4.4.3 Sarana MCK Mandi Cuci Kaskus
Sarana MCK mandi, cuci dan kaskus sebagai sarana pembantu yang mendukung pengungsi untuk hidup dapat disajikan pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Keadaan MCK Mandi, Cuci dan Kaskus Di Posko Pengungsian UKA 1
No Jenis mck
Frekuensi Persentase
1 2
3 MCK Permanen
MCK Semi Permanen MCK Portable
4 35
3 9,52
83,3 7,14
Total 42
100 Sumber: Posko Pengungsian UKA 1
Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas sarana MCK tergolong MCK segi permanen dimana terdapat 35 unit 83,3. MCK segi permanen
merupakan sarana yang dibangun dilahan kosong yang ada di Posko Pengungsian UKA I dimana sifatnya bisa bongkar pasang. Selain itu MCK permanen terdiri dari 4 unit 9,52
dimana sarana ini terbuat dari bahan batu dan merupakan bawaan dari Posko Pengungsian UKA I itu sendiri. Selebihnya sarana MCK yang ada di posko pengungsian UKA I bersifat
MCK Portable yang merupakan sarana yang berbentuk MCK langsung dan siap dipakai dimana merupakan bantuan dari Angkasa Pura terdiri dari 3 unit 7,14.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Posko Pengungsian UKA I, dimana kebutuhan akan MCK di Posko Pengungsian UKA 1 tidak terpenuhi dengan jumlah
pengungsi 990 orang, selain itu pasokan air untuk kegiatan mencuci atau buang air juga terus di pasok oleh pemerintah setiap harinya minimal 2 tangki air di pasok setiap hari. Selain itu
bukan hanya pemerintah yang membangun MCK di lokasi pengungsian melainkan orang perseorangan, LSM bahkan perusahaan swasta juga ikut membangun MCK yang dapat di
Universitas Sumatera Utara
gunakan oleh para pengungsi setiap harinya. Namun di lihat dari adanya MCK yang rusak bisa di akibatkan dari material pembangunannya yang tidak baik ataupun karena ulah orang
orang yang tidak pertanggung jawab menggunakan MCK umum dengan seenaknya sendiri. Berdasarkan observasi yang dilakukan MCK semi permanen dikategorikan tidak
layak pakai karena aliran pembuangan tersunbat dan minimnya penerangan. Pembangunan MCK dilakukan secara darurat dan memanfaatkan persediaan bahan-bahan yang ada di
sekitaran posko. Pasokan listrik tidak begitu besar karena gangguan yang terjadi akibat erupsi Gunung Sinabung. Pada awalnya penerangan hanya dengan lampu belajar saja namun
pemerintah memberikan 2 unit genset untuk penerangan di posko. Jika malam hari, pengungsi sangat kesulitan untuk menjangkau lokasi MCK dikarenakan jauh dari posko
pengungsian dengan keadaan penerangan yang kurang memadai.
4.5. Program Untuk Menunjang Kehidupan Masyarakat Di Pengungsian