pembelajaran tersebut diuraikan dalam Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Hubungan Antara Fase Belajar dan Acara Pembelajaran Perian
Fase Belajar Acara Pembelajaran
Persiapan untuk
belajar 1. Mengarahkan perhatian Menarik
perhatian siswa
dengan kejadian yang tidak seperti biasanya, pertanyaan
atau perubahan stimulus.
2. Ekspektasi
Memberitahu siswa mengenai tujuan belajar.
3. Retrival informasi dan keterampilan
yang relevan untuk memori
kerja Merangsang
siswa agar
mengingat kembali
hasil belajar sebelumnya.
Pemerolehan dan unjuk perbuatan
4. Persepsi selektif atas sifat stimulus.
Menyajikan stimulus yang jelas sifatnya.
5. Sandi semantik Memberikan
bimbingan belajar.
6. Retrival dan respons Memunculkan
perbuatan siswa.
7. Penguatan Memberikan
balikan informatif.
Retrival dan alih belajar
8. Pengisyaratan Menilai perbuatan siswa.
9. pemberlakuan secara
umum Meningkatkan retensi dan
alih belajar.
2.1.2 Teori yang Mendukung
Terdapat beberapa macam teori belajar yang melandasi model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran TTW berbantuan alat
peraga antara lain sebagai berikut.
2.1.2.1 Teori Belajar Vygotsky
Menurut Belajar 2000: 13, interaksi individu dengan orang lain merupakan salah satu faktor pemicu perkembangan kognitif seseorang. Seseorang
akan lebih cepat berkembang kemampuan kognitifnya jika dapat mudah berinteraksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat berupa kegiatan berdiskusi
antara siswa yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu akan muncul ide-ide baru akibat pemikiran yang berbeda dari masing-masing siswa.
Perkembangan kognitif dan kemampuan menggunakan pemikiran untuk mengendalikan tindakan-tindakan kita sendiri pertama-tama memerlukan
penguasaan sistem komunikasi budaya dan kemudian belajar menggunakan sistem-sistem ini untuk megatur proses pemikiran kita sendiri Slavin, 2008: 60.
Zone of proximal development adalah perkembangan tidak jauh dari perkembangan seseorang saat ini. Fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya
muncul dalam percakapan atau kerja sama antar individu, sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut Slavin, 2008: 60
Konsep dasar dari teori ini menurut Husamah Setyaningrum 2013: 50- 51 adalah bahwa perkembangan kognitif dihasilkan dari proses dialektis
percakapan dengan cara berbagi pengalaman belajar memecahkan masalah dengan orang lain, terutama orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya. Pada
awalnya orang berinteraksi dengan individu memikul tanggung jawab membimbing pemecahan masalah, tapi kemudian tanggung jawab itu diambil alih
sendiri oleh yang bersangkutan. Interaksi inilah yang akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan intelektual individu.
Berdasarkan teori Vygotsky tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses percakapan atau dialog antar teman dapat meningkatkan perkembangan kognitif
siswa. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam
penelitian ini yaitu model cooperative learning. Model ini memfasilitasi siswa untuk saling berdiskusi dalam kelompok-kelompok, sehingga siswa akan cepat
memperoleh pengetahuan baru. Teori ini juga sebagai pendukung aktivitas strategi TTW dalam tahap talk, yaitu siswa mengkomunikasikan untuk menyatukan
pemahaman dengan cara berbicara. Melalui strategi ini diharapkan kemampuan komunikasi matematis siswa akan meningkat.
2.1.2.2 Teori Belajar Konstruktivisme