masyarakat, dan bangsa di masa depan Patmonodewo, 2003. Pandangan- pandangan tersebut kerap membuat anak diperlakukan sewenang-wenang tanpa
diperhatikan hak-haknya. Tahun Internasional Anak yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB pada tahun 1979 membantu mengarahkan
perhatian dunia pada anak. Deklarasi PBB terhadap hak anak meliputi hak untuk: memperoleh kasih sayang, cinta, dan pengertian; mendapatkan gizi dan
perawatan kesehatan; mendapatkan kesempatan bermain dan berekreasi; memiliki nama dan kebangsaan; mendapat perawatan khusus bila cacat; belajar
agar menjadi warga negara yang berharga; hidup dalam kedamaian dan persaudaraan; tidak dibedakan dan didiskriminasikan Patmonodewo, 2003.
2.1.1.2 Tinjauan Hukum dan Psikososial Pekerja Anak
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan melarang pengusaha mempekerjakan anak. Definisi pekerja menurut UU No.13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 1 adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain Depnakertrans, 2008. Adapun
usia kerja di Indonesia dimulai dari usia 15 tahun. Anak berusia 13-15 tahun mendapat pengecualian untuk dapat bekerja hanya pada pekerjaan ringan
sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial, sebagaimana dijelaskan dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 69, dengan
syarat: a memiliki izin tertulis dari orang tua; b terdapat perjanjian antara pengusaha dengan orang tua atau wali; c waktu kerja maksimum 3 jam; d
dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah; e keselamatan dan kesehatan kerja terjamin; f adanya hubungan kerja yang jelas; dan g
menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun ketentuan a, b, f, dan g dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarganya
Depnakertrans, 2008. Mengenai keterlibatan anak dalam dunia kerja di atur pula dalam UU
No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 70 dan 71 Depnakertrans, 2008. Anak berusia minimal 14 tahun dinyatakan boleh bekerja di tempat kerja
jika merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. Anak diperkenankan bekerja untuk
mengembangkan bakat dan minatnya atas pengawasan langsung orang tuawali
dengan waktu kerja tidak lebih dari 3 jam sehari, dalam kondisi dan lingkungan kerja yang tidak mengganggu perkembangan fisik, mental, sosial, dan waktu
sekolah. Selain itu, tempat kerja bagi anak-anak yang bekerja bersama-sama orang dewasa harus dipisahkan.
Asih 2007 dalam penelitiannya menemukan pekerja anak yang berada dalam karakteristik usia 9 sampai 15 tahun, yaitu usia Sekolah Dasar SD dan
Sekolah Menengah Pertama SMP. Anak dikerahkan bekerja karena sumberdaya keluarga merupakan sumberdaya satu-satunya yang dimiliki warga miskin untuk
bertahan hidup Baskara, 2010. Baskara 2010 menemukan adanya perbedaan secara psikososial antara anak yang bekerja dan yang tidak bekerja, yang terlihat
dari cara bersikap, pola pikir, serta keadaan psikologis. Pekerja anak mengalami kedewasaan dini, pernikahan dini, perceraian dini, serta kurang mandiri akibat
tidak dapat lepas dari campur tangan orang tua sebagai pengambil keputusan.
2.1.2 Konsep Diri