Metode Penelitian Teknik Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei sensus, yaitu survei yang meliputi seluruh populasi yang diinginkan Wahyuni dan Muljono, 2007. Metode survei digunakan karena peneliti menginginkan informasi yang banyak dan beraneka ragam guna melihat variasi hubungan dukungan sosial dengan konsep diri pekerja anak. Tipe metode survei yang digunakan adalah tipe explanatory, untuk menjelaskan hubungan antara variabel dukungan sosial dan variabel konsep diri pekerja anak melalui pengujian hipotesa Singarimbun dan Effendi, 1989.

3.2 Teknik Penentuan

Responden Responden dalam penelitian ini adalah pekerja anak yang berasal dari keluarga dengan SSE rendah di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pekerja anak di Desa Bojong Rangkas berjumlah 37 orang. Untuk menentukan responden, seluruh pekerja anak terlebih dahulu diminta mengisi kuesioner data diri. Terdapat dua pertanyaan tertutup yang menentukan kesesuaian responden dengan definisi operasional, yaitu tanggal dan tahun lahir, pendidikan terakhir orang tua, dan pendapatan orang tua. Didapatkan 32 pekerja anak yang belum berusia 18 tahun, memiliki ayah yang tidak menempuh pendidikan SMA hanya sampai SMP atau sebelumnya, dengan penghasilan kurang dari atau sama dengan Rp 1.000.000,- yang kemudian dijadikan responden. Dengan demikian penelitian ini menggunakan unit analisis rumah tangga.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada pekerja anak di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sengaja, dengan pertimbangan bahwa kecamatan Ciampea merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah pekerja anak di bidang industri informal terbanyak di Kabupatan Bogor, berdasarkan data pekerja anak pada Program Keluarga Harapan PKH Tahun 2007 dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Bogor. Desa Bojong Rangkas dinyatakan sebagai desa dengan jumlah pekerja anak terbanyak di kecamatan Ciampea, yang sebagian besar bekerja di home industry tas dan dompet. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga November 2010.

3.4 Teknik Pengumpulan

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik Pekerja Anak di Pantai Bunga Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2010

0 35 131

EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI SEKTOR NELAYAN(Studi Deskriptif Tentang Pekerja Anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik)

0 3 2

Pekerja Anak-Anak di Pedesaan (Peranan dan Dampak Anak Bekerja pada Rumahtangga Industri Kecil Sandal : Studi Kasus di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 19 120

Kondisi, Motivasi Kerja dan Keuntungan yang Diberikan Pekerja Anak pada Industri Kecil (Kasus Pekerja Anak pada Industri Sandal di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 111

Eksploitasi Buruh Anak Pada Industri Kecil, Studi Kasus Pekerja Anak di Industri Alas Kaki, Desa Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

0 11 214

Konservasi Lahan Pertanian Dan Dampaknya Trhadap Pelaku Konversi (Studi Kasus Di Desa Tegalwaru Dan bojong Rangkas Kecamatan Ciampea)

3 22 103

Densitas dan Perilaku Nyamuk (Diptera : Culicidae) Di Desa Bojong Rangkas Kabupaten Bogor

1 9 81

Peranan modal sosial dalam industri kecil tas di Desa Rojong Rangkas Kecamatan Ciampea- Bogor

0 3 77

Analisis Pengembangan Usaha Pabrik Tahu Bandung Di Desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

1 13 51

Hubungan Keberdayaan Usaha Industri Mikro Dan Kecil Dengan Pengembangan Ekonomi Lokal (Kasus: Industri Tas Di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).

1 14 102