Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

23 b. TAS : Total nilai daya tarik. Merupakan hasil perkalian anrara bobot dengan nilai daya tarik dalam setiap baris. c. Jumlah Total Nilai Daya Tarik merupakan penjumlahan Total Nilai Daya Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Nilai ini mengungkapkan mana yang paling menarik dalam setiap sel strategi. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi itu semakin menarik dan strategi tersebut lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

2.2. Penelitian Terdahulu

Firdaus 2002 melakukan penelitian tentang strategi pemasaran koperasi tapioka sebagai perusahaan yang membeli tapioka kasar dari industri kecil tapioka kasar dan mengubahnya menjadi tapioka halus, menyatakan bahwa faktor yang menjadi peluang terbesar industri tapioka ialah potensi pasar yang besar dan tingginya permintaan tapioka. Industri pengolahan tapioka halus sebaiknya menerapkan strategi integrasi ke belakang dengan pengadaan unit bisnis tapioka basah, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan diferensiasi produk, mengoptimalkan kegiatan penelitian dan pengembangan pasar untuk mendukung proses produksi dan produk-produk bermutu, mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan dengan melakukan penetrasi pasar. Sembiring 2005, yang melakukan penelitian tentang formulasi strategi usaha perusahaan cabe giling dan bumbu Gerak Tani Jakarta, menyatakan bahwa peluang terbesar yang dimiliki oleh perusahaan adalah segmen pasar yang besar dan jumlah penduduk Jabotabek yang tinggi. Strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan adalah intensif dalam pembukaan penjualan baru, mengoptimalkan dan meningkatkan iklan maupun promosi sesuai sasaran, publikasi departemen kesehatan dan hak paten, diversifikasi produk, efisiensi semua tahapan, peluncuran produk baru dan paket hemat, penambahan fasilitas pesan antar, relokasi tempat penjualan, peningkatan perhatian product life cicle PLC, dan mengoptimalkan program RD. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Jati 2006 dengan judul analisis nilai tambah dan strategi pemasaran kopi bubuk arabika Kelompok Tani Manunggal VI Kecamatan Jambu Semarang.. Dari hasil analisis faktor internal yang dilakukan, diketahui bahwa kelompok tani tersebut berada pada posisi 24 internal rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi kelemahan yang dihadapi kelompok tani. Sedangkan dari anlisis faktor eksternal menunjukkan bahwa kelompok tani tersebut berada pada posisi eksternal sedang dalam memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman yang dihadapi oleh kelompok tani. Pada akhirnya dari analisis dengan menggunakan matriks QSP diperoleh bahwa prioritas utama strategi pemasaran kopi bubuk Arabika kelompok tani Manunggal VI kecamatan Jambu Semarang adalah membuka kesempatan investasi kapada pihak lain yang berminat.

2.3. Kerangka Pemikiran Operasional