Jenis Pendidikan Darurat Pendidikan Darurat

4. Proses Belajar Pendidikan Darurat Yang Lebih Menyenangkan

Data distribusi responden berdasarkan proses yang lebih nyaman saat pelaksanaan pendidikan darurat dapat disajikan pada tabel 5.22 berikut ini: Tabel 5.22 Data Distribusi Responden Berdasarkan Proses Yang Lebih Nyaman Saat Pelaksanaan Pendidikan Darurat No Cara Belajar Frekuensi Persentase 1 2 Pelukan dan rangkulan Bermain dan bernyanyi bersama 2 24 7,7 92,3 Total 26 100 Sumber: Data Primer, September 2014 Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 24 responden 92,3 lebih nyaman dengan proses atau cara belajar dengan metode bermain dan bernyanyi bersama. Cara atau kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan kesenangan anak-anak pasca erupsi Gunung Sinabung dan menggantikan perasaan takut dengan hal-hal yang menyenangkan. Tenaga pengajar membagi anak-anak menjadi kelompok sama banyak, jenis permainan tebak-tebakan menjadi andalan di posko pengungsian, selain itu bernyanyi sambil menghafalkan nama-nama jenis binatang dan buah, hal ini bertujuan agar anak-anak cepat menangkap apa yang disampaikan oleh tenaga pengajar.

5. Jenis Pendidikan Darurat

Jenis Pendidikan Darurat menurut Standar Operasional Prosedural Penanganan bencana terdiri 5 bentuk yaitu pendidikan darurat berorganisasi, pendidikan hak anak, pendidikan partisipasi, pendidikan kesehatan dan pendidikan konseling. Pendidikan Universitas Sumatera Utara berorganisasi diartikan sebuah pengajaran dan pengetahuan yang diberikan dengan mengajarkan anak-anak untuk bekerja kelompok, bahu membahu, tolong menolong dan memecahkan permasalahan. Pendidikan hak anak dimana anak diberikan pengajaran atau pengetahuan tentang kebutuhan anak-anak yang harus mereka dapat sebagai anak. Pendidikan partisipasi diartikan anak-anak diajarkan sebuah kepekaan akan lingkungan, berempat atau bersimpati terhadap sesama Pendidikan kesehatan diartikan anak-anak diberikan pengetahuan akan hal menjaga kesehatan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan dan mengendalikan diri atau cara mengobati diri ketika sakit. Selain itu pendidikan konseling dimana anak-anak diberikan pengarahan atau pengajaran tentang konseling untuk pemulihan trauma anak-anak. Anak- anak diberikan pengetahuan akan konseling dan cara penanganan diri ketika terjadi sebuah emosi tidak stabil ataupun trauma berlebihan. Data distribusi responden berdasarkan jenis pendidikan darurat yang sering diikuti responden selama berada di Posko Pengungsian UKA I disajikan dalam tabel 5.23 berikut ini: Tabel 5.23 Data Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan Darurat No Jenis Pendidikan Darurat Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Berorganisasi Pendidikan Hak Anak Pendidikan Partisipasi Pendidikan Kesehatan Pendidikan Konseling 1 8 12 3 2 3,84 30, 77 46,15 11,53 7,7 Total 26 100 Sumber: Data Primer, September 2014 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.23 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 12 responden 46,15 sering mendapatkan pengajaran tentang pendidikan partisipasi. Pendidikan partisipasi yaitu mengajarkan anak-anak untuk peka terhadap lingkungan baik itu alam dan sosial, secara langsung mengajarkan anak-anak berkegiatan sosial, saling bantu-membantu ketika teman dekat yang sedang mengalami kesusahan. Anak-anak diajarkan lebih berempati dan bersimpati kepada sekitar. Selain itu 8 responden 30,7 mengatakan sering diberi pengetahuan tentang hak-hak anak itu apa saja. Selain hak untuk terpenuhinya kebutuhan makan, pendidikan dan bermain juga sebagai salah satu hak wajib anak yang harus diberikan oleh orang-orang dewasa kepada mereka. Berdasarkan observasi yang dilakukan, keseluruhan jenis pendidikan darurat rutin dibicarakan atau disampaikan oleh para pengajar atau relawan yang memberikan pengetahuaanya. Namun secara langsung tenaga pendidik memberikan keleluasaan kepada anak-anak untuk memilih jenis pendidikan apa yang mereka sukai untuk mereka kuasai. 12 anak yang menjawab pendidikan partisipasi lebih ke sifat bersosial antara sesama dalam hal bencana khususnya. Anak-anak diajarkan untuk mencintai lingkungan alam dan lingkungan sosial, selain itu anak-anak juga diajarkan untuk berempati kepada sesama. Universitas Sumatera Utara

6. Metode Pendidikan Darurat

Dokumen yang terkait

Tinjauan Penanganan Anak Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Berbasis Perlindungan Anak Di Posko Pengungsian Universitas Karo (Uka) I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 14

Tinjauan Penanganan Anak Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Berbasis Perlindungan Anak Di Posko Pengungsian Universitas Karo (Uka) I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 2

Tinjauan Penanganan Anak Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Berbasis Perlindungan Anak Di Posko Pengungsian Universitas Karo (Uka) I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 12

Tinjauan Penanganan Anak Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Berbasis Perlindungan Anak Di Posko Pengungsian Universitas Karo (Uka) I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 65

Tinjauan Penanganan Anak Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Berbasis Perlindungan Anak Di Posko Pengungsian Universitas Karo (Uka) I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 3

Tinjauan Penanganan Anak Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Berbasis Perlindungan Anak Di Posko Pengungsian Universitas Karo (Uka) I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 8

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 10

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 2

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 7

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 29