Kekuatan tawar pemasok Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Kelompok Tani Hurip 1. Faktor Internal Kekuatan 1

58 menggantikan fungsi tepung terigu yang fungsinya sudah dikenal oleh masyarakat luas. Harga tepung ubi jalar lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga produk substitusinya. Hal ini dikarenakan rendemen ubi jalar sangat tinggi dimana untuk membuat 1 kg tepung ubi jalar dibutuhkan 4 sampai 4 kg ubi jalar segar. Selain itu, harga ubi jalar pada saat ini juga sangat mahal karena ubi jalar hanya bisa diperoleh pada saat-saat tertentu saja.

e. Kekuatan tawar pemasok

Pemasok utama bahan baku usaha tepung ubi jalar Kelompok Tani Hurip adalah dari anggota kelompok tani itu sendiri. Melalui pengaturan pola tanam maka kelompok dapat mengatur sendiri perencanaan produksi ubi jalar, yakni seputar perkiraan jadwalwaktu penanaman dan panen, jumlah, dan mutu yang dibutuhkan. Dengan demikian, kemungkinan fluktuasi harga akibat panen yang tidak merata panen raya juga bisa dihindari. Kelompok Tani Hurip juga sudah sejak lama memiliki jaringan bisnis ubi jalar yang baik dengan para petani dan penjual ubi jalar diluar Desa Cikarawang sehingga jika terjadi kekurangan bahan baku kelompok tani dapat segera mengatasinya dengan memanfaatkan jaringan tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa kelompok tani sudah menguasai kendali atas pemasok bahan bakunya. 5.2. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Kelompok Tani Hurip 5.2.1. Faktor Internal

a.Kekuatan 1

Kelompok tani sangat terbuka kepada pihak luar. Sebagai salah satu kelompok tani yang lokasinya berdekatan dengan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Kelompok Tani Hurip sering mendapat kunjungan dari pihak luar yang memiliki berbagai kepentingan berkaitan dengan pertanian dan pendidikan. Selama ini mereka akan dengan senang hati menerima kedatangan tamu-tamu tersebut asal tujuannya benar-benar jelas dan memberikan manfaat kepada kelompok. Keterbukaan kelompok terhadap pihak luar ini menunjukkan bahwa kelompok telah mampu melakukan komunikasi interpersonal yang efektif. Kelompok mau melakukan interaksi dengan pihak lain, saling bertukar pikiran atau gagasan sehingga diperoleh 59 informasi atau pesan yang dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang terlibat dan dapat digunakan untuk kemajuan kelompok. Hal ini merupakan kekuatan bagi Kelompok Tani Hurip karena melaluinya kelompok dapat membangun konsep diri, aktualisasi diri, mempertahakan keberadaannya, dan menjalin hubungan dengan pihak luar. 2 Adanya keinginan dan motivasi yang kuat dari para anggota kelompok tani untuk mendirikan usaha kecil tepung ubi jalar. Kelompok Tani Hurip adalah kelompok tani yang anggotanya memproduksi ubi jalar. Selama ini, selain dikonsumsi sebagai makanan cemilan, ubi jalar yang telah di panen akan segera dijual langsung ke konsumen atau ke tengkulak dan pasar-pasar tradisional terdekat. Ubi jalar harus segera dijual karena daya simpannya sangat terbatas dan sebagai salah satu produk pertanian, harganya dipasar cenderung tidak stabil. Disisi lain, para petani menyadari bahwa ubi jalar memiliki kelebihan pada kandungan nutrisi yang terkandung di umbi dan daunnya. Para petani juga mengetahui bahwa diluar negeri ubi jalar telah diolah menjadi berbagai produk setengah jadi seperti tepung, pasta, chips, dan pati. Hal inilah yang menimbulkan keinginan dari anggota kelompok tani untuk mendirikan usaha tepung ubi jalar. Dalam bentuk tepung, ubi jalar dapat dioleh menjadi berbagai jenis makanan dan digunakan untuk kepentingan industri lainnya, Pendirian usaha ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah, daya simpan, dan daya guna ubi jalar sehingga pada akhirnya tidak dipandang sebelah mata lagi oleh masyarakat. Keinginan dari para anggota kelompok ini diikuti dengan pembentukan kelompok kerja yang terdiri dari 5 orang perwakilan kelompok yang kemudian melakukan berbagai aksi bersama dengan peneliti berkaitan dengan usaha yang akan didirikan. 3 Anggota Kelompok Tani Hurip adalah petani ubi jalar yang cukup berpengalaman. Sejak berdirinya kelompok pada tahun 1974 sampai saat ini, para anggota Kelompok Tani Hurip telah menjadikan ubi jalar sebagai salah satu jenis tanaman yang ditanam di lahan mereka setelah padi dipanen. Sehingga Kelompok Tani Hurip identik dengan ubi jalar. Dari 28 orang anggota kelompok saat ini, 20 orang 60 diantara mereka sudah berkecimpung di dunia pertanian ubi jalar selama lebih dari 10 tahun. Hal ini merupakan kekuatan kelompok, karena dengan demikian kelompok memiliki anggota yang cukup berpengalaman dalam pertanian ubi jalar dan mengerti bagaimana menanam dan mengahasilkan ubi jalar yang berkualitas. Dalam satu tahun, terdapat dua kali musim tanam ubi jalar dan total lahan yang dimiliki oleh kelompok tani saat ini adalah 29,72 ha dengan kapasitas produksi mencapai 23 ton ha. Dengan kondisi seperti ini berarti kelompok tani bisa memegang kendali untuk menghasilkan ubi jalar yang berkualitas dan sebagai bahan baku tepung ubi jalar yang akan dihasilkan. 4 Kelompok tani sudah mempunyai struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh suatu organisasi, karena struktur oraganisasi dapat memperjelas dan menggambarkan wewenang, tugas, dan tanggungjawab tiap anggota atau pengurus suatu organisasi. Walaupun pada awalnya Kelompok Tani Hurip hanya memiliki ketua, sekretaris, dan bendahara namun saat ini kelompok sudah mempunyai struktur organisasi yang jelas yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan 6 seksi yang akan membantu ketua kelompok dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan adanya struktur organisasi, kelompok tani dapat dengan mudah berkoordinasi antara pengurus dan anggota, sehingga tidak terjadi pelimpahan tanggungjawab. Struktur organisasi juga memberikan kemudahan tersendiri bagi Kelompok Tani Hurip dalam mengontrol jalannya kegiatan operasional kelompok begitu juga aliran tanggungjawabnya. 5 Kelompok tani mempunyai hubungan yang baik dengan para petani dan penjual ubi jalar di luar Desa Cikarawang. Kelompok Tani Hurip, melalui ketua kelompoknya mempunyai hubungan yang baik dengan para petani dan penjual ubi jalar di luar Desa Cikarawang. Para petani dan penjual tersebut ada yang berada di Bogor Ciherang, Cihideng, Tapos, Leuwiliang, Cibanteng, dan Pasar Gaok dan juga dari luar Bogor Karang Pandan Solo, Kuningan Jawa Barat, Ambarawa, dan Magetan. Hal ini merupakan kekuatan kelompok yang bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi jika sewaktu- waktu kelompok tani mengalami kekurangan pasokan bahan baku untuk memproduksi tepung ubi jalar. 61

b. Kelemahan 1