Desa Bojong Rangkas yang cukup kental juga berperan pada kuatnya dukungan sosial yang dimiliki pekerja anak.
Tabel 10. Jumlah dan Persentase Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Menurut Dukungan Sosial dan Pendidikan Tahun 2010
Pendidikan Terakhir Pendidikan
Pekerja Anak Total
Pendidikan Orang Tua
Total SD SMP SMA
SD SMP Dukungan Sosial
Kuat Jumlah 16
15 1
32 20
12 32
Persentase 50 46,9
3,1 100
62,5 37,5
100
7.3 Dukungan Sosial Pekerja Anak Berdasarkan Pendapatan
Sebagaimana terlihat pada Gambar 5, pendapatan seluruh pekerja anak berada dibawah UMR Kabupaten Bogor. Pekerja anak juga memiliki pendapatan
bulanan dibawah UMR Bogor Gambar 7. Besarnya pendapatan orang tua dan pekerja anak tidak berpengaruh terhadap dukungan sosial yang dimiliki, karena
seluruh pekerja anak memiliki dukungan sosial yang kuat. Homogenitas pendapatan ini dapat menjadi salah satu penyebab kuatnya dukungan sosial
pekerja anak.
BAB VIII HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN
KONSEP DIRI PEKERJA ANAK
Anak yang memiliki konsep diri positif akan mampu merencanakan dan memandang masa depannya dengan baik. Walaupun SSE keluarga yang rendah
dinyatakan menyebabkan konsep diri negatif pada diri anak, hal sebaliknya terjadi pada pekerja anak di Desa Bojong Rangkas. Sebagian besar pekerja anak
justru memiliki konsep diri positif. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner, seluruh pekerja anak diketahui memiliki dukungan sosial yang kuat.
Dukungan sosial dapat menjadi masukan bagi pekerja anak dalam memandang dirinya sebagai makhluk sosial. Perspektif diri sosial merupakan salah satu
komponen pembentuk konsep diri. Oleh karena itu penting untuk dilihat hubungan antara dukungan sosial dan konsep diri pekerja anak.
8.1 Dukungan Instrumental dan Konsep Diri Pekerja Anak
Dukungan instrumental merupakan dukungan dalam bentuk uang, barang, makanan, dan pelayanan. Dukungan instrumental ditemukan berhubungan
dengan konsep diri pekerja anak.
Tabel 11. Jumlah dan Persentase Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Menurut Dukungan Instrumental dan Konsep Diri Tahun 2010
Konsep Diri Dukungan Instrumental
TOTAL Kuat Lemah
Jumlah Jumlah Jumlah Diri Fisik
Positif 18 81,8
4 18,2
22 100
Negatif 5 50,0
5 50,0
10 100
Diri Personal Positif 19
76,0 6
24,0 25
100 Negatif 4
57,1 3
42,9 7
100 Diri Keluarga
Positif 22 84,6
4 15,4
26 100
Negatif 1 16,7
5 83,3
6 100
Diri Sosial Positif 21
84,0 4
16,0 25
100 Negatif 2
28,6 5
71,4 7
100 Kepuasan Diri
Positif 18 66,7
9 33,3
27 100
Negatif 5 100,0
0,0 5
100 Konsep Diri
Positif 21 84,0
4 16,0
25 100
Negatif 2 28,6
5 71,4
7 100
Aspek konsep diri yang berhubungan dengan dukungan instrumental adalah aspek diri keluarga dan diri sosial Tabel 11. Berdasarkan data yang
diperoleh, dukungan instrumental yang dimiliki pekerja anak memiliki hubungan searah dengan aspek diri keluarga, diri sosial, dan konsep diri pekerja anak.
Jumlah pekerja anak dengan aspek diri keluarga positif yang memiliki dukungan instrumental kuat mencapai persentase tertinggi, yaitu 84,6 persen. Jumlah
pekerja anak dengan aspek diri keluarga negatif yang memiliki dukungan instrumental lemah juga mencapai persentase tertinggi, yaitu 83,3 persen. Jumlah
pekerja anak dengan aspek diri sosial positif dan konsep diri positif yang memiliki dukungan instrumental kuat mencapai 84 persen. Jumlah pekerja anak
dengan aspek diri sosial negatif dan konsep diri negatif yang memiliki dukungan instrumental lemah mencapai 71,4 persen. Hasil ini sesuai dengan hasil uji
paramer Korelasi Pearson Tabel 12.
Tabel 12. Hasil Analisis Uji Korelasi Pearson antara Dukungan Instrumental dan Konsep Diri Pekerja Anak di Desa Bojong Rangkas Tahun 2010
Sub Peubah Dukungan Instrumental
Diri Fisik Pearson Correlation
0,270 Sig. 1-tailed
0,068 Diri Personal
Pearson Correlation -0,216
Sig. 1-tailed 0,117
Diri Keluarga Pearson Correlation
0,582 Sig. 1-tailed
0,000 Diri Sosial
Pearson Correlation 0,411
Sig. 1-tailed 0,010
Kepuasan Diri Pearson Correlation
0,184 Sig. 1-tailed
0,156 Konsep Diri
Pearson Correlation 0,383
Sig. 1-tailed 0,015
Korelasi signifikan pada level 0,01 1-tailed Korelasi signifikan pada level 0,05 1-tailed
Berdasarkan Tabel 12, dukungan instrumental pekerja anak memiliki hubungan searah dengan aspek diri keluarga 0,582, diri sosial 0,411, dan
konsep diri 0,383 yang dimiliki. Dengan demikian, semakin kuat dukungan instrumental yang dimiliki pekerja anak, semakin positif pandangan pekerja anak
terhadap aspek diri keluarga, diri sosial, dan konsep diri yang dimilikinya.
Hubungan antara dukungan instrumental dan aspek diri keluarga pekerja anak signifikan pada
α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,000. Hubungan antara dukungan instrumental dan aspek diri sosial pekerja anak juga signifikan pada
α=0,01 dengan nilai probabilitas 0,010. Hubungan antara dukungan instrumental dan konsep diri pekerja anak signifikan pada
α=0,05 dengan nilai probabilitas 0,015.
Dukungan instrumental yang kuat menunjukkan bahwa pekerja anak merasa mendapatkan cukup dukungan materi. Hal tersebut dapat membuat
pekerja anak merasa tidak menyusahkan orang tua, sehingga memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga dan terbentuklah pandangan positif pekerja
anak terhadap dirinya sebagai anggota keluarga. Dukungan instrumental yang kuat juga dapat mempermudah pekerja anak berinteraksi sosial dengan orang-
orang disekitarnya yang bukan anggota keluarga, salah satunya ikut serta dalam berbagai kegiatan bersama teman-teman sebayanya. Interaksi sosial yang baik
membuat pekerja anak memiliki pandangan positif terhadap dirinya sebagai makhluk sosial. Hubungan dukungan instrumental pekerja anak dengan konsep
diri yang dimiliki dapat dijelaskan dengan teori konsep diri dalam Burns 1984. Dukungan instrumental yang kuat menggambarkan kepemilikan materi yang
baik, yang sering dikaitkan dengan status ekonomi. Burns, 1984 menyatakan bahwa anak-anak dari kelas ekonomi atas memiliki konsep diri yang lebih baik
positif dibandingkan anak-anak yang berasal dari kelas ekonomi bawah. Dukungan instrumental ditemukan tidak berhubungan dengan aspek diri
fisik. Artinya kecukupan materi tidak membuat pekerja anak memiliki pandangan lebih positif terhadap penampilan, kesehatan, dan kekuatan fisiknya. Dukungan
instrumental juga tidak berhubungan dengan aspek diri personal, yang berarti kecukupan materi tidak membuat pekerja anak memiliki pandangan lebih positif
terhadap kepribadiannya. Kecukupan materi juga tidak membantu pekerja anak untuk lebih merasa puas akan kondisi dirinya. Hal ini terlihat dari tidak
ditemukannya hubungan antara dukungan instrumental dan aspek kepuasan diri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecukupan materi dan penampilan fisik
tidak menjadi tujuan utama dalam kehidupan pekerja anak.
8.2 Dukungan Informasi dan Konsep Diri Pekerja Anak