mengungsi di Posko Pengungsian UKA 1 yaitu sebanyak 24 responden dengan persentase 92,3 , selain itu 2 responden 7,7 terpenuhi kebutuhan makanan 4 sehat 5 sempurna
mereka dengan asupan vitamin dan protein yang terkandung di dalam susu atau buah- buahnan. Hal ini beralasan karena dari beberapa pertanyaan seputaran hal ini, susu sangat
jarang mereka konsumsi, hal ini dikarenakan frekuensi donator yang menyumbangkan susu untuk anak-anak sangat jarang. Selain itu kebutuhan akan sayur dan buah juga sangat jarang
karena yang menjadi sayur adalah mie instant. Aktivitas Gunung Sinabung yang sering mengeluarkan erupsi ataupun awan panas membuat tanah atau ladang tanaman menjadi rusak
dan membuat hasil tanam keseluruhaannya mati dan beresiko beracun.
3. Kualitas Makanan
Data distribusi responden berdasakan kualitas makanan yang didapat dapat disajikan pada tabel 5.13 berikut ini:
Tabel 5.13 Data Distribusi Responden Berdasakan Kualitas Makanan
No Kualitas makanan
Frekuensi Persentase
1 2
Bergizi Tidak bergizi
4 22
15,39 84,61
Total 26
100 Sumber: Data Primer, September 2014
Makanan berkualitas seringkali diukur dengan densitas gizi kepadatan gizi atau jumlah gizi yang terkandung di dalam sejumlah volume makanan. Makanan padat akan gizi
memiliki banyak kandungan gizi yang pada umumnya dengan kalori yang rendah. Semua makanan berkualitas yang mungkin pernah anda dengar padat akan gizi. Sedangkan makanan
yang padat energi memiliki lebih banyak kalori untuk volume makanan dan pada umumnya
Universitas Sumatera Utara
miskin gizi. Makanan yang berkualitas juga sering diartikan dengan makanan yang bergizi.
Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kualitas dan kuantitasnya serta mengandung
unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.13 dapat diketahui bahwa
mayoritas responden yaitu 22 responden 84,62 mengklaim makanan yang mereka asup setiap harinya tidak bergizi. Selain itu 4 responden 15,39 mengatakan makanan yang
mereka konsumsi bergizi. Pemikiran yang berbeda-beda setiap orang akan mempengaruhi penilaian terhadap sebuah objek. Selain asupan makanan yang monoton alias hanya itu-itu
saja, kondisi dapur umum tidak tertata rapi dan kumuh. Selain itu ketersediaan air sangat minim sehingga penggunaan air untuk membersihkan bahan makanan yang akan dimasak
dipergunakan apa adanya. Mie instant menjadi makanan yang sering dikonsumsi pengungsi Posko Pengungsian UKA I tidak terkecuali dengan anak-anak. Kandungan mie instant yang
berbahaya jika dikonsumsi setiap harinya mengakibatkan anak-anak sering mengalami sakit perut. Berdasarkan observasi yang dilakukan, anak-anak lebih sering mengonsumsi makanan
yang sifatnya tahan lama seperti mie instant, ikan asin, ikan teri dan ikan kaleng. Selain itu kebutuhan sayur mayor yang dikonsumsi hanya kol jarang sekali ada variasi sayuran yang
diperoleh anak-anak. Namun hal tersebut mungkin telah menjadi kebiasaan yang ada di posko pengungsian.
Makanan yang mudah disajikan itulah yang paling banyak diberikan. Sehingga dampaknya terjadi pada kondisi kesehatan pengungsi jika mengonsumsi makanan yang tidak sehat, selain
itu kondisi pengungsian yang penuh sesak semakin membuat kata sehat itu jauh dari harapan para pengungsi.
Universitas Sumatera Utara
4. Makanan Tambahan