anak-anak. Kebutuhan minimum merupakan hak dasar anak dan terdapat di segala peraturan baik itu Undang-Undang Kesejahteraan Anak, Perlindungan Anak dan Konvensi Hak Anak.
Tidak mampunya orang dewasa memenuhi hak dasar tersebut dianggap melanggar undang- undang atau peraturan terkait dan tentu aka nada sanksi. Adapun kebutuhan minimum yang
akan disajikan berupa terpenuhinya kebutuhan makan, terpenuhinya makanan 4 sehat 5 sempurna, kualitas makanan, makanan tambahan dan lain-lain.
1. Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan makan
Data distribusi responden berdasarkan terpenuhi atau tidaknya kebutuhan makan dapat disajikan pada tabel 5.11 berikut ini:
Tabel 5.11 Data Distribusi Responden Berdasarkan Berdasarkan Terpenuhi Atau Tidaknya
Kebutuhan Makan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
Terpenuhi Tidak terpenuhi
23 3
88,46 11,53
Total 26
100 Sumber: Data Primer, September 2014
Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui mayoritas responden terpenuhi kebutuhan makan setiap hari selama berada di Posko Pengungsian UKA
I yaitu sebanyak 23 responden 88,46, selain itu 3 responden 11,53 menjawab kebutuhan makan tidak terpenuhi. Makan merupakan kebutuhan wajib bagi setiap manusia.
Di Posko Pengungsian UKA I ada hal tersendiri yang unik, biasanya dapur umum dikerjakan oleh aparat TNI namun ini berbeda pengungsi sendiri yang memenuhi kebutuhan makan
mereka dengan bahan makan yang telah disediakan oleh koordiantor lapangan yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
di Posko Pengungsian UKA I. Adapun sistem masak yang diterapkan adalah yaitu sistem masak sendiri.
Sistem masak sendiri dimana pengungsi yang terlibat langsung dalam pemenuhan makan mereka. Koordinator Posko Pengungsian UKA I membagi jumlah pengungsi
berdasarkan jumlah kepala keluarga dengan 7 hari dalam seminggu. Setelah itu dibagi lagi dengan intensitas makan pengungsi yaitu 3 kali sehari. Misalnya terdapat 382 jumlah kepala
keluarga dibagi 7 hari dibagi lagi dengan 3 kali diperoleh hasil 35 kepala keluarga yang melakukan aktivitas masak di dapur umum setiap harinya. Piket ini bergilir satu kali dalam
seminggu dimana bapak dan ibu yang melakukannya atau memasak di dapur umum. Mereka sangat antusias memenuhi kebutuhan mereka dan anak mereka, sehingga anak-anak dalam
hal ini terhindar dari rasa lapar.
2. Terpenuhi atau tidaknya makanan 4 sehat 5 sempurna
Data distribusi responden berdasarkan terpenuhi atau tidaknya makanan 4 sehat 5 sempurna dapat disajikan dalam tabel 5.12 berikut ini:
Tabel 5.12 Data Distribusi Responden Berdasarkan Terpenuhi Atau Tidaknya Makanan 4 Sehat 5
Sempurna No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
Terpenuhi Tidak terpenuhi
2 24
7,7 92,3
Total 26
100 Sumber: Data Primer, September 2014
Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak terpenuhi kebutuhan makanan 4 sehat 5 sempurna sejak
Universitas Sumatera Utara
mengungsi di Posko Pengungsian UKA 1 yaitu sebanyak 24 responden dengan persentase 92,3 , selain itu 2 responden 7,7 terpenuhi kebutuhan makanan 4 sehat 5 sempurna
mereka dengan asupan vitamin dan protein yang terkandung di dalam susu atau buah- buahnan. Hal ini beralasan karena dari beberapa pertanyaan seputaran hal ini, susu sangat
jarang mereka konsumsi, hal ini dikarenakan frekuensi donator yang menyumbangkan susu untuk anak-anak sangat jarang. Selain itu kebutuhan akan sayur dan buah juga sangat jarang
karena yang menjadi sayur adalah mie instant. Aktivitas Gunung Sinabung yang sering mengeluarkan erupsi ataupun awan panas membuat tanah atau ladang tanaman menjadi rusak
dan membuat hasil tanam keseluruhaannya mati dan beresiko beracun.
3. Kualitas Makanan