5. Peralatan Makan
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di lapangan, bahwa keseluruhan responden mendapatkan peralatan makan seperti gelas, piring dan sendok. Setiap anak
memiliki masing-masing peralatan makan dengan corak gambar animasi yang kebanyakan merupakan kesukaan anak-anak. Hal tersebut dilakukan untuk menambah ketertarikan anak
dan menumbuhkan selera makan pada anak. Menurut pengamatan peneliti di lapangan pemberian peralatan makan hanya diberikan ketika pengungsi pertama kali berada di Posko
Pengungsian UKA I berupa piring, sendok dan gelas. Peralatan makan tersebut sifatnya milik pribadi anak-anak tidak bersifat kolektif. Pergantian peralatan makan jika terjadi kehilangan
atau tidak layak pakai lagi.
6. Frekuensi Diberi Bantuan Pakaian
Data distribusi responden berdasarkan frekuensi diberi bantuan pakaian sejak berada di Posko Pengungsian UKA I dapat disajikan dalam tabel 5.15 berikut ini:
Tabel 5.15 Data Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Diberi Pakaian
No Diberi Pakaian
Frekuensi Persentase
1 2
Sering Jarang
10 16
38,46 61,54
Total 26
100 Sumber: Data Primer, September 2014
Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 16 responden 61,54 jarang memperoleh pakaian
selama berada di Posko Pengungsian UKA I. Hal ini disebabkan karena Posko Pengungsian UKA I merupakan posko peralihan dari posko sebelumnya tanggung jawab posko
Universitas Sumatera Utara
memberikan apa yang mereka butuhkan sedikit berkurang. Selain itu para pengungsi membawa seluruh pakaiannya dari rumah mereka ke tempat pengungsian. Hasil wawancara
dengan salah satu anak yang bernama Endah Niafika Br. Ginting yaitu: “saya dengan
saudara-saudara saya masih bisa membawa pakaian dari rumah ke pengungsian, saya hanya diberi pakaian 3 kali sejak berada di pengungsian hanya 7 pasang pakaian yang saya
peroleh. Namun saya bersyukur ma sih diberi pakaian”.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pemenuhan kebutuhan pakaian cukup, cukup diartikan anak-anak bisa mengganti setiap hari pakaiannya. Namun anak-anak identik dengan
bermain apa yang mereka sukai tanpa memandang kebersihan lingkungan tempat mereka bermain. Terkadang pakaian yang mereka kenakan kotor dan berbau sehingga harus
mengganti dengan pakaian bersih. Pakaian yang semestinya diganti dalam satu kali sehari menjadi dua kali. Bagi anak-anak pakaian satu hari dalam sehari tidak ideal.
Berbeda dengan 10 responden 38,46 dimana mereka sangat sering mendapatkan pakaian bekas. Dari hasil wawancara dengan beberapa anak-anak setiap minggunya anak-
anak bisa mendapatkan 3 pasang baju. Selain itu anak-anak yang berada di bawah naungan lembaga seperti halnya KKSP bisa mendapatkan pakaian baru, dimana anak-anak diajak ke
pusat perbelanjaan seperti pasar untuk memilih pakaian yang mereka sukai dengan dana yang diberikan ke per anak tersebut. Pakaian yang bisa dibeli yaitu pakaian biasa ataupun seragam
sekolah.
7. Jenis Pakaian