3. Melakukan sentuhan yang tidak sesuai atau menghindari kontak fisik. 4. Memberikan alasan-alasan ketika gagal melakukan sesuatu.
5. Melihat sekeliling untuk memonitor orang lain. 6. Membual secara berlebihan tentang prestasi, keterampilan, penampilan fisik.
7. Merendahkan diri secara verbal, depresiasi diri. 8. Berbicara terlalu keras, tiba-tiba, atau dengan nada suara yang dogmatis.
9. Tidak mengekspresikan pandangan atau pendapat, terutama ketika ditanya. 10. Memposisikan diri secara submisif.
Semua indikator menurut Savin-Williams, R. C dan Demo, D. H. sebagaimana dikutip dalam Santrock, J. W. 2003: 338 tersebut digunakan untuk
membuat instrumen skala psikologi percaya diri.
3.5.2.1 Langkah-Langkah Penyusunan Skala Psikologi
Langkah-langkah penyusunan skala psikologi pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan skala psikologi. 2 Mengidentifikasi setiap variabel skala psikologis.
3 Menjabarkan setiap variabel yang diteliti menjadi beberapa sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4 Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus menentukan cara analisisnya.
5 Menguji coba skala psikologi dalam sampel kecil agar untuk menguji keterbacaannya.
3.5.2.2 Analisis Validitas Item
Validitas adalah penafsiran skor tes seperti yang tercantum pada tujuan penggunaan tes Mardapi, 2012: 38. Pada penelitian ini, cara mengetahui
validitas adalah menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut.
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Arikunto, 2012: 87 Keterangan:
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
: banyaknya subjek ΣX : banyaknya butir soal
ΣY : jumlah skor total ΣXY : jumlah perkalian skor butir dengan skor total
ΣX
2
: jumlah kuadrat skor butir soal ΣY
2
: jumlah kuadrat skor total. Menurut Arikunto, 2012: 89, koefisien korelasi selalu terdapat antara -
1,00 sampai +1,00. Koefisien positif menunjukkan hubungan kesejajaran, sedangkan koefisien negatif menunjukkan hubungan kebalikan. Interpretasi
mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.2.
3.5.2.3 Analisis Reliabilitas Tes
Menurut Mardapi, 2012: 51, reliabilitas merupakan koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes.
Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk menguji reliabelitas intrumen tes bentuk uraian.
∑
Keterangan: : reliabilitas yang dicari
: banyaknya butir soal ∑
: jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total Arikunto, 2012: 122.
Dengan rumus varians sebagai berikut.
∑ ∑
Keterangan: : varians total
N : jumlah peserta tes
X : skor pada tiap-tiap butir soal Arikunto, 2012: 123.
3.6 Langkah-Langkah Penelitian
Langkah- langkah yang dilakukan dalam peneltian ini adalah sebagai berikut.
1 Menentukan populasi. 2 Mengambil nilai Ulangan Akhir Semester UAS ganjil mata pelajaran
matematika siswa kelas-VII A – VII B SMP Negeri 41 Semarang sebagai
data awal. 3 Menguji normalitas dan homogenitas data nilai Ulangan Akhir Semester
UAS ganjil mata pelajaran matematika siswa kelas-VII A – VII B SMP
Negeri 41 Semarang, 4 Menentukan sampel dengan teknik cluster random sampling.