Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

2.3 Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Mayor: Terdapat hubungan signifikan antara dukungan sosial dan konsep diri pekerja anak. 2. Hipotesis Minor: a. Terdapat hubungan signifikan antara dukungan emosi dan konsep diri pekerja anak. b. Terdapat hubungan signifikan antara dukungan penghargaan dan konsep diri pekerja anak.

2.4 Definisi Operasional

1. Pekerja anak adalah anak berusia di bawah 18 tahun, memiliki pekerjaan rutin, dan menerima penghasilan dari pekerjaan tersebut. 2. SSE keluarga pekerja anak diukur dari: a. Pendapatan orang tua, yaitu jumlah uang yang dihasilkan kepala keluarga selama satu bulan bekerja. Dikategorikan menggunakan skala ordinal, berdasarkan UMR Kabupaten Bogor tahun 2010, yaitu Rp 1.056.914,- yang dibulatkan ke bawah menjadi Rp 1.000.000,-. Adapun kategori pendapatan orang tua adalah sbb: 1. Pendapatan kepala keluarga tinggi untuk penghasilan diatas Rp 1.000.000,-. 2. Pendapatan kepala keluarga rendah untuk penghasilan sama dengan atau kurang dari Rp 1.000.000,-. b. Tingkat pendidikan orang tua, yaitu jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh orang tua pekerja anak. Dikategorikan menggunakan skala ordinal, dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Jenjang pendidikan formal terakhir orang tua pekerja anak SMAsederajat dan setelahnya tinggi. 2. Jenjang pendidikan formal terakhir orang tua pekerja anak SDsederajat sampai dengan SMPsederajat rendah. SSE keluarga pekerja anak dianggap tinggi jika Pendapatan kepala keluarga tinggi dan tingkat pendidikan orang tua tinggi. Sebaliknya SSE keluarga pekerja anak dianggap rendah jika pendapatan kepala keluarga rendah dan tingkat pendidikan orang tua rendah. 3. Konsep diri pekerja anak adalah organisasi persepsi diri yang dimiliki pekerja anak mengenai dirinya sendiri. Konsep diri pekerja anak diukur menggunakan skala Piers-Harris modifikasi, berisi pernyataan- pernyataan yang disusun seimbang mengenai lima aspek konsep diri, yaitu: a. Diri fisik physical self, merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan pandangan pekerja anak mengenai kesehatan, kekuatan, dan penampilan tubuhnya. b. Diri personal personal self, merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan pandangan pekerja anak mengenai kecakapan dirinya sebagai sebuah pribadi. c. Diri keluarga family self, merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan pandangan pekerja anak mengenai dirinya sebagai anggota keluarga. d. Diri sosial social self, merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan pandangan pekerja anak mengenai kecakapannya dalam berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya yang bukan keluarga. e. Kepuasan diri self satisfaction, merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan pandangan pekerja anak mengenai dirinya sebagai pribadi, berkaitan dengan kepuasanketidakpuasan diri. Terdapat enam pernyataan untuk setiap aspek konsep diri. Penghitungan skor untuk setiap respon dilakukan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Sesuai 2 = Tidak Sesuai 3 = Netral 4 = Sesuai 5 = Sangat Sesuai Semakin tinggi skor konsep diri yang didapatkan, semakin positif konsep diri yang dimiliki. Positif atau negatifnya setiap aspek diri responden, dilihat dari respon terhadap enam pernyataan mengenai setiap aspek diri, dikategorikan menggunakan skala interval, menjadi: 1. Positif untuk skor 19-30 2. Negatif untuk skor 6-18 Skor konsep diri pekerja anak diklasifikasikan menggunakan skala interval menjadi dua kategori: 1. Konsep diri pekerja anak positif untuk skor 91-150 2. Konsep diri pekerja anak negatif untuk skor 30-90 4. Dukungan sosial merupakan kumpulan informasi yang dimiliki pekerja anak mengenai adatidaknya dukungan dari teman, keluarga, dan orang- orang di sekitarnya, berdasarkan penilaian subyektif yang dirasakan pekerja anak perceived social support. Dukungan sosial diukur dari respon pekerja anak pada pernyataan-pernyataan yang mengandung empat jenis dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan instrumental merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan penilaian subyektif pekerja anak mengenai penerimaan dukungan dalam bentuk uang, barang, dan pelayanan. b. Dukungan informasi merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan penilaian subyektif pekerja anak mengenai penerimaan dukungan dalam bentuk informasi dan saran. c. Dukungan emosi merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan penilaian subyektif pekerja anak mengenai penerimaan dukungan dalam bentuk rasa sayang, perhatian, kehangatan, dan penerimaan secara apa adanya. d. Dukungan penghargaan merupakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan penilaian subyektif pekerja anak mengenai penerimaan dukungan dalam bentuk penghargaan positif, pemberian semangat, persetujuan pendapat, dan perbandingan positif dengan orang lain. Penghitungan skor dukungan sosial pekerja anak untuk setiap jawaban dilakukan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Sesuai 2 = Tidak Sesuai 3 = Netral 4 = Sesuai 5 = Sangat Sesuai Terdapat enam pernyataan untuk setiap jenis dukungan sosial. Skor penilaian subyektif yang dirasakan pekerja anak mengenai keempat jenis dukungan sosial tersebut pada kuesioner menggambarkan tinggi rendahnya dukungan sosial yang dimiliki pekerja anak. Semakin tinggi skor penilaian subyektif pekerja anak mengenai dukungan sosial yang diterima, semakin kuat dukungan sosial yang dimiliki pekerja anak. Kuat atau lemahnya penerimaan masing-masing jenis dukungan sosial dilihat dari skor respon terhadap pernyataan mengenai setiap jenis dukungan sosial yang masing-masing berjumlah dari enam pernyataan. Skor setiap jenis dukungan sosial diklasifikasikan menggunakan skala interval menjadi dua kategori: 1. Dukungan kuat untuk skor 19-30 2. Dukungan lemah untuk skor 6-18 Skor konsep diri pekerja anak diklasifikasikan menggunakan skala interval menjadi dua kategori: 1. Dukungan sosial pekerja anak kuat untuk skor 73-120 2. Dukungan sosial pekerja anak lemah untuk skor 24-72 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

3.1 Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik Pekerja Anak di Pantai Bunga Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2010

0 35 131

EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI SEKTOR NELAYAN(Studi Deskriptif Tentang Pekerja Anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik)

0 3 2

Pekerja Anak-Anak di Pedesaan (Peranan dan Dampak Anak Bekerja pada Rumahtangga Industri Kecil Sandal : Studi Kasus di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 19 120

Kondisi, Motivasi Kerja dan Keuntungan yang Diberikan Pekerja Anak pada Industri Kecil (Kasus Pekerja Anak pada Industri Sandal di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 111

Eksploitasi Buruh Anak Pada Industri Kecil, Studi Kasus Pekerja Anak di Industri Alas Kaki, Desa Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

0 11 214

Konservasi Lahan Pertanian Dan Dampaknya Trhadap Pelaku Konversi (Studi Kasus Di Desa Tegalwaru Dan bojong Rangkas Kecamatan Ciampea)

3 22 103

Densitas dan Perilaku Nyamuk (Diptera : Culicidae) Di Desa Bojong Rangkas Kabupaten Bogor

1 9 81

Peranan modal sosial dalam industri kecil tas di Desa Rojong Rangkas Kecamatan Ciampea- Bogor

0 3 77

Analisis Pengembangan Usaha Pabrik Tahu Bandung Di Desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

1 13 51

Hubungan Keberdayaan Usaha Industri Mikro Dan Kecil Dengan Pengembangan Ekonomi Lokal (Kasus: Industri Tas Di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).

1 14 102