Belajar dan Pembelajaran Landasan Teori

15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Menurut Hamalik 2001: 27, belajar merupakan suatu proses yang tidak hanya mengingat tetapi mengalami, bukan merupakan sebuah penguasaan hasil melainkan pengubahan kelakuan. Menurut Witherington, sebagaimana dikutip dalam Purwanto 2007: 84, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, perilaku, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. Selain itu, menurut Usman 2009: 5, belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Hidayah 2011: 14, pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuan siswa agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa. Sedangkan menurut Smith 2009: 32 pembelajaran merupakan suatu proses perubahan sikap yang terjadi akibat dari suatu pengalaman. Belajar dan pembelajaran merupakan sebuah proses yang tidak bisa dipisahkan. Belajar adalah proses berubahnya tingkah laku atau kepribadian individu dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak bisa menjadi bisa akibat dari pengalaman terdahulu untuk memperoleh pengetahuan baru. Sedangkan pembelajaran, digunakan sebagai perencanaan untuk menciptakan proses belajar yang lebih menyenangkan dan kondusif. Menurut Husamah Setyaningrum 2013: 188 berikut merupakan karakter belajar yang sering disebut dengan 4C. 1 Communication Pada karakter ini, siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan untuk menguraikan idenya dalam diskusi maupun ketika komunikasi dengan guru. 2 Collaboration Pada karakter ini siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerja sama berkelompok dan kepemimpinan serta beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab. 3 Critical Thinking and Problem Solving Pada karakter ini siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit serta berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri. 4 Creativity and Innovation Pada karakter ini siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain. Menurut Gagne, sebagaimana dikutip dalam Dimyati Mudjiono 2002: 12-13 belajar terdiri dari tiga tahap yang meliputi 9 fase belajar. Adanya tahap dan fase belajar tersebut mempermudah guru dalam melakukan pembelajaran. Hubungan antara fase belajar dan acara pembelajaran tersebut diuraikan dalam Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Hubungan Antara Fase Belajar dan Acara Pembelajaran Perian Fase Belajar Acara Pembelajaran Persiapan untuk belajar 1. Mengarahkan perhatian Menarik perhatian siswa dengan kejadian yang tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan stimulus. 2. Ekspektasi Memberitahu siswa mengenai tujuan belajar. 3. Retrival informasi dan keterampilan yang relevan untuk memori kerja Merangsang siswa agar mengingat kembali hasil belajar sebelumnya. Pemerolehan dan unjuk perbuatan 4. Persepsi selektif atas sifat stimulus. Menyajikan stimulus yang jelas sifatnya. 5. Sandi semantik Memberikan bimbingan belajar. 6. Retrival dan respons Memunculkan perbuatan siswa. 7. Penguatan Memberikan balikan informatif. Retrival dan alih belajar 8. Pengisyaratan Menilai perbuatan siswa. 9. pemberlakuan secara umum Meningkatkan retensi dan alih belajar.

2.1.2 Teori yang Mendukung