yang bekerja sama dengan pemerintah, sehingga ketika diberikan bantuan para orang tua dan anak dengan didampingi relawan KKSP berbelanja kebutuhan mereka ke pasar. Berdasarkan
hasil observasi di lapangan anak-anak puas dengan kualitas pakaian yang diberikan oleh donatur-donatur atau sumbangan masyarakat. Pakaian yang diberikan masih layak pakai,
tidak robek dan tidak tipis. Selain itu pakaian yang diberikan masih dalam keadaan tidak berbecak-becak meskipun pakaian tidak bersifat baru.
9. Cara Memilih Pakaian
Data distribusi responden berdasarkan cara anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung memilih pakaian dapat disajikan pada tabel 5.17 berikut ini, yaitu:
Tabel 5.17 Data Distribusi Responden Berdasarkan Cara Memilih Pakaian
No Cara
Frekuensi Persentase
1 2
Dipilih sendiri Diberikan langsung
15 11
57,7 42,3
Total 26
100 Sumber: Data Primer, September 2014
Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.17 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 15 responden 57,7 memilih pakaian sendiri ketika
datangnya bantuan. Hal ini terjadi ketika 1 bulan 3 bulan awal anak-anak berada di lokasi pengungsian. Pada saat itu sangat banyak pakain bekas yang berdatangan ke posko sehingga
para pengungsi direkomendasikan untuk memilih sendiri pakaian yang mereka inginkan. Orang tua mendampingi anak-anak mereka dalam memilih pakaian yang akan dikenakan.
Disamping itu 11 responden 42,3 menyatakan diberikan langsung oleh koordinator lapangan pakaian bekas tersebut. Hal tersebut dikarenakan jumlah pakaian yang sedikit tidak
Universitas Sumatera Utara
diimbangi dengan jumlah pengungsi yang terdapat di Posko Pengungsian UKA I, koordinator lapangan membuat kebijakan bergiliran memberikan pakaian kepada pengungsi untuk
menumbuhkan keadilan bagi penanganan para pengungsi di Posko Pengungsian UKA I.
10. Sumber Air
Data distribusi responden berdasarkan ketersediaan sumber air di lokasi pengungsian dapat disajikan pada tabel 5.18 berikut ini, yaitu:
Tabel 5.18 Data Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Sumber Air
No Ketersediaan sumber air
Frekuensi Persentase
1 2
Mencukupi Tidak mencukupi
9 17
34,61 65,39
Total 26
100 Sumber: Data Primer, September 2014
Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.18 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 17 responden 65,39 menyatakan ketersediaan
sumber air tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama berada di posko pengungsian. Adapun sumber air untuk pemenuhan kebutuhan pengungsi berasal dari air
pegunungan yang dipasok ke posko-posko pengungsian dengan bantuan mobil-mobil tangki air milik Pemerintah Kabupaten Karo dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Setelah itu air
ditampung ke dalam wadah atau tong penampungan. Pada saat ini posko hanya berharap kepada mobil-mobil tangki yang berdatangan
memberikan air bersih yang digunakan untuk keperluan mandi, mencuci dan masak pengungsi, sedangkan untuk keperluan minum pengungsi diberikan air kemasan. Berdasarkan
pengamatan peneliti kualitas air yang dipergunakan baik karena sumber air langsung berasal
Universitas Sumatera Utara
dari pegunungan, air tidak berubah warna atau masih jernih dan tidak berbau sehingga masyarakat tidak mengeluhkan kualitas air namun mengeluhkan kuantitas air yang belum
mampu mencukupi kebutuhan keseluruhan pengungsi di Posko Pengungsian UKA I.
5.5.2 Pendidikan Darurat