Gambaran Umum Desa Cikarawang

30

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Desa Cikarawang

Desa Cikarawang terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Menurut keadaan topografinya, Desa Cikarawang merupakan dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 700 m dari permukaan laut dan memiliki suhu udara rata-rata 25 o –30 o C. Batas-batas wilayah Desa Cikarawang adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Sungai Cisadane Sebelah Selatan : Sungai Ciapus Sebelah Barat : Sungai Ciaduan pertemuan Sungai Ciapus dan Cisadane Sebelah Timur : Kelurahan Situ Gede. Secara administratif, wilayah Desa Cikarawang terbagi atas 3 Dusun dan 7 Rukun Warga RW. Wilayah ini terbagi lagi ke dalam wilayah kelompok masyarakat, yaitu 32 Rukun Tetangga RT yang menyebar di 11 kampung. Luas wilayah desa adalah 226,56 ha yang terdiri dari lahan sawah dan ladang seluas 194,572 ha, lahan pemukiman atau perumahan seluas 37,854 ha, lahan empang seluas 2,15 ha, lahan perkuburan seluas 0,6 ha, dan sisanya digunakan untuk jalan. Desa Cikarawang juga memiliki danau situ, yang diberi nama Situ Burung. Danau situ seluas kurang lebih 2,5 ha tersebut berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi persawahan, sebagai reservoir air yang mampu mencegah banjir di musim hujan dan mencegah kekurangan air di musim kemarau. Warga setempat juga menjadikan danau tersebut sebagai tempat rekreasi dan tempat pemancingan ikan terutama pada hari-hari libur. Pengelolaan danau tersebut di bawah PSDA propinsi Jawa Barat. Pemerintah dan warga setempat diperkenankan memanfaatkan danau ini sejauh tidak mengganggu fungsi danau sebagai reservoir air. Sejauh ini, belum ada aktivitas pemanfaatan danau sebagai aktivitas ekonomi yang menguntungkan dan mendatangkan pendapatan untuk desa. Belum tergarapnya potensi danau secara optimal terutama dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki desa dan belum adanya investor yang berminat 31 untuk menanamkan investasinya untuk mengembangkan salah satu potensi yang ada di Desa Cikarawang. Jumlah penduduk Desa Cikarawang pada tahun 2006 adalah 7.205 jiwa, yang terdiri dari 3.588 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 3.617 jiwa berjenis kelamin perempuan, yang terbagi dalam 1.867 keluarga. Mayoritas penduduk Desa Cikarawang menganut agama Islam dan merupakan penduduk asli daerah. Mutu sumber daya manusia di Desa Cikarawang sangat rendah karena dari 7.205 penduduk, hanya 4.394 61 yang pernah mengenyam bangku pendidikan dan 2.285 52 dari jumlah tersebut adalah lulusan sekolah dasar . Secara umum kegiatan ekonomi masyarakat banyak bertumpu di sektor pertanian dengan profesi utama sebagai petani. Selain itu, masyarakat Desa Cikarawang juga ada yang berprofesi sebagai tukang bangunan, karyawan pegawai negeri dan swasta, pedagang, tukang ojeg, dan sopir angkot. Profesi lain dari masyarakat Desa Cikarawang adalah sebagai peternak ayam kampung, ayam ras, kambing, domba, sapi dan kerbau. Di sektor industri, Desa Cikarawang memiliki tiga industri skala rumah tangga, empat industri skala kecil, dan satu industri skala sedang. Desa Cikarawang memiliki empat kelompok tani yang tersebar di 4 kampung yang berbeda yaitu Kelompok Tani Hurip di Kampung Carangpulang Bubulak, Kelompok Tani Mekar di Kampung Carangpulang Kidul, Kelompok Tani Setia di Kampung Cangkrang, dan Kelompok Tani Subur Jaya di Kampung Petapaan. Diantara empat kelompok tani tersebut, hanya dua kelompok tani yang masih aktif saat ini yaitu Kelompok Tani Hurip dan Kelompok Tani Subur Jaya. Masing-masing kelompok tersebut menangani komoditas ubi jalar dan padi. Dua kelompok tani yang lainnya tidak aktif dikarenakan faktor sumber daya manusianya. Anggota Kelompok Tani Setia dan Mekar sebagian besar sudah berusia lanjut dan kelompok tersebut tidak memiliki generasi muda yang dapat mempertahankan dan meneruskan keberadaan kelompoknya. Desa Cikarawang kaya akan potensi pertaniannya. Adapun hasil pertanian desa ini terdiri dari padi, singkong, ubi jalar, jagung, kacang tanah, pisang, dan pepaya. Komoditi unggulan petani Desa Cikarawang adalah tanaman ubi jalar dan kacang tanah. Padi yang ditanam, setelah panen tidak pernah dijual ke pasar atau 32 ke tengkulak. Padi-padi yang sudah dipanen akan dijemur, kemudian sebagian akan digiling sesuai dengan kebutuhan untuk dikonsumsi dan sisanya akan disimpan dalam bentuk gabah oleh petani sebagai persediaan pangan keluarga mereka. Sebaliknya, untuk komoditi lainnya selain untuk dikonsumsi juga dijual ke pasar-pasar terdekat atau ke tengkulak. Terdapat suatu permasalahan desa yang secara tidak langsung menimbulkan suatu hubungan sebab-akibat sekaligus berpengaruh terhadap perkembangan sektor pertanian di Desa Cikarawang. Para petani di desa ini menghadapi kendala sumber air. Selama ini sumber air untuk irigasi berasal dari Bendungan Cibenda yang terletak di wilayah administratif Kota Bogor. Air yang berasal dari bendungan ini akan ditampung di Situ Gede, Kelurahan Situ Gede baru kemudian dialirkan ke sawah-sawah para petani di Desa Cikarawang. Permasalahan yang dihadapi adalah, Situ Gede merupakan tempat rekreasi yang persediaan airnya harus terus mencukupi. Apabila persediaan air di Situ berkurang, maka air dari Bendungan Cibenda tidak akan dialirkan ke sawah- sawah di Desa Cikarawang, akibatnya para petani sering menghadapi kesulitan untuk pengairan sawahnya. Selain itu, saluran yang menghubungkan Situ Gede dengan sawah-sawah di Desa Cikarawang juga sering mengalami kebocoran. Oleh karena itu, para petani di Desa Cikarawang melakukan pengaturan pola tanam pertanian berdasarkan persediaan air dan kebijakan kelompok tani yang ada. 4.2. Gambaran Umum Kelompok Tani Hurip 4.2.1. Gambaran Kelompok Sebelum Pendampingan