c. Observasi, yaitu proses pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap unsur-
unsur yang tampak dalam suatu gejala dalam objek penelitian Siagian, 2011: 206-207. Data menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua: data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti responden dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu. Disini penulis memperoleh data primer
dari responden yaitu anak korban erupsi Gunung Sinabung yang mendiami Posko Pengungsian Universitas Karo UKA I asal desa Simacem, desa Bekerah dan desa Kuta
Tonggal. Beberapa pelaksana lapangan yang nantinya akan diwawancarai.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif yaitu analisis data yang ada pada tiap-tiap sampel kajian dan tidak digunakan
dalam rangka merumuskan generalisasi menyeluruh. Dengan demikian kesimpulan pada analisis data statistik deskriptif hanya berlaku bagi masing-masing tabel atau hanya berlaku
pada satu tabel tanpa generalisasi. Dalam analisis data statistik deskriptif akan digunakan tabel tunggal atau yang hanya menyajikan data dari satu variabel Siagian, 2011: 228 229.
Analisis data statistik deskriptif hanya berlaku pada satu tabel tanpa generalisasi.Kekuatan pada analisis data statistik deskriptif terletak pada kemampuan
interpretasi data yang disajikan dalam tabel. Dalam teknik analisis data ini diperlukan kemampuan interpretasi data peneliti yang kuat Siagian, 2011: 228.
Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah: a.
Editing, dengan meneliti data-data yang diperoleh dari penelitian b.
Koding, yaitu mengklasifikasi jawaban-jawaban menurut macamnya
Universitas Sumatera Utara
c. Membuat kategori untuk mengklasifikasi data agar data mudah dianalisa dan
disimpulkan serta menjawab masalah yang ditemukan dalam penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam dapat disingkat
d. Menghitung frekuensi yaitu dengan menghitung besar frekuensi pada masing-masing
kategori.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Posko Pengungsian Universitas Karo UKA 1 Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo
Pengungsian merupakan suatu tempat tinggal sementara yang diperuntukan bagi masyarakat dimana tempat tinggal mereka mengalami sebuah bencana atau telah tidak layak
untuk ditinggali. Pengungsian merupakan tempat tinggal sementara bukan untuk selamanya dikarenakan pengungsian dirancang hanya untuk keadaan darurat. Meskipun dirancang untuk
keadaan darurat hak hak dasar kehidupan untuk menunjang kehidupan masyarakat yang berada di pengungsian tetap diperhatikan oleh pemerintah.
Posko Pengungsian Universitas Karo UKA I Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo adalah sebuah lokasi pengungsian yang dibuat akibat dari erupsi Gunung Sinabung pada
akhir tahun 2013 hingga saat ini, dimana Posko Pengungsian UKA I terletak di Desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Posko Pengungsian UKA I merupakan sebuah
Universitas Swasta yang berada di Kabupaten Karo namun telah tidak terpakai lagi sejak Desember 2008 dan pasca erupsi Gunung Sinabung digunakan untuk posko pengungsian.
Posko Pengungsian UKA I merupakan pengungsian masyarakat yang berasal dari beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung. Pada awalnya Posko Pengungsian UKA I
menaungi pengungsi dari 4 desa yaitu Desa Kuta Tonggal, Desa Kutambelin, Desa Simacem dan Desa Bekerah. Lalu pada awal 2014 sejak penurunan status Gunung Sinabung Desa
Kutambelin atas rujukan pemerintah mereka kembali ke desa mereka yang berada di luar radius 5 km dari Gunung Sinabung. Pengungsi yang masih berada di Posko Pengungsian
UKA I yaitu Desa Kuta Tonggal, Desa Simacem dan Desa Bekerah dimana pada umumnya penduduk yang berasal dari 3 desa tersebut memiliki mata pencaharian sebagai petani dan
Universitas Sumatera Utara