Dukungan Penghargaan dan Konsep Diri Pekerja Anak Dukungan Sosial dan Konsep Diri Pekerja Anak

Dukungan emosi memiliki hubungan searah 0,057 dengan kepuasan diri pekerja anak, yang signifikan pada α=0,01 Tabel 15. Artinya, semakin kuat dukungan emosi pekerja anak, semakin tinggi tingkat kepuasan dirinya. Hubungan yang terjadi antara dukungan emosi dan kepuasan diri pekerja anak sangat kuat. Ditemukan pula hubungan yang signifikan pada α=0,01 antara dukungan emosi pekerja anak dan konsep diri yang dimiliki. Semakin kuat dukungan berupa rasa sayang, perhatian, kehangatan, dan penerimaan secara apa adanya yang diterima pekerja anak, semakin positif konsep diri yang dimiliki, hubungan yang terjadi sangat kuat. Maka hipotesis minor yang menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan emosi dan konsep diri pekerja anak diterima. Namun dukungan emosi ditemukan tidak berhubungan dengan aspek diri keluarga pekerja anak. Dukungan emosi yang kuat tidak menambah positif pandangan diri anak terhadap dirinya sebagai anggota keluarga. Tabel 15. Hasil Analisis Uji Korelasi Pearson antara Dukungan Emosi dan Konsep Diri Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Konsep Diri Dukungan Emosi Diri Fisik Pearson Correlation 0,309 Sig. 1-tailed 0,043 Diri Personal Pearson Correlation 0,395 Sig. 1-tailed 0,013 Diri Keluarga Pearson Correlation 0,201 Sig. 1-tailed 0,135 Diri Sosial Pearson Correlation 0,322 Sig. 1-tailed 0,036 Kepuasan Diri Pearson Correlation 0,527 Sig. 1-tailed 0,001 Konsep Diri Pearson Correlation 0,437 Sig. 1-tailed 0,006 Korelasi signifikan pada level 0,01 1-tailed Korelasi signifikan pada level 0,05 1-tailed

8.4 Dukungan Penghargaan dan Konsep Diri Pekerja Anak

Dukungan penghargaan merupakan dukungan dalam bentuk penghargaan positif, pemberian semangat, persetujuan pendapat, dan perbandingan positif dengan orang lain. Sebagian besar pekerja anak yang memiliki pandangan positif terhadap diri sosial dan konsep diri 80 persen, memiliki dukungan penghargaan yang kuat Tabel 16. Sebaliknya, sebagian besar pekerja anak yang memiliki pandangan negatif terhadap aspek diri sosial dan konsep diri 57,1 persen, memiliki dukungan penghargaan yang lemah. Namun hasil tersebut belum cukup untuk membuktikan adanya hubungan antara dukungan penghargaan dengan aspek diri sosial dan konsep diri pekerja anak. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Pearson, tidak terdapat hubungan antara dukungan penghargaan dengan pandangan pekerja anak pada aspek diri fisik, diri personal, diri keluarga, diri sosial, dan kepuasan diri yang dimiliki. Tidak ditemukan pula hubungan antara dukungan penghargaan dengan konsep diri pekerja anak. Dengan demikian hipotesis minor yang menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan penghargaan dan konsep diri pekerja anak ditolak. Tabel 16. Jumlah dan Persentase Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Menurut Dukungan Penghargaan dan Konsep Diri Tahun 2010 Konsep Diri Dukungan Penghargaan TOTAL Kuat Lemah Jumlah Jumlah Jumlah Diri Fisik Positif 17 77,3 5 22,7 22 100 Negatif 6 60,0 4 40,0 10 100 Diri Personal Positif 19 76,0 6 24,0 25 100 Negatif 4 57,1 3 42,9 7 100 Diri Keluarga Positif 20 76,9 6 23,1 26 100 Negatif 3 50,0 3 50,0 6 100 Diri Sosial Positif 20 80,0 5 20,0 25 100 Negatif 3 42,9 4 57,1 7 100 Kepuasan Diri Positif 19 70,4 8 29,6 27 100 Negatif 4 80,0 1 20,0 5 100 Konsep Diri Positif 20 80,0 5 20,0 25 100 Negatif 3 42,9 4 57,1 7 100

8.5 Dukungan Sosial dan Konsep Diri Pekerja Anak

Dukungan sosial merupakan sekumpulan informasi yang dapat membuat individu percaya bahwa ia diperhatikan, bernilai, dan akan mendapat pertolongan ketika ia membutuhkan Sarason, 1983 dalam Anitaliza, 1999. Dukungan sosial dapat menjadi sumber perspektif diri sosial pekerja anak yang membentuk konsep diri. Seluruh pekerja anak di Desa Bojong Rangkas ditemukan memiliki dukungan sosial yang kuat, namun tidak semua pekerja anak memiliki konsep diri positif. Walau demikian, sebagian besar pekerja anak memiliki konsep diri positif, yaitu mencapai 78,1 persen. Berdasarkan Tabel 17, persentase pekerja anak yang memandang positif dirinya dalam aspek diri fisik, diri personal, diri keluarga, diri sosial, dan kepuasan diri, menunjukkan angka dominan. Sebaliknya, persentase pekerja anak yang memandang negatif dirinya dalam seluruh aspek diri menunjukkan angka dibawah 50 persen. Tabel 17. Jumlah dan Persentase Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Menurut Dukungan Sosial dan Konsep Diri Tahun 2010 Konsep Diri Dukungan Sosial Kuat Jumlah Persentase Diri Fisik Positif 22 68,8 Negatif 10 31,2 Total 32 100,0 Diri Personal Positif 25 78,1 Negatif 7 21,9 Total 32 100,0 Diri Keluarga Positif 26 81,2 Negatif 6 18,8 Total 32 100,0 Diri Sosial Positif 25 78,1 Negatif 7 21,9 Total 32 100,0 Kepuasan Diri Positif 27 84,4 Negatif 6 15,6 Total 32 100,0 Konsep Diri Positif 25 78,1 Negatif 7 21,9 Total 32 100,0 Untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dan konsep diri beserta seluruh aspek diri dilakukan uji korelasi Pearson. Berdasarkan hasil analisis uji korelasi Pearson, tidak ditemukan hubungan antara dukungan sosial dan aspek diri personal keluarga anak Tabel 18. Dengan demikian kuatnya dukungan sosial pekerja anak tidak berhubungan dengan cara pandang pekerja anak terhadap dirinya sebagai sebuah pribadi. Tabel 18. Hasil Analisis Uji Korelasi Pearson antara Dukungan Sosial dan Konsep Diri Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Tahun 2010 Konsep Diri Dukungan Sosial Diri Fisik Pearson Correlation 0,455 Sig. 1-tailed 0,004 Diri Personal Pearson Correlation 0,141 Sig. 1-tailed 0,221 Diri Keluarga Pearson Correlation 0,635 Sig. 1-tailed 0,000 Diri Sosial Pearson Correlation 0,507 Sig. 1-tailed 0,002 Kepuasan Diri Pearson Correlation 0,478 Sig. 1-tailed 0,003 Konsep Diri Pearson Correlation 0,612 Sig. 1-tailed 0,000 Korelasi signifikan pada level 0,01 1-tailed Korelasi signifikan pada level 0,05 1-tailed Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah 0,455 antara dukungan sosial dan aspek diri fisik pekerja anak, yang signifikan pada α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,004 Tabel 18. Terdapat pula hubungan searah 0,635 antara dukungan sosial dan aspek diri keluarga pekerja anak yang signifikan pada α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,000. Dukungan sosial juga ditemukan memiliki hubungan searah 0,507 dengan aspek diri sosial, yang signifikan pada α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,002. Demikian pula terdapat hubungan searah 0,478 antara dukungan sosial dan aspek kepuasan diri pekerja anak, yang signifikan pada α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,003. Artinya, semakin kuat dukungan sosial pekerja anak, semakin positif pandangannya terhadap aspek diri fisik, diri keluarga, diri sosial, dan kepuasan diri yang dimiliki. Hubungan yang terjadi antara dukungan sosial dengan keempat aspek diri tersebut sangat signifikan. Selain itu terdapat hubungan searah 0,612 antara dukungan sosial dan konsep diri pekerja anak, yang signifikan pada α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,000. Artinya, semakin kuat dukungan sosial yang diterima pekerja anak, semakin positif konsep diri yang dimilikinya. Hubungan yang terjadi sangat signifikan. Maka hipotesis mayor yang menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan sosial dan konsep diri pekerja anak diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja anak memiliki konsep diri positif, meskipun berasal dari keluarga dengan SSE rendah. Kuatnya dukungan sosial yang diterima pekerja anak ditemukan sangat mempengaruhi perspektif diri sosial pekerja anak, sehingga mereka tidak terganggu dengan kondisi SSE keluarga yang rendah. Dengan demikian dukungan sosial terbukti memiliki hubungan yang searah dan cukup kuat dengan konsep diri pekerja anak. Adapun jenis dukungan yang dapat membantu meningkatkan konsep diri pekerja anak adalah dukungan instrumental dan dukungan emosi. BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik Pekerja Anak di Pantai Bunga Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2010

0 35 131

EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI SEKTOR NELAYAN(Studi Deskriptif Tentang Pekerja Anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik)

0 3 2

Pekerja Anak-Anak di Pedesaan (Peranan dan Dampak Anak Bekerja pada Rumahtangga Industri Kecil Sandal : Studi Kasus di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 19 120

Kondisi, Motivasi Kerja dan Keuntungan yang Diberikan Pekerja Anak pada Industri Kecil (Kasus Pekerja Anak pada Industri Sandal di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 111

Eksploitasi Buruh Anak Pada Industri Kecil, Studi Kasus Pekerja Anak di Industri Alas Kaki, Desa Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

0 11 214

Konservasi Lahan Pertanian Dan Dampaknya Trhadap Pelaku Konversi (Studi Kasus Di Desa Tegalwaru Dan bojong Rangkas Kecamatan Ciampea)

3 22 103

Densitas dan Perilaku Nyamuk (Diptera : Culicidae) Di Desa Bojong Rangkas Kabupaten Bogor

1 9 81

Peranan modal sosial dalam industri kecil tas di Desa Rojong Rangkas Kecamatan Ciampea- Bogor

0 3 77

Analisis Pengembangan Usaha Pabrik Tahu Bandung Di Desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

1 13 51

Hubungan Keberdayaan Usaha Industri Mikro Dan Kecil Dengan Pengembangan Ekonomi Lokal (Kasus: Industri Tas Di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).

1 14 102